Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebab 4 Hotel di Puncak Bogor Disegel karena Dianggap Cemari Hulu Sungai Ciliwung

Kompas.com - 11/08/2025, 07:07 WIB
Anggara Wikan Prasetya

Penulis

Sumber Kompas.com

KOMPAS.com – Hulu Sungai Ciliwung, yang membentang dari kawasan Puncak Bogor, kembali menjadi sorotan akibat pencemaran limbah cair.

Empat hotel berbintang di kawasan ini resmi disegel Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) karena terbukti membuang limbah langsung ke sungai tanpa pengolahan yang memadai.

Kasus ini menjadi alarm keras bahwa aktivitas pariwisata di kawasan hulu berpotensi besar merusak ekosistem sungai yang menjadi sumber air bagi jutaan warga di Jakarta dan sekitarnya.

Baca juga: KRL Bogor-Jakarta Kota Gangguan, Ini Rekayasa Rute Kereta yang Diterapkan

Hulu Ciliwung adalah zona penyangga yang seharusnya memiliki kualitas air terbaik, namun fakta di lapangan justru berbanding terbalik.

“Tidak ada kompromi untuk pencemar lingkungan. Menjaga Ciliwung berarti menyelamatkan sumber kehidupan dari hulu,” tegas Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq, saat memimpin inspeksi mendadak pada Sabtu (9/8/2025).

Sebab hotel disegel karena cemari hulu Ciliwung

Penyelidikan KLH mengungkapkan penyebab beberapa hotel di Puncak Bogor yang disegel karena dianggap mencemari hulu Sungai Ciliwung.

Sejumlah pelaku usaha mengabaikan kewajiban memiliki dokumen lingkungan, persetujuan teknis, hingga fasilitas pengolahan limbah cair (IPAL).

Di salah satu hotel, bahkan tidak ditemukan IPAL sama sekali. Praktik ini membuat air limbah mengalir langsung ke tanah atau anak sungai yang bermuara ke Ciliwung.

Deputi Penegakan Hukum Lingkungan Hidup, Irjen Pol Rizal Irawan, menegaskan bahwa pelanggaran ini bukan sekadar administrasi.

Baca juga: 10 Tempat Wisata Dekat Stasiun Bogor, Liburan Seru Bisa Jalan Kaki

“Hotel menerima tamu setiap hari, tetapi abai pada pengelolaan limbah. Ini bukan hanya soal aturan, tapi soal tanggung jawab terhadap lingkungan,” ujarnya.

Bukan kasus tunggal

Data KLH menunjukkan, di segmen 1 Sungai Ciliwung (Puncak, Bogor) terdapat 22 hotel berbintang tiga ke atas yang berpotensi mencemari lingkungan.

Empat di antaranya sudah disegel, sisanya menunggu pemeriksaan. Setelah itu, pengawasan akan diperluas ke hotel kelas melati dan segmen sungai berikutnya.

Jalur wisata Puncak Bogor, Jawa Barat. Pemkot Bogor kebut pembangunan jalur alternatif jalan R3 yang akan hubungkan Waru Jambu-kawasan Puncak tanpa perlu melewati Tajur.KOMPAS.COM/AFDHALUL IKHSAN Jalur wisata Puncak Bogor, Jawa Barat. Pemkot Bogor kebut pembangunan jalur alternatif jalan R3 yang akan hubungkan Waru Jambu-kawasan Puncak tanpa perlu melewati Tajur.

Kualitas air Ciliwung saat ini sudah menunjukkan parameter pencemar seperti BOD, COD, dan TSS yang melampaui baku mutu sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2021. Jika pencemaran di hulu tidak dikendalikan, maka upaya pemulihan di hilir akan sia-sia.

Kasus ini menjadi pengingat bahwa pembangunan pariwisata tidak boleh mengorbankan kelestarian alam.

Baca juga: Curug Leuwi Hejo di Bogor, Harga Tiket Masuk dan Waktu Trekking

Hotel, villa, dan tempat wisata di kawasan Puncak diharapkan segera berinvestasi pada fasilitas pengolahan limbah, menggunakan teknologi ramah lingkungan, serta memastikan pengelolaan air limbah sesuai standar.

“Menjaga hulu berarti menjaga masa depan. Jika hulu kotor, maka hilir akan menanggung akibatnya,” kata Hanif Faisol.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Singapura Peringkat 3 Kota Paling Bahagia di Dunia, Siapa Nomor Satunya?
Singapura Peringkat 3 Kota Paling Bahagia di Dunia, Siapa Nomor Satunya?
Travelpedia
Pulau Kucing Jepang, Destinasi Wisata Pilihan untuk Pencinta Fauna
Pulau Kucing Jepang, Destinasi Wisata Pilihan untuk Pencinta Fauna
Travelpedia
15 Pantai Terbaik di Dunia, Indonesia Peringkat Berapa?
15 Pantai Terbaik di Dunia, Indonesia Peringkat Berapa?
Travelpedia
Wings Air Buka Rute Surabaya–Banyuwangi, Lebih Mudah Menuju The Sunrise of Java
Wings Air Buka Rute Surabaya–Banyuwangi, Lebih Mudah Menuju The Sunrise of Java
Travel News
Kereta Kim Jong Un, Kantor Berjalan yang Mewah dan Super Aman
Kereta Kim Jong Un, Kantor Berjalan yang Mewah dan Super Aman
Travelpedia
Wajib Tahu, Aturan Bawa Powerbank di Lion Air
Wajib Tahu, Aturan Bawa Powerbank di Lion Air
Travelpedia
Menggemaskan tapi Menyedihkan, Begini Kisah Pulau Kucing di Jepang
Menggemaskan tapi Menyedihkan, Begini Kisah Pulau Kucing di Jepang
Travelpedia
Buka untuk Wisata, Resor Mewah di Korea Utara ini Malah Sepi, Kenapa? 
Buka untuk Wisata, Resor Mewah di Korea Utara ini Malah Sepi, Kenapa? 
Travel News
Awas Denda Rp 600.000 Jika Merokok hingga Mabuk di Destinasi Wisata Ini
Awas Denda Rp 600.000 Jika Merokok hingga Mabuk di Destinasi Wisata Ini
Travel News
Ini Alasan Penting Kamu Harus Buka Jendela Pesawat Saat Lepas Landas dan Mendarat
Ini Alasan Penting Kamu Harus Buka Jendela Pesawat Saat Lepas Landas dan Mendarat
Travelpedia
Tips Nonton Gerhana Bulan Total di Planetarium, Bawa Baju Hangat
Tips Nonton Gerhana Bulan Total di Planetarium, Bawa Baju Hangat
Travel Ideas
Tips Memotret Gerhana Bulan Total 7-8 September 2025
Tips Memotret Gerhana Bulan Total 7-8 September 2025
Travelpedia
Main ke TMII, Turis Asal Pakistan Ini Asik Menabuh Alat Musik Dol di Anjungan Bengkulu
Main ke TMII, Turis Asal Pakistan Ini Asik Menabuh Alat Musik Dol di Anjungan Bengkulu
Travel News
Super Air Jet Buka Rute Jakarta – Kupang, Lebih Cepat Tanpa Transit
Super Air Jet Buka Rute Jakarta – Kupang, Lebih Cepat Tanpa Transit
Travel News
Turis Amerika Nonton Reog Ponorogo di TMII, Malah Salfok dengan Angklung
Turis Amerika Nonton Reog Ponorogo di TMII, Malah Salfok dengan Angklung
Travel News
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau