Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[HOAKS] Video Menteri P2MI Beri Bantuan kepada Pekerja Migran Lewat WhatsApp

Kompas.com - 11/08/2025, 11:10 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

hoaks

hoaks!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.

KOMPAS.com - Sebuah video yang beredar di media sosial menampilkan Menteri Pelindungan Pekerja Migran (P2MI) Abdul Kadir Karding memberikan dana bantuan Rp 3 miliar kepada 15 orang pekerja migran Indonesia.

Video itu mengeklaim, mereka yang ingin mendapat bantuan dapat menghubungi sebuah nomor WhatsApp.

Namun, setelah ditelusuri video itu merupakan hasil manipulasi berbasis artificial intelligence. Konten itu hoaks dan diindikasi sebagai modus penipuan.

Narasi yang beredar

Video yang diklaim menampilkan Abdul Kadir Karding memberikan dana bantuan Rp 3 miliar kepada 15 orang pekerja migran salah satunya dibagikan akun Faacebook ini.

Dalam video Karding mengatakan, bantuan itu diberikan sebagai bentuk apresiasi kepada pekerja migran yang merupakan pahlawan devisa.

Pekerja migran yang ingin mendapat bantuan itu diminta menghubungi sebuah nomor WhatsApp dalam unggahan.

Tangkapan layar Facebook video yang diklaim menampilkan Menteri P2MI Abdul Kadir Karding memberikan bantuan Rp 3 miliar kepada 15 pekerja migranAkun Facebook Tangkapan layar Facebook video yang diklaim menampilkan Menteri P2MI Abdul Kadir Karding memberikan bantuan Rp 3 miliar kepada 15 pekerja migran
Penelusuran Kompas.com

Ketika dicek di media sosial Kementerian P2MI, tidak ditemukan informasi valid adanya program pemberian bantuan Rp 3 miliar kepada 15 orang pekerja migran Indonesia.

Kemudian Tim Cek Fakta Kompas.com mengambil tangkapan layar video dan menelusurinya menggunakan Google Lens.

Hasilnya, video identik dengan unggahan di kanal YouTube Sekretariat Presiden ini.

Dalam video aslinya Karding tidak menjanjikan bantuan Rp 3 miliar. Namun, ia menyampaikan rencana pembukaan kembali kerja sama bilateral terkait penempatan tenaga kerja Indonesia di Arab Saudi.

Hal itu disampaikan Karding usai bertemu dengan Presiden Prabowo Subianto di Istana Merdeka, Jakarta, pada 14 Maret 2025.

Lalu bagaimana suara Karding itu diubah dan berbeda dari video aslinya?

Setelah dicek menggunakan Hive Moderation, video Karding memberikan bantuan kepada pekerja migran Indonesia terdeteksi dihasilkan oleh artificial Intelligence (AI).

Probabilitas konten itu dibuat menggunakan AI generatif mencapai 99,5 persen. 

Hasil pemeriksaan Hive Moderation terhadap suara Abdul Kadir Karding memberikan bantuan Rp 3 miliar kepada pekerja migran IndonesiaHive Moderation Hasil pemeriksaan Hive Moderation terhadap suara Abdul Kadir Karding memberikan bantuan Rp 3 miliar kepada pekerja migran Indonesia

HOAKS ATAU FAKTA?

Jika Anda mengetahui ada berita viral yang hoaks atau fakta, silakan klik tombol laporkan hoaks di bawah ini

closeLaporkan Hoaks checkCek Fakta Lain
Berkat konsistensinya, Kompas.com menjadi salah satu dari 49 Lembaga di seluruh dunia yang mendapatkan sertifikasi dari jaringan internasional penguji fakta (IFCN - International Fact-Checking Network). Jika pembaca menemukan Kompas.com melanggar Kode Prinsip IFCN, pembaca dapat menginformasikannya kepada IFCN melalui tombol di bawah ini.
Laporkan
Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya
Misinformasi Seputar Ahmad Sahroni: Hoaks Rumah Dibakar, Pingsan Saat Rumah Dijarah
Misinformasi Seputar Ahmad Sahroni: Hoaks Rumah Dibakar, Pingsan Saat Rumah Dijarah
Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks Ahmad Sahroni Dirawat di RS, Pingsan Setelah Tahu Rumahnya Dijarah
INFOGRAFIK: Hoaks Ahmad Sahroni Dirawat di RS, Pingsan Setelah Tahu Rumahnya Dijarah
Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Ahmad Sahroni Ditangkap Polisi di Bandara Soetta Hasil Rekayasa AI
[KLARIFIKASI] Video Ahmad Sahroni Ditangkap Polisi di Bandara Soetta Hasil Rekayasa AI
Hoaks atau Fakta
Narasi Antek Asing di Balik Demonstrasi Dianggap Disinformasi dan Distorsi
Narasi Antek Asing di Balik Demonstrasi Dianggap Disinformasi dan Distorsi
Hoaks atau Fakta
Cek Fakta Sepekan: Foto Keliru Affan Kurniawan | Hoaks 10 Brimob Tewas
Cek Fakta Sepekan: Foto Keliru Affan Kurniawan | Hoaks 10 Brimob Tewas
Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Manajemen Bantah Hotel Ritz-Carlton Mega Kuningan Dijual
[KLARIFIKASI] Manajemen Bantah Hotel Ritz-Carlton Mega Kuningan Dijual
Hoaks atau Fakta
[HOAKS] PBB Gelar Sidang Darurat Membubarkan DPR RI
[HOAKS] PBB Gelar Sidang Darurat Membubarkan DPR RI
Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Jokowi Tantang Para Demonstran Datang ke Rumahnya
[HOAKS] Jokowi Tantang Para Demonstran Datang ke Rumahnya
Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Ini Kostum Iron Man Karya Seniman Tulungagung, Bukan Jarahan Rumah Sahroni
[KLARIFIKASI] Ini Kostum Iron Man Karya Seniman Tulungagung, Bukan Jarahan Rumah Sahroni
Hoaks atau Fakta
SAFEnet Terima 16 Aduan Terkait Doxing Saat Demonstrasi Akhir Agustus 2025
SAFEnet Terima 16 Aduan Terkait Doxing Saat Demonstrasi Akhir Agustus 2025
Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks Jenderal Israel Ditangkap Belanda atas Kejahatan Perang
INFOGRAFIK: Hoaks Jenderal Israel Ditangkap Belanda atas Kejahatan Perang
Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Beredar Hoaks Rumah Sri Mulyani Dibakar Para Perusuh Usai Penjarahan
INFOGRAFIK: Beredar Hoaks Rumah Sri Mulyani Dibakar Para Perusuh Usai Penjarahan
Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks Kerumunan WNA Cemas di Bandara Saat Ingin Tinggalkan Indonesia
INFOGRAFIK: Hoaks Kerumunan WNA Cemas di Bandara Saat Ingin Tinggalkan Indonesia
Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Logo PKI yang Disita Polisi di Samarinda Tidak Terkait Demonstrasi Mahasiswa
[KLARIFIKASI] Logo PKI yang Disita Polisi di Samarinda Tidak Terkait Demonstrasi Mahasiswa
Hoaks atau Fakta
CEK FAKTA: Benarkah Megawati Menolak RUU Perampasan Aset?
CEK FAKTA: Benarkah Megawati Menolak RUU Perampasan Aset?
Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau