Mendikdasmen Sudah Kirim Surat Edaran Agar Pelajar Tak Ikut Demo

KOMPAS.com - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti mengatakan sudah mengirim surat edaran terkait imbauan agar pelajar sekolah tidak ikut demonstrasi.

"Sudah kita sampaikan edaran. Itu kan pemantauan aktivitas (murid) oleh masing-masing sekolah. Tapi edaran yang tadi saya sampaikan itu sudah kami sampaikan ke kepala dinas provinsi maupun ke Kabupaten/Kota," ucap Mendikdasmen kepada wartawan di Penggilingan, Jakarta Timur, Sabