Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Titik Lokasi Jatuhnya Pendaki Denmark Dekat dengan Pendaki Swiss

Kompas.com - 17/07/2025, 20:13 WIB
Mufit Apriliani

Penulis

KOMPAS.com - Warga Negara Asing (WNA) kembali mengalami kecelakaan ketika mendaki Gunung Rinjani. Setelah pendaki Swiss, Benedikt Emmenegger (46), kali ini pendaki Denmark bernama Sarah Tamar van Hulten (26).

Sarah jatuh di jalur turun setelah summit di Gunung Rinjani pada Kamis (17/7) mengalami patah leher dan pendarahan di kepala.

Meski masih dalam kondisi sadar, korban tetap dievakuasi menggunakan helikopter karena sangat beresiko jika dilakukan evakuasi manual.

Baca juga: Pendaki Denmark Jatuh di Gunung Rinjani, Tambah Daftar Insiden Kecelakaan

Melansir akun Instagram @sar_nasional, pendaki asal Belanda yang tinggal di Denmark tersebut jatuh di jalur Pelawangan Sembalun menuju Danau Segara Anak.

Sarah jatuh di kedalaman 20-30 meter, tepatnya sekitar 50 meter sebelum jembatan besi ke arah Danau Segara Anak. Lokasi ini berdekatan dengan pendaki Swiss yang jatuh di titik 25 menit sebelum jembatan.

Kronologi jatuhnya pendaki Denmark 

Sarah Tamar van Hulten diketahui memulai pendakian ke Gunung Rinjani via Pelawangan Sembalun pada Rabu (16/7/2025) bersama 1 orang guide, 2 orang porter, 3 orang lainnya yang merupakan pendaki.

Evakuasi pendaki Denmark yang jatuh di Gunung Rinjani, Kamis (17/7).Instagram.com/ @btn_gn_rinjani Evakuasi pendaki Denmark yang jatuh di Gunung Rinjani, Kamis (17/7).

Rombongan tersebut dijadwalkan turun pada Kamis (17/7), namun pada pukul 13.08 WITA, Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR) menerima laporan bahwa Sarah terjatuh.

Dilansir dari keterangan resmi BTNGR, setelah melakukan koordinasi dengan tim evakuasi EMHC, petugas Taman Nasional Gunung Rinjani, dan Kantor SAR Mataram untuk melakukan evakuasi.

“Tim medis EMHC dan petugas Taman Nasional Gunung Rinjani berdasarkan analisa video dan dokumentasi lainnya bahwa korban mengalami patah leher, pendarahan di kepala namun dalam kondisi sadar, namun sangat beresiko untuk dilakukan evakuasi manual/darat,” jelas BTNGR dalam keterangan resminya.

Baca juga: Evakuasi Pendaki Asal Swiss Pakai Helikopter, Fasilitas dari Asuransi Pribadi

Melihat kondisi korban dan kondisi medan yang sulit, Kepala Kantor SAR Mataram melakukan koordinasi dengan SGi Air bali untuk pengerahan helikopter demi mempercepat proses evakuasi.

Evakuasi menggunakan helikopter

Pukul 16.42 WITA, helikopter yang juga menyertakan dokter medis sudah mendarat di lokasi kejadian, melakukan perawatan, serta penanganan pertama pada korban.

Pendaki Denmark jatuh di Gunung Rinjani, Kamis (17/7), evakuasi dilakukan menggunakan helikopter.Instagram.com/ @sar_nasional Pendaki Denmark jatuh di Gunung Rinjani, Kamis (17/7), evakuasi dilakukan menggunakan helikopter.

“Untuk situasi kadang dia kabut, kadang dia cerah, tapi untuk landing di sini cerah, Pak,” jelas seseorang dalam video yang diunggah di akun Instagram @btn_gn_rinjani, Kamis (17/7).

Korban segera diterbangkan menuju Denpasar didampingi dokter dan rekannya. Pada pukul 17.30 WITA helikopter sudah landing dan  korban langsung dibawa ke RS BIMC Kuta, Bali.

Baca juga: Bagaimana Kondisi Lokasi Jatuhnya Pendaki Swiss di Gunung Rinjani?

Baca juga: Tiga Pendaki Diblacklist 5 Tahun Usai Mendaki Gunung Baru Jari Rinjani

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Lebih Baik dari Polandia, Jakarta Peringkat 17 Kota dengan Transportasi Publik Terbaik Dunia
Lebih Baik dari Polandia, Jakarta Peringkat 17 Kota dengan Transportasi Publik Terbaik Dunia
Travel News
Cara ke Bandara YIA Yogyakarta Naik Kereta, Cek Tiket dan Jadwal di Mana?
Cara ke Bandara YIA Yogyakarta Naik Kereta, Cek Tiket dan Jadwal di Mana?
Travel Ideas
Akhir Pekan Ini, Batik Air Dijadwalkan Buka Rute Palembang-Kuala Lumpur
Akhir Pekan Ini, Batik Air Dijadwalkan Buka Rute Palembang-Kuala Lumpur
Travel News
Singapura Peringkat 3 Kota Paling Bahagia di Dunia, Siapa Nomor Satunya?
Singapura Peringkat 3 Kota Paling Bahagia di Dunia, Siapa Nomor Satunya?
Travelpedia
Pulau Kucing Jepang, Destinasi Wisata Pilihan untuk Pencinta Fauna
Pulau Kucing Jepang, Destinasi Wisata Pilihan untuk Pencinta Fauna
Travelpedia
15 Pantai Terbaik di Dunia, Indonesia Peringkat Berapa?
15 Pantai Terbaik di Dunia, Indonesia Peringkat Berapa?
Travelpedia
Wings Air Buka Rute Surabaya–Banyuwangi, Lebih Mudah Menuju The Sunrise of Java
Wings Air Buka Rute Surabaya–Banyuwangi, Lebih Mudah Menuju The Sunrise of Java
Travel News
Kereta Kim Jong Un, Kantor Berjalan yang Mewah dan Super Aman
Kereta Kim Jong Un, Kantor Berjalan yang Mewah dan Super Aman
Travelpedia
Wajib Tahu, Aturan Bawa Powerbank di Lion Air
Wajib Tahu, Aturan Bawa Powerbank di Lion Air
Travelpedia
Menggemaskan tapi Menyedihkan, Begini Kisah Pulau Kucing di Jepang
Menggemaskan tapi Menyedihkan, Begini Kisah Pulau Kucing di Jepang
Travelpedia
Buka untuk Wisata, Resor Mewah di Korea Utara ini Malah Sepi, Kenapa? 
Buka untuk Wisata, Resor Mewah di Korea Utara ini Malah Sepi, Kenapa? 
Travel News
Awas Denda Rp 600.000 Jika Merokok hingga Mabuk di Destinasi Wisata Ini
Awas Denda Rp 600.000 Jika Merokok hingga Mabuk di Destinasi Wisata Ini
Travel News
Ini Alasan Penting Kamu Harus Buka Jendela Pesawat Saat Lepas Landas dan Mendarat
Ini Alasan Penting Kamu Harus Buka Jendela Pesawat Saat Lepas Landas dan Mendarat
Travelpedia
Tips Nonton Gerhana Bulan Total di Planetarium, Bawa Baju Hangat
Tips Nonton Gerhana Bulan Total di Planetarium, Bawa Baju Hangat
Travel Ideas
Tips Memotret Gerhana Bulan Total 7-8 September 2025
Tips Memotret Gerhana Bulan Total 7-8 September 2025
Travelpedia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau