KOMPAS.com - Pemerintah Indonesia menetapkan anggaran untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG) tahun 2026 sebesar Rp 335 triliun.
Secara persentase, besaran angka ini merupakan 44,2 persen dari anggaran total untuk bidang pendidikan dari Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026.
Adapun anggaran total untuk pendidikan 2026 nilainya Rp Rp 757,8 triliun.
Presiden Prabowo mengatakan generasi unggul hanya dapat lahir dari anak-anak yang sehat dengan gizi yang terpenuhi.
Baca juga: Wamen Stella: MBG Bisa Tingkatkan Kemampuan Siswa dalam Matematika-Bahasa Inggris
"Kita bangun generasi unggul anak-anak kita melalui MBG. Generasi unggul lahir dari tubuh sehat dengan gizi terpenuhi," kata Presiden Prabowo dalam pidato Sidang Tahunan MPR, Jumat (15/8/2025), dikutip dari Antaranews, Sabtu (16/8/2025).
Presiden menargetkan MBG dapat menjangkau 82,9 juta orang yang meliputi siswa, ibu hamil, dan balita di seluruh wilayah.
Selain itu, pembangunan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di berbagai wilayah dilakukan untuk memastikan ketersediaan asupan gizi optimal.
Hingga semester 1 tahun 2025, alokasi untuk MBG telah terealisasi sebesar Rp 5 triliun yang disalurkan melalui 1.863 Satuan Pelayanan pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur umum.
Presiden mengklaim MBG telah memberikan manfaat nyata pada anak-anak sekolah.
"Walau baru berjalan delapan bulan hasil dari makan bergizi gratis mulai terasa. Angka kehadiran anak di sekolah meningkat, prestasi anak-anak di sekolah meningkat," ujar Prabowo.
Lebih lanjut, MBG juga disebut mendorong perekonomian di desa-desa.
Baca juga: Prabowo: Prestasi Anak-anak di Sekolah Meningkat Setelah Ada MBG
Sebab, MBG telah menciptakan 290.000 lapangan kerja baru di dapur-dapur dan melibatkan satu juta petani, nelayan, peternak, dan UMKM.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini