KOMPAS.com — Pemerintah Indonesia dan Pemerintah China menyepakati kerja sama di bidang kepariwisataan yang dituangkan dalam bentuk Memorandum of Understanding (MoU).
Penandatanganan MoU ini merupakan bagian dari rangkaian kunjungan kerja Perdana Menteri China, Li Qiang, ke Indonesia yang berlangsung pada 24 hingga 26 Mei 2025.
Kunjungan ini bertujuan untuk memperkuat kemitraan strategis antara kedua negara, khususnya dalam bidang ekonomi, kesehatan, dan pariwisata.
Baca juga: Drum Tower di China, Menara 6 Abad yang Atapnya Runtuh dan Nyaris Kena Turis
Dalam kerja sama pariwisata yang disepakati, terdapat beberapa poin utama yang menjadi fokus kedua belah pihak, antara lain:
Indonesia dan China sepakat untuk mendorong pertukaran informasi serta membuka peluang kerja sama antara kementerian dan pelaku usaha pariwisata dari kedua negara. Hal ini bertujuan untuk mempermudah akses pasar dan pengembangan industri pariwisata secara bilateral.
Lihat postingan ini di Instagram
MoU ini bertujuan meningkatkan arus kunjungan wisatawan antara Indonesia dan China. Kedua negara akan menciptakan lebih banyak kesempatan bagi warganya untuk menjelajahi destinasi wisata satu sama lain.
Selain saling mengirim wisatawan, kedua negara juga akan bekerja sama untuk menarik wisatawan dari negara ketiga, guna memperluas promosi pariwisata internasional.
Baca juga: TransNusa Terbang dari Manado ke Shanghai China, Tersedia 4 Kali Seminggu
Kedua pihak akan memfasilitasi pendirian kantor perjalanan resmi nirlaba dari salah satu negara di negara lainnya, sebagai upaya memperkuat promosi destinasi wisata secara langsung dan lebih efektif.
Pemerintah kedua negara akan mematuhi hukum dan peraturan masing-masing dalam mendukung pelaksanaan kegiatan promosi. Termasuk di dalamnya dukungan terhadap organisasi dan pelaku usaha yang bergerak di sektor pariwisata.
Indonesia dan China juga akan saling berbagi informasi dan data statistik pariwisata secara berkala, guna meningkatkan pemahaman terhadap tren dan dinamika pasar.
Kedua negara membuka peluang kerja sama tambahan yang akan ditentukan melalui kesepakatan tertulis demi mendukung pengembangan industri pariwisata secara optimal.
Dalam konteks ini, China juga dinilai sebagai mitra strategis dalam pengembangan sumber daya manusia, salah satunya melalui program pelatihan bahasa Mandarin yang diberikan kepada mahasiswa Politeknik Pariwisata di bawah naungan Kementerian Pariwisata Indonesia.
Baca juga: China Hadirkan Robot Canggih untuk Pariwisata, Sajikan Pengalaman Wisata Futuristik
Pada tahun 2024, wisatawan asal China memberikan kontribusi signifikan terhadap jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia, yakni mencapai 1,19 juta kunjungan atau meningkat 52 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Secara total, Indonesia mencatatkan 13,9 juta kunjungan wisatawan mancanegara sepanjang tahun tersebut.
Pertumbuhan ini terus berlanjut pada kuartal pertama tahun 2025, dengan jumlah kunjungan wisatawan asal China mencapai 279.040, meningkat 1,15 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2024.