KOMPAS.com - Warga Negara Asing (WNA) kembali mengalami kecelakaan ketika mendaki Gunung Rinjani. Setelah pendaki Swiss, Benedikt Emmenegger (46), kali ini pendaki Denmark bernama Sarah Tamar van Hulten (26).
Sarah jatuh di jalur turun setelah summit di Gunung Rinjani pada Kamis (17/7) mengalami patah leher dan pendarahan di kepala.
Meski masih dalam kondisi sadar, korban tetap dievakuasi menggunakan helikopter karena sangat beresiko jika dilakukan evakuasi manual.
Baca juga: Pendaki Denmark Jatuh di Gunung Rinjani, Tambah Daftar Insiden Kecelakaan
Melansir akun Instagram @sar_nasional, pendaki asal Belanda yang tinggal di Denmark tersebut jatuh di jalur Pelawangan Sembalun menuju Danau Segara Anak.
Sarah jatuh di kedalaman 20-30 meter, tepatnya sekitar 50 meter sebelum jembatan besi ke arah Danau Segara Anak. Lokasi ini berdekatan dengan pendaki Swiss yang jatuh di titik 25 menit sebelum jembatan.
Sarah Tamar van Hulten diketahui memulai pendakian ke Gunung Rinjani via Pelawangan Sembalun pada Rabu (16/7/2025) bersama 1 orang guide, 2 orang porter, 3 orang lainnya yang merupakan pendaki.
Rombongan tersebut dijadwalkan turun pada Kamis (17/7), namun pada pukul 13.08 WITA, Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR) menerima laporan bahwa Sarah terjatuh.
Dilansir dari keterangan resmi BTNGR, setelah melakukan koordinasi dengan tim evakuasi EMHC, petugas Taman Nasional Gunung Rinjani, dan Kantor SAR Mataram untuk melakukan evakuasi.
“Tim medis EMHC dan petugas Taman Nasional Gunung Rinjani berdasarkan analisa video dan dokumentasi lainnya bahwa korban mengalami patah leher, pendarahan di kepala namun dalam kondisi sadar, namun sangat beresiko untuk dilakukan evakuasi manual/darat,” jelas BTNGR dalam keterangan resminya.
Baca juga: Evakuasi Pendaki Asal Swiss Pakai Helikopter, Fasilitas dari Asuransi Pribadi
Melihat kondisi korban dan kondisi medan yang sulit, Kepala Kantor SAR Mataram melakukan koordinasi dengan SGi Air bali untuk pengerahan helikopter demi mempercepat proses evakuasi.
Pukul 16.42 WITA, helikopter yang juga menyertakan dokter medis sudah mendarat di lokasi kejadian, melakukan perawatan, serta penanganan pertama pada korban.
“Untuk situasi kadang dia kabut, kadang dia cerah, tapi untuk landing di sini cerah, Pak,” jelas seseorang dalam video yang diunggah di akun Instagram @btn_gn_rinjani, Kamis (17/7).
Korban segera diterbangkan menuju Denpasar didampingi dokter dan rekannya. Pada pukul 17.30 WITA helikopter sudah landing dan korban langsung dibawa ke RS BIMC Kuta, Bali.
Baca juga: Bagaimana Kondisi Lokasi Jatuhnya Pendaki Swiss di Gunung Rinjani?
Baca juga: Tiga Pendaki Diblacklist 5 Tahun Usai Mendaki Gunung Baru Jari Rinjani
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini