Staf Darat Mogok Kerja, Maskapai KLM Batalkan 100 Penerbangan

KOMPAS.com - Maskapai penerbangan Belanda KLM membatalkan sekitar 100 penerbangan yang dijadwalkan berangkat pada hari ini, Rabu (17/9/2025).

Pembatalan penerbangan terjadwal milik maskapai KLM disebabkan oleh aksi mogok kerja para staf darat di Eropa, seperti dilansir Reuters, Rabu (17/9/2025).

Dikutip dari Antara, aksi mogok kerja akan berlangsung selama beberapa jam pukul 08.00-12.00 waktu setempat.

Baca juga: Ada Mogok Kerja 18 September 2025, Cek Ulang Jadwal Liburan

Pembatalan penerbangan ini akan berdampak pada 27.000 penumpang yang telah dikonfirmasi oleh juru bicara maskapai penerbangan KLM.

Sehari sebelumnya, puluhan penerbangan di Bandara Schiphol dekat Amsterdam juga dibatalkan.

Pekan lalu, serikat buruh terbesar di Belanda, CNV dan FNV, mengumumkan mogok staf darat KLM pada 10 dan 17 September 2025 untuk menuntut perbaikan perjanjian kerja bersama.

Aksi mogok kerja ini juga memengaruhi 100 penerbangan KLM dibatalkan pada Rabu (10/9/2025).

Baca juga: Fly Jaya Buka Rute Makassar-Bone, Pakai Pesawat ATR 72-500

Para pekerja menuntut program kompensasi kerja berat untuk seluruh profesi terkait, menjaga daya beli, serta menambah jumlah pekerja tetap.

KLM mencapai kesepakatan dengan sejumlah serikat buruh pada pekan lalu, tetapi pertikaian buruh terkait perjanjian kerja bersama masih terus berlanjut karena dua serikat buruh yang tidak ikut dalam kesepakatan, memutuskan tetap melanjutkan aksi mogok.

Pembatalan penerbangan dapat berdampak langsung pada keseluruhan jadwal penerbangan, sekaligus menyebabkan penundaan dan tantangan bagi sistem penerbangan.

Baca juga: Ini Alasan Penting Kamu Harus Buka Jendela Pesawat Saat Lepas Landas dan Mendarat

KLM bukan satu-satunya maskapai penerbangan yang berjuang di tengah gelombang mogok kerja di Eropa.

Maskapai berbiaya rendah Ryanair (RYA.I) mengungkapkan, pihaknya terpaksa membatalkan beberapa penerbangan pada Juli 2025 lalu akibat pengawas lalu lintas udara di Perancis yang melakukan mogok kerja.

Baca juga: Benda Berbahaya Ini Ternyata Sering Kita Bawa di Pesawat