
Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, ada yang perlu diluruskan terkait informasi ini.
KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Megawati Soekarnoputri disebut telah menunjuk calon pengganti Ketua DPR RI Puan Maharani.
Dalam video yang dibagikan, Megawati terlihat meminta kedua cucunya yang merupakan anak dari Puan Maharani untuk berdiri.
Namun, berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, video itu dibagikan dengan konteks keliru.
Video Megawati diklaim menunjuk dua cucunya sebagai calon pengganti Puan Maharani dibagikan oleh akun Facebook ini.
Berikut narasi yang dibagikan:
Mak Banteng Spill Ketua DPR RI Setelah Puan Maharani & Calon ketua Partai PDI-P
Klarifikasi, video Megawati perkenalkan cucunya dibagikan dengan konteks keliruSetelah ditelusuri, Tim Cek Fakta Kompas.com menemukan bahwa klip tersebut berasal dari acara Hari Ulang Tahun ke-50 PDI-P.
Dalam acara yang digelar di JIExpo Kemayoran, Jakarta, pada 10 Januari 2023 tersebut, Megawati memperkenalkan dua cucunya.
Keduanya adalah anak Puan Maharani, yaitu Diah Pikatan Orissa Putri Hapsari dan Praba Diwangkara Caraka Putra Soma
"Itu ada dua cucu saya, ayo berdiri. Coba nih, ayo jangan malu. Nih tuh, ini putra-putrinya Mbak Puan, kata Megawati, seperti diberitakan Kompas.com.
Megawati mengungkapkan, alasan kedua cucunya itu ikut menghadiri acara peringatan HUT ke-50 PDI-P adalah untuk mengenal dan belajar tentang politik.
"Mereka kenapa mau ikut? Karena katanya mau tahu, kalau masuk politik itu gimana. Nanti boleh enggak," ujar Megawati.
Dalam kesempatan tersebut, Megawati tidak mengatakan bahwa kedua cucunya itu akan menggantikan Puan sebagai Ketua DPR RI.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, video Megawati memperkenalkan cucunya pada HUT ke-50 PDI-P dibagikan dengan konteks keliru.
Dalam kesempatan tersebut, Megawati tidak mengatakan bahwa kedua cucunya itu akan menggantikan Puan Maharani sebagai Ketua DPR RI.
Megawati hanya memperkenalkan kedua cucunya dan menyampaikan alasan mereka menghadiri acara tersebut, yakni untuk belajar tentang politik.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang