Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai Soal Booking Lahan Camp, FMI: Kelebihan Kapasitas Area Kemah Bisa Bahayakan Pendaki

Kompas.com - 05/06/2025, 20:00 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Organisasi non-profit para pecinta dan pelaku kegiatan pendakian gunung di Indonesia, Federasi Mountaineering Indonesia (FMI) prihatin terhadap maraknya praktik booking lahan area camp oleh beberapa Trip Organizer di sejumlah kawasan wisata pendakian gunung.

Praktik booking lahan camp tidak hanya menimbulkan ketidakharmonisan antar pendaki, melainkan juga berpotensi merusak kelestarian alam, mengganggu kenyamanan flora dan fauna, dan menimbulkan risiko keselamatan akibat pelanggaran prinsip Keselamatan, Kesehatan, dan Keamanan (K3).

Juru bicara FMI, Gatot Wisnu Wiryawan menegaskan pentingnya mematuhi regulasi yang berlaku di setiap kawasan pendakian gunung, termasuk penerapan prinsip K3.

Regulasi di kawasan pendakian gunung diatur dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya serta Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2002 tentang Tata Hutan dan Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan, Pemanfaatan Hutan, dan Penggunaan Kawasan Hutan.

"Setiap pendaki, termasuk Trip Organizer, wajib memahami dan mematuhi pedoman yang ditetapkan oleh pengelola kawasan, seperti Taman Nasional atau pihak berwenang lainnya. Salah satu aspek krusial adalah memastikan area camp tidak melebihi kapasitas maksimum yang ditentukan," kata Wisnu dalam siaran pers yang diterima KompasTravel, Kamis (5/6/2025).

Baca juga: Bantah Booking Lahan di Camp, Tiga Dewa Adventure Indonesia: Itu Cepat-Cepatan Saja

Wisnu mengatakan, kelebihan kapasitas di area kemah dapat membahayakan keselamatan pendaki, seperti meningkatkan risiko longsor, kebakaran, atau kesulitan evakuasi dalam situasi darurat, serta memperberat dampak lingkungan terhadap ekosistem setempat.

Wisnu menyatakan, FMI berkomitmen untuk mendukung upaya edukasi dan sosialisasi terkait etika pendakian, penerapan K3, dan menjaga hubungan sosial yang harmonis antar-pendaki.

"Kami mengajak seluruh pelaku pendakian, baik individu maupun kelompok, untuk menghindari tindakan yang dapat memicu konflik, seperti klaim sepihak atas area camp, dan memprioritaskan sikap saling menghormati serta berbagi ruang dengan sesama pendaki," ujar Wisnu.

FMI, lanjut Wisnu, juga mengingatkan bahwa menjaga kelestarian alam adalah tanggung jawab bersama.

Wisnu meminta semua pendaki untuk meminimalkan dampak lingkungan, seperti tidak meninggalkan sampah, menjaga kebersihan sumber air, serta menghormati keberadaan flora dan fauna di kawasan pendakian, sesuai dengan ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup maupun Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2024 tentang Pengelolaan Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya.

Baca juga: Polemik Booking Lahan Camp di Gunung, Kemenhut Tegur Penyelenggara Open Trip

"Dengan demikian kenyamanan, keindahan dan keseimbangan alam dapat terus dinikmati oleh generasi mendatang. Kami mengapresiasi kerja sama para pihak termasuk seluruh komunitas pendaki dalam menciptakan lingkungan pendakian yang bertanggung jawab dan aman," tambah Wisnu.

"FMI akan terus berkolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk Taman Nasional, untuk memperkuat edukasi, pengawasan, dan penegakan aturan, termasuk penerapan K3, demi menjaga integritas budaya pendakian di Indonesia," ujar Wisnu.

Viral di medsos

Sebelumnya, ramai di media sosial (medsos) yang memperlihatkan salah seorang pendaki disuruh pindah area berkemah saat mendaki salah satu gunung di Indonesia, dengan alasan mendapati area perkemahan telah di-booking.

