Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kereta Uap Baru Klinthing Resmi Beroperasi di Ambarawa, Serasa Kembali ke Masa Lalu

Kompas.com - 14/07/2025, 08:02 WIB
Dian Ade Permana,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

UNGARAN, KOMPAS.com - Ratusan penumpang menikmati perjalanan perdana Kereta Api Uap Baru Klinthing yang dilaunching Minggu (13/7/2025).

Perjalanan tersebut dilayani dari Museum Kereta Api Ambarawa hingga Stasiun Tuntang Kabupaten Semarang pulang-pergi.

Salah satunya Atiti dari Kota Semarang. Dia mengaku penasaran dengan kereta api uap Baru Klinthing.

Baca juga: Kereta Uap Wisata KA Baru Klinthing: Rute, Jadwal, dan Tarifnya

"Tentu ini menghadirkan pengalaman yang luar biasa karena baru pertama kali dirilis. Apalagi selain bisa naik kereta api uap, juga bisa menikmati pemandangan di sepanjang perjalanan," ujarnya.

Atiti melanjutkan, pemandangan sepanjang jalan sangat indah karena selain Rawa Pening, wisatawan bisa melihat latar belakang perbukitan yang memukau.

"Interior di dalam kereta juga klasik sehingga penumpang serasa menikmati masa lalu," sambung dia.

Hidupkan lagi warisan sejarah perkeretaapian Indonesia

Direktur Operasi PT KAI Wisata Eko Januardi menyampaikan, peluncuran KA Wisata Uap Baru Klinthing merupakan wujud komitmen dalam menghidupkan kembali warisan sejarah perkeretaapian Indonesia.

"Ini juga sembari menghadirkan pengalaman wisata yang unik dan bermakna bagi masyarakat," ungkapnya.

Baca juga: Jadwal Kereta Uap Wisata KA Baru Klinthing Rute Ambarawa–Tuntang 2025

Eko mengatakan, penumpang KA Baru Klinthing juga akan menikmati lebih dari sekadar perjalanan.

"Penumpang juga mendapatkan pengalaman istimewa berupa jajanan lokal dan minuman tradisional yang disajikan di ruang VIP, serta pendampingan tour guide profesional yang memperkaya perjalanan dengan penjelasan sejarah dan budaya di sepanjang lintasan," ungkapnya.

PT. KAI Wisata menghadirkan kereta api uap dari Museum Kereta Api Ambarawa hingga Stasiun Tuntang. KOMPAS.com/Dian Ade Permana PT. KAI Wisata menghadirkan kereta api uap dari Museum Kereta Api Ambarawa hingga Stasiun Tuntang.

Dikatakan, lokomotif uap yang digunakan merupakan buatan tahun 1902.

"Saat ini lokomotif uap hanya tersisa dua, yang satu lagi buatan 1886. Untuk lokomotif uap di Ambarawa ini dilengkapi gerigi sehingga menjadi lebih kuat saat ada tanjakan, bahan bakar kayu yang digunakan dari batang pohon trembesi," paparnya.

Awalnya, kereta api uap ini disewakan secara privat dengan harga Rp 25 juta. Namun sekarang dihadirkan sebulan sekali untuk melayani penumpang umum. Jadwal selanjutnya adalah Agustus hingga Desember.

Baca juga: Jadwal Kereta Uap Wisata Klinthing Semarang, Berangkat Sebulan Sekali

Untuk harga tiket kelas ekonomi Rp 395.000 dengan kapasitas 106 penumpang dan kelas eksekutif Rp 495.000 untuk 10 penumpang.

Eko berharap kehadiran KA Baru Klinthing dapat menjadi ikon wisata baru di Kabupaten Semarang, yang tidak hanya menarik wisatawan domestik tapi juga mancanegara, khususnya pecinta heritage dan kereta uap.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Singapura Peringkat 3 Kota Paling Bahagia di Dunia, Siapa Nomor Satunya?
Singapura Peringkat 3 Kota Paling Bahagia di Dunia, Siapa Nomor Satunya?
Travelpedia
Pulau Kucing Jepang, Destinasi Wisata Pilihan untuk Pencinta Fauna
Pulau Kucing Jepang, Destinasi Wisata Pilihan untuk Pencinta Fauna
Travelpedia
15 Pantai Terbaik di Dunia, Indonesia Peringkat Berapa?
15 Pantai Terbaik di Dunia, Indonesia Peringkat Berapa?
Travelpedia
Wings Air Buka Rute Surabaya–Banyuwangi, Lebih Mudah Menuju The Sunrise of Java
Wings Air Buka Rute Surabaya–Banyuwangi, Lebih Mudah Menuju The Sunrise of Java
Travel News
Kereta Kim Jong Un, Kantor Berjalan yang Mewah dan Super Aman
Kereta Kim Jong Un, Kantor Berjalan yang Mewah dan Super Aman
Travelpedia
Wajib Tahu, Aturan Bawa Powerbank di Lion Air
Wajib Tahu, Aturan Bawa Powerbank di Lion Air
Travelpedia
Menggemaskan tapi Menyedihkan, Begini Kisah Pulau Kucing di Jepang
Menggemaskan tapi Menyedihkan, Begini Kisah Pulau Kucing di Jepang
Travelpedia
Buka untuk Wisata, Resor Mewah di Korea Utara ini Malah Sepi, Kenapa? 
Buka untuk Wisata, Resor Mewah di Korea Utara ini Malah Sepi, Kenapa? 
Travel News
Awas Denda Rp 600.000 Jika Merokok hingga Mabuk di Destinasi Wisata Ini
Awas Denda Rp 600.000 Jika Merokok hingga Mabuk di Destinasi Wisata Ini
Travel News
Ini Alasan Penting Kamu Harus Buka Jendela Pesawat Saat Lepas Landas dan Mendarat
Ini Alasan Penting Kamu Harus Buka Jendela Pesawat Saat Lepas Landas dan Mendarat
Travelpedia
Tips Nonton Gerhana Bulan Total di Planetarium, Bawa Baju Hangat
Tips Nonton Gerhana Bulan Total di Planetarium, Bawa Baju Hangat
Travel Ideas
Tips Memotret Gerhana Bulan Total 7-8 September 2025
Tips Memotret Gerhana Bulan Total 7-8 September 2025
Travelpedia
Main ke TMII, Turis Asal Pakistan Ini Asik Menabuh Alat Musik Dol di Anjungan Bengkulu
Main ke TMII, Turis Asal Pakistan Ini Asik Menabuh Alat Musik Dol di Anjungan Bengkulu
Travel News
Super Air Jet Buka Rute Jakarta – Kupang, Lebih Cepat Tanpa Transit
Super Air Jet Buka Rute Jakarta – Kupang, Lebih Cepat Tanpa Transit
Travel News
Turis Amerika Nonton Reog Ponorogo di TMII, Malah Salfok dengan Angklung
Turis Amerika Nonton Reog Ponorogo di TMII, Malah Salfok dengan Angklung
Travel News
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau