KOMPAS.com - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Batam, Kepulauan Riau, mencatat jumlah kunjungan turis asing ke daerah itu sepanjang Januari-Juli 2025 mencapai lebih dari 100.000 kunjungan per bulan.
Kepala Disbudpar Kota Batam Ardiwinata mengatakan tren ini menunjukkan optimisme pencapaian target kunjungan turis asing tahun 2025 sebanyak 1,7 juta orang.
“Rata-rata per bulan sudah di atas 100 ribu, dan pada bulan Juni berhasil menembus 150 ribu. Ini tren baik, meskipun belum setinggi puncak kunjungan pada 2019. Tapi year-on-year terus meningkat,” kata Ardiwinata di Batam, Sabtu (13/9/2025) seperti dilansir dari Antara.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Batam periode Januari-Juli 2025 tercatat 861.712 kunjungan turis asing atau naik 21,72 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2024.
Rinciannya, Januari tercatat 124.481 kunjungan, Februari 104.684, Maret 100.279, April 100.442, Mei 140.831, Juni 167.469 dan Juli 123.526 kunjungan.
Baca juga: 5 Tempat Rekreasi di Batam yang Populer Dikunjungi
Angka tersebut menunjukkan konsistensi Batam dalam menjaga rata-rata kunjungan di atas 100 ribu per bulan.
Ardi menambahkan, pihaknya berharap regulasi terkait Visa on Arrival (VoA) bisa lebih fleksibel, terutama bagi turis asal Jepang, Korea, China dan India.
“Kalau relaksasi aturan visa bisa diberlakukan khusus untuk Batam, saya yakin jumlah kunjungan meningkat lebih pesat lagi. Tahun 2019, wisatawan dari Korea dan China sangat booming dan kalau mereka diprioritaskan, bisa jadi sama seperti era sebelum COVID-19,” ujarnya.
Selain turis asal Malaysia yang mendominasi, tren kunjungan juga berubah.
“Kalau dulu didominasi bapak-bapak main golf, sekarang sudah bawa keluarga. Mereka datang untuk kuliner, belanja, sampai wisata religi. Amenitas di Batam pun lengkap, dengan berbagai macam wisata yang bisa dikunjungi,” ujar Ardi.
Baca juga: 5 Destinasi Wisata Seru di Batam Selain Pantai
Ia menyebutkan Batam memiliki daya tarik wisata yang beragam, mulai dari pantai, wisata budaya berbasis komunitas, hingga destinasi religi seperti Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah, Masjid Tanjak, Vihara Duta Maitreya, Lalita Temple, hingga pura bagi umat Hindu.
“Kontribusi wisatawan Malaysia ke Batam mencapai hampir 80 persen dari total wisman di Kepri. Ini berkat kerja sama semua pihak. Dukungan transportasi, hotel, biro perjalanan, hingga pengelola destinasi membuat pariwisata Batam semakin kuat,” katanya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang