KOMPAS.com - Rangkaian kompetisi arsitektur yang menyoroti proyek-proyek kontemporer terbaik di seluruh dunia, Prix Versailles baru-baru ini merilis daftar bandara dengan desain terindah di dunia yang bertajuk "The World's Most Beautioful Airports 2025".
"Jejak yang ditinggalkan bandara terutama berasal dari perannya yang terus berkembang dalam pertukaran internasional. Akibatnya, infrastruktur ini harus mengatasi kesulitan-kesulitan berat dalam hal manajemen arus dan pesawat itu sendiri," kata Sekretaris Jenderal Prix Versailles, Jerome Gouadain dalam siaran resmi, dikutip Kamis (10/7/2025).
Kendati demikian, lanjutnya, fasilitas baru yang ada di bandara ini juga dapat dipandang sebagai suatu karya seni, atau setidaknya sebagai sesuatu yang indah.
Hadiah yang diberikan oleh Prix Versailles, katanya, bertujuan untuk mempromosikan keberlanjutan yang cerdas, yakni budaya melayani dan melampaui gagasan tentang lingkungan.
"Berorientasi pada keunggulan operasional, ekologis, dan estetika, pusat-pusat ini juga menyampaikan nilai-nilai bersama, budaya, atau bahkan penghormatan kepada masa lalu, sebagai bentuk penghormatan terhadap warisan yang ditinggalkan oleh generasi sebelumnya," terangnya.
Baca juga:
Terminal seluas 167.000 meter persegi ini menampilkan visual penghormatan kepada lanskap pesisir Yantai yang unik.
Desain terminal ini terinspirasi dari Gunung Kunyu yang megah, garis atas terminalnya lebar, berbentuk gelombang, yang menyampaikan dinamika dan harmoni.
Atap terminal ini berlapis kaca, sehingga memungkinkan pencahayaan secara alami langsung dari sinar matahari.
Tidak hanya itu, lengkungan, material, dan corak interior pada terminal ini mencerminkan alam di sekeliling struktur. Desain ini menginterpretasikan lambung kapal kayu, sebagai bentuk penghormatan kepada Jalur Sutra Maritim (Maritime Silk Road).
Bangunan ini juga melambangkan keterbukaan dan keterhubungan dengan orang lain.
Terminal seluas 22.000 meter persegi ini menghadirkan kedamaian, dengan jendela setinggi 22 meter yang dibangun dari 70 persen baja daur ulang. Bagian atapnya terdiri dari balok terbalik, sehingga memungkinkan ventilasi secara alami.
Gerbang pemeriksaan di bandara ini dilindungi kanopi kayu, dan ruangan di sekitar tersebut merupakan toko-toko yang terbuat dari kayu. Konsep kayu ini merujuk kepada rumah perahu di Pelabuhan Tua Marseille.
Baca juga:
Salah satu fitur yang paling menonjol dari desain ini yaitu bentuk ngarai di tengah terminal yang menentukan bentuk dan fungsi bangunan. Fungsinya juga sebagai cerobong termal yang memungkinkan sebagai ventilasi alami.
Bandara terpanjang di dunia ini memiliki struktur yang elegan dan garis atap yang aerodinamis.