Maskapai Amerika, termasuk United Airlines, menilai kebijakan ini penting untuk menghapus ketimpangan kompetitif antara maskapai AS dan China.
Dalam surat kepada USDOT, United juga mendesak agar larangan tersebut diperluas ke Cathay Pacific dan maskapai lain yang berbasis di Hong Kong karena mereka juga masih terbang di atas Rusia.
United berargumen bahwa larangan Rusia telah membuat mereka praktis tidak bisa lagi mengoperasikan layanan langsung dari New York, Washington D.C., dan Chicago menuju China.
Sementara itu, Airlines for America, asosiasi yang mewakili American Airlines, Delta, dan United, mendukung upaya pemerintah tetapi meminta agar USDOT tetap menjaga keseimbangan jumlah penerbangan antara maskapai AS dan China sesuai dengan permintaan pasar.
Baca juga: Bandara Bali Buka 2 Rute Baru ke China dan Korea Selatan, Pasar Penting Pariwisata
Beberapa maskapai Eropa seperti Air France-KLM juga menyuarakan keluhan serupa terhadap ketimpangan rute udara ini.
USDOT menyatakan akan mempertimbangkan masukan publik sebelum mengambil keputusan final atas rencana tersebut.
Jika diterapkan, kebijakan ini berpotensi mengubah peta penerbangan lintas Pasifik dan memperburuk tensi hubungan udara antara dua kekuatan ekonomi terbesar dunia.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang