
Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, ada yang perlu diluruskan terkait informasi ini.
KOMPAS.com - Fenomena cuci darah di kelompok usia dini belakangan menjadi sorotan, termasuk oleh pengguna media sosial di Indonesia.
Di media sosial, beredar sebuah foto menampilkan anak yang diklaim telah menjalani cuci darah di usianya yang baru lima tahun.
Ia diklaim mengalami asam urat karena terlalu banyak makan bayam, daun singkong, dan kangkung.
Namun, setelah ditelusuri Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi dalam foto keliru dan perlu diluruskan.
Foto balita di Indonesia yang menjalani cuci darah disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini.
Berikut teks yang tertera pada foto yang diunggah pada 23 Oktober 2025:
Balita di Indonesia umur 5 tahun ini harus cuci darah seumur hidup karena kebiasaan ini
Awalnya, orang tuanya bangga karena anaknya suka makan sayur. Hampir tiap hari disuapi bayam, daun singkong, kangkung. Mereka pikir itu tanda anak sehat.
Tapi siapa sangka, kebiasaan itu malah bikin kadar asam urat dan beban ginjalnya meningkat. Ginjal kecil itu akhirnya tak kuat bekerja.
Sekarang, setiap seminggu dua kali, ia harus menjalani cuci darah demi bertahan hidup.
Tangkapan layar konten dengan konteks keliru di sebuah akun Facebook, 23 Oktober 2025, menampilkan foto yang diklaim sebagai balita di Indonesia yang menjalani cuci darah.Foto yang dipakai dalam narasi bukanlah berlokasi di Indonesia.
Meski wajah anak yang sebagian foto tertutupi oleh teks dan gambar lain, tetapi bantal rumah sakit dalam foto masih terlihat.
Logo pada bantal meruapakan logo Dallah Clinics yang berlokasi di Riyadh, Arab Saudi.
Perbandingan gambar menampilkan logo bantal rumah sakit Dallah Clinics yang berlokasi di Riyadh, Arab Saudi. Bukan Indonesia.
Selain itu, informasi yang disertakan pada gambar juga keliru.
Salah satu pantangan bagi penderita asam urat adalah membatasi makanan yang mengandung purin. Pasalnya, tubuh dapat memecah purin menjadi asam urat.