Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[HOAKS] Video Prabowo Menyebutkan NIK KTP Berisi Bantuan Rp 7 Juta

Kompas.com - 11/10/2025, 08:48 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

hoaks

hoaks!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.

KOMPAS.com - Di media sosial, beredar video Presiden Prabowo Subianto yang menyebutkan, nomor induk kependudukan (NIK) merupakan akses untuk mendapatkan bantuan sosial tahap III.

Dalam video, Prabowo menyebutkan bantuan Rp 7 juta tersebut cair pada September 2025.

Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, video itu merupakan konten manipulatif.

Narasi yang beredar

Video Prabowo menyebutkan setiap NIK berisi akses untuk mendapatkan bantuan sosial Rp 7 juta disebarkan oleh akun Facebook ini.

Video serupa juga beredar oleh akun TikTok ini, ini, dan ini.

Berikut teks yang tertera dalam video:

TERNYATA NIK KTP BERISI BANTUAN SOSIAL DARI PEMERINTAH SENILA RP 7.000.000 JUTA DI BULAN SEPTEMBER 2025

Tangkapan layar konten manipulatif di sebuah akun Facebook, menampilkan video Prabowo menyebutkan setiap NIK berisi akses untuk mendapatkan bantuan sosial Rp 7 juta pada September 2025.akun Facebook Tangkapan layar konten manipulatif di sebuah akun Facebook, menampilkan video Prabowo menyebutkan setiap NIK berisi akses untuk mendapatkan bantuan sosial Rp 7 juta pada September 2025.

Penelusuran Kompas.com

Tim Cek Fakta Kompas.com mengecek keaslian gambar menggunakan tools pendeteksi konten artificial intelligence (AI) Undetectable.

Hasil pengidentifikasian menunjukkan, suara Prabowo dalam video memiliki probabilitas kuat dihasilkan oleh akal imitasi.

Video yang beredar kemungkinan besar merupakan upaya phishing untuk mengambil data pribadi korban, berupa NIK.

Tangkapan layar Undetectable menunjukkan, suara Prabowo mengenai pencairan bansos Rp 7 juta memiliki probabilitas kuat dihasilkan oleh AI.Undetectable Tangkapan layar Undetectable menunjukkan, suara Prabowo mengenai pencairan bansos Rp 7 juta memiliki probabilitas kuat dihasilkan oleh AI.

Pemerintah melalui Program Keluarga Harapan (PKH) telah melakukan pencairan bantuan sosial tahap 3 periode Juli sampai September 2025.

Adapun nominal yang diterima bukanlah Rp 7 juta.

Seperti diwartakan Kompas.com, nominal yang diterima bervariasi per tahap berdasarkan kategori.

Berikut kategori penerima bansos PKH 2025 dan nominalnya:

  • Ibu hamil/nifas mendapat Rp 750.000 per tahap (Rp 3.000.000 per tahun)
  • Balita 0–6 tahun mendapat Rp 750.000 per tahap (Rp 3.000.000 per tahun)
  • Siswa SD/sederajat mendapat Rp 225.000 per tahap (Rp 900.000 per tahun)
  • Siswa SMP/sederajat mendapat Rp 375.000 per tahap (Rp 1.500.000 per tahun)
  • Siswa SMA/sederajat mendapat Rp 500.000 per tahap (Rp 2.000.000 per tahun)
  • Lansia dan penyandang disabilitas berat mendapat Rp 600.000 per tahap (Rp 2.400.000 per tahun)

Kesimpulan

Video Prabowo menyebutkan setiap NIK berisi akses untuk mendapatkan bantuan sosial Rp 7 juta merupakan konten manipulatif.

Suara Prabowo dalam video teridentifikasi memiliki probabilitas dihasilkan AI.

Tidak ada pencairan bansos tahap 3 senilai Rp 7 juta dari pemerintah.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
INFOGRAFIK: Hoaks Zidane Resmi Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Simak Bantahannya
INFOGRAFIK: Hoaks Zidane Resmi Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Simak Bantahannya
Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Tautan untuk Dapat Bantuan Ayam Petelur Gratis dari Kementan
[HOAKS] Tautan untuk Dapat Bantuan Ayam Petelur Gratis dari Kementan
Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Yusril dan Otto Hasibuan Sidak Rutan Salemba
[HOAKS] Video Yusril dan Otto Hasibuan Sidak Rutan Salemba
Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks Taspen Umumkan Kenaikan Gaji Pensiunan pada 2025, Cek Faktanya
INFOGRAFIK: Hoaks Taspen Umumkan Kenaikan Gaji Pensiunan pada 2025, Cek Faktanya
Hoaks atau Fakta
Cek Fakta Sepekan: Hoaks Ammar Zoni Bebas | KTP WN Israel
Cek Fakta Sepekan: Hoaks Ammar Zoni Bebas | KTP WN Israel
Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Obyek langit 3I/ATLAS adalah Komet, Bukan Pesawat Alien
[KLARIFIKASI] Obyek langit 3I/ATLAS adalah Komet, Bukan Pesawat Alien
Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Mahfud MD Umumkan Bantuan Modal Usaha dari Pemerintah
[HOAKS] Video Mahfud MD Umumkan Bantuan Modal Usaha dari Pemerintah
Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Dedi Mulyadi Bagikan Rp 50 Juta Lewat Kuis di Facebook
[HOAKS] Dedi Mulyadi Bagikan Rp 50 Juta Lewat Kuis di Facebook
Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks Istri Purbaya Mendapat Teror Berupa Kiriman Paket Darah Segar
INFOGRAFIK: Hoaks Istri Purbaya Mendapat Teror Berupa Kiriman Paket Darah Segar
Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Roberto Mancini Resmi Jadi Pelatih Timnas pada Oktober 2025
[HOAKS] Roberto Mancini Resmi Jadi Pelatih Timnas pada Oktober 2025
Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Muncul Hoaks Kaesang Nyatakan Buruh, Petani, dan Ojol Memintanya Jadi Presiden
INFOGRAFIK: Muncul Hoaks Kaesang Nyatakan Buruh, Petani, dan Ojol Memintanya Jadi Presiden
Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Foto Balita Cuci Darah Ini Bukan Berlokasi di Indonesia
[KLARIFIKASI] Foto Balita Cuci Darah Ini Bukan Berlokasi di Indonesia
Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Pria Nigeria Menyamar Jadi Perempuan Saat Akan ke Dubai
[HOAKS] Pria Nigeria Menyamar Jadi Perempuan Saat Akan ke Dubai
Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Hotman Paris Tunjukkan Bukti Ammar Zoni Tidak Bersalah
[HOAKS] Video Hotman Paris Tunjukkan Bukti Ammar Zoni Tidak Bersalah
Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Fabrizio Romano Sebut Frank de Boer Resmi Jadi Pelatih Timnas Indonesia
[HOAKS] Fabrizio Romano Sebut Frank de Boer Resmi Jadi Pelatih Timnas Indonesia
Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Komentar
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau