Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.
KOMPAS.com - Sebuah video yang beredar di media sosial menampilkan Menteri Pelindungan Pekerja Migran (P2MI) Abdul Kadir Karding memberikan dana bantuan Rp 3 miliar kepada 15 orang pekerja migran Indonesia.
Video itu mengeklaim, mereka yang ingin mendapat bantuan dapat menghubungi sebuah nomor WhatsApp.
Namun, setelah ditelusuri video itu merupakan hasil manipulasi berbasis artificial intelligence. Konten itu hoaks dan diindikasi sebagai modus penipuan.
Video yang diklaim menampilkan Abdul Kadir Karding memberikan dana bantuan Rp 3 miliar kepada 15 orang pekerja migran salah satunya dibagikan akun Faacebook ini.
Dalam video Karding mengatakan, bantuan itu diberikan sebagai bentuk apresiasi kepada pekerja migran yang merupakan pahlawan devisa.
Pekerja migran yang ingin mendapat bantuan itu diminta menghubungi sebuah nomor WhatsApp dalam unggahan.
Ketika dicek di media sosial Kementerian P2MI, tidak ditemukan informasi valid adanya program pemberian bantuan Rp 3 miliar kepada 15 orang pekerja migran Indonesia.
Kemudian Tim Cek Fakta Kompas.com mengambil tangkapan layar video dan menelusurinya menggunakan Google Lens.
Hasilnya, video identik dengan unggahan di kanal YouTube Sekretariat Presiden ini.
Dalam video aslinya Karding tidak menjanjikan bantuan Rp 3 miliar. Namun, ia menyampaikan rencana pembukaan kembali kerja sama bilateral terkait penempatan tenaga kerja Indonesia di Arab Saudi.
Hal itu disampaikan Karding usai bertemu dengan Presiden Prabowo Subianto di Istana Merdeka, Jakarta, pada 14 Maret 2025.
Lalu bagaimana suara Karding itu diubah dan berbeda dari video aslinya?
Setelah dicek menggunakan Hive Moderation, video Karding memberikan bantuan kepada pekerja migran Indonesia terdeteksi dihasilkan oleh artificial Intelligence (AI).
Probabilitas konten itu dibuat menggunakan AI generatif mencapai 99,5 persen.