Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tim Bakti Sosial Ukrida Salurkan Bantuan Kesehatan bagi Korban Gempa Cianjur

Kompas.com - 12/12/2022, 18:52 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Universitas Kristen Krida Wacana (Ukrida) melalui Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) mengirimkan bantuan kesehatan bagi warga terdampak gempa di Cianjur.

Tim Bakti Sosial Ukrida dikoordinasikan langsung oleh Wakil Rektor III Denni Boy Saragih bersama tim lapangan dr. Billy, dr. Yosephin Sri Sutanti, didampingi dr. Fanny, serta dr. Herna Hutabarat pada Rabu 3 Desember 2022.

Ukrida menuju ke wilayah terdampak gempa di Cianjur, dengan tujuan memberikan bantuan pengobatan kepada masyarakat yang terkena dampak gempa berkekuatan 5,6 magnitudo di wilayah Cianjur, Jawa Barat.

Tim Bakti Sosial Ukrida melaksanakan misi dalam koordinasi dengan Gerakan Kemanusiaan Indonesia (GKI) yang dikoordinir Tonny. Pelayanan pertama dilakukan Tim Bakti Sosial Ukrida melalui pengobatan kepada warga di Desa Mangun Jaya, Pasir Muncang, Kecamatan Cugenang.

Kegiatan kemanusiaan yang dilakukan juga tetap menuntut kewaspadaan karena masih terjadi ancaman gempa susulan, dimana hingga hari ke-4 telah terjadi 21 kali gempa.

Kondisi wilayah yang porak poranda agak menyulitkan tim untuk menjangkau lokasi, sehingga memang sangat dbutuhkan koordinasi dengan masyarakat setempat.

Menurut keterangan dokter Yosephin saat mengunjungi lokasi yang memerlukan pelayanan, Tim Bakti Sosial Ukrida didampingi kelompok Anak KAMpung Situ (Akamsi) yang berperan sebagai local leader.

Dari informasi yang diperoleh daerah terdampak gempa yang agak sulit dijangkau adalah Dusun Cimaja, Kampung Cibeureum, Cugenang.

Tim Bakti Sosial Ukrida melaksanakan tugas secara bergantian didukung alumni FKIK Ukrida, di antaranya dr. Vera, dr. Hetty, dan dr. Winny, serta 13 mahasiswa anggota Pecinta Alam Ukrida (Palada).

Baca juga: Bersama FK-KMK UGM, Perhimpunan Dokter Ortopedi Ratakan Pelayanan Korban Gempa Cianjur

Koordinator Tim Lapangan, dr. Yosephin mengatakan, kegiatan tersebut terus akan terus dievaluasi.

”Untuk kebutuhan pengobatan kepada masyarakat sudah bisa terpenuhi, hanya yang belum bisa tercukupi adalah pendampingan trauma healing. Selain itu, kami juga melakukan edukasi dan pelatihan kepada masyarakat untuk bisa menolong diri sendiri melalui obat-obatan P3K," jelas dr. Yosephin.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau