
Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, ada yang perlu diluruskan terkait informasi ini.
KOMPAS.com - Di media sosial beredar narasi yang mengeklaim ekstrak akar dandelion memiliki khasiat membunuh sel kanker.
Menurut narasi yang beredar, ekstrak akar dandelion berkhasiat menghancurkan 90 persen sel kanker usus besar.
Namun, berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu perlu diperjelas konteksnya agar informasinya tepat.
Narasi yang mengeklaim ekstrak akar dandelion berkhasiat bunuh sel kanker dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini.
Berikut narasi yang dibagikan:
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa ekstrak akar Dandelion atau Bunga Sebul bisa menghancurkan 90% sel kanker usus besar.
Uniknya dari riset ini yaitu diketahui bahwa senyawa bioaktif kandungan dari ekstrak akar Dandelion (DRE) tidak membahayakan sel sehat.
Penelitian di laboratorium melalui hewan coba ini menunjukkan setelah pemberian DRE sel kanker usus besar mati dalam waktu 48 jam.
Sel kanker usus besar mengalami peristiwa kematian sel terprogram atau apoptosis, yang mana proses itu pasti tidak dimiliki oleh kanker.
Sel kanker berasal dari manusia lalu diimplantasikan ke tikus, kemampuan DRE selektif yaitu tidak membunuh sel sehat itu temuan yang bagus.
Meskipun ini masih tahap awal dan terbatas pada model laboratorium tapi bisa menjadi dasar penting untuk uji preklinik dan klinik di masa mendatang
Klarifikasi, ekstrak akar dandelion berkhasiat bunuh sel kankerKetua Umum Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI), Inggrid Tania, mengatakan bahwa klaim ekstrak dandelion berkhasiat membunuh sel kanker perlu diluruskan.
Inggrid menjelaskan, penelitian yang menjadi rujukan klaim tersebut merupakan penelitian in-vitro dan praklinis pada hewan coba, yaitu tikus, dan bukan pada manusia.
Penelitian dilakukan di cawan petri yang ada di laboratorium, di mana dalam cawan petri itu peneliti sengaja menumbuhkan sel kanker, lalu direaksikan dengan ekstrak dandelion.
Setelah 48 jam, ditemukan sebanyak 95 persen sel kanker mati.