"Tadi kita udah pasang tenda di sini, terus katanya udah di-booking, terus kita diusir, dari tenda yang udah jadi di sini, pindah ke sebelah sini," kata pendaki tersebut dalam unggahan video pendek oleh akun instagram @luluvitaaasa_, dikutip, Senin (2/6/2025).

Dalam kolom komentarnya, ia menjelaskan bahwa saat itu mendirikan tenda di Pos Plawangan 2 Gunung Rinjani, Nusa Tenggara Barat.

Baca juga: Tiga Dewa Adventure Indonesia Siap Tempuh Jalur Hukum soal Hoaks Booking Lahan Camp

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya
Kelahiran 'Si Kucing Beruang' di Bandung Zoo, Populasi Jadi 33 Ekor
Kelahiran "Si Kucing Beruang" di Bandung Zoo, Populasi Jadi 33 Ekor
Travel News
Malang Health Tourism Jajaki Kerja Sama dengan Jepang, Tawarkan Wisata Kesehatan Mariposa
Malang Health Tourism Jajaki Kerja Sama dengan Jepang, Tawarkan Wisata Kesehatan Mariposa
Travel News
Petualangan Mendebarkan Naik ATV Menembus Malam di Capas Adventure Land Banyuwangi
Petualangan Mendebarkan Naik ATV Menembus Malam di Capas Adventure Land Banyuwangi
Travel Ideas
5 Alternatif Pendakian Selain Gunung Raung yang Meletus Juni 2025
5 Alternatif Pendakian Selain Gunung Raung yang Meletus Juni 2025
Travel Ideas
Gunung Raung Meletus 7 Juni 2025, Jalur Pendakian Ditutup Sementara
Gunung Raung Meletus 7 Juni 2025, Jalur Pendakian Ditutup Sementara
Travel News
Hutan Kota GBK, Wisata Ruang Terbuka Hijau Gratis di Tengah Jakarta
Hutan Kota GBK, Wisata Ruang Terbuka Hijau Gratis di Tengah Jakarta
Travelpedia
Festival Gedongsongo di Semarang Digelar 21 Juni 2025, Ada Penerbangan Lampion
Festival Gedongsongo di Semarang Digelar 21 Juni 2025, Ada Penerbangan Lampion
Travel News
4 Alasan China Jadi Destinasi Wisata Dunia yang Layak Dikunjungi
4 Alasan China Jadi Destinasi Wisata Dunia yang Layak Dikunjungi
Travel News
PIK Tourism Board Hadir di SITF 2025, Dorong PIK Jadi Destinasi Kelas Dunia
PIK Tourism Board Hadir di SITF 2025, Dorong PIK Jadi Destinasi Kelas Dunia
Travel News
10 Tempat Wisata Bandung dengan Nuansa Alam, Pas untuk Libur Panjang
10 Tempat Wisata Bandung dengan Nuansa Alam, Pas untuk Libur Panjang
Travel Ideas
Kronologi Kapal Wisata Tenggelam di Lembongan Bali, 89 Penumpang Selamat
Kronologi Kapal Wisata Tenggelam di Lembongan Bali, 89 Penumpang Selamat
Travel News
10 Wisata Ramah Anak di Bandung, Pas untuk Libur Panjang Idul Adha
10 Wisata Ramah Anak di Bandung, Pas untuk Libur Panjang Idul Adha
Travelpedia
Diskon Tiket Kereta 30 Persen dari Daop 2 Bandung, Berlaku Juni–Juli 2025
Diskon Tiket Kereta 30 Persen dari Daop 2 Bandung, Berlaku Juni–Juli 2025
Travel News
Atasi Biang Macet di Puncak, Pemkab Bogor Akan Lebarkan Jalan dan Tertibkan PKL
Atasi Biang Macet di Puncak, Pemkab Bogor Akan Lebarkan Jalan dan Tertibkan PKL
Travel News
Diskon Tarif Tol 20 Persen Selama Libur Panjang Idul Adha, Berlaku 6–9 Juni 2025
Diskon Tarif Tol 20 Persen Selama Libur Panjang Idul Adha, Berlaku 6–9 Juni 2025
Travel News
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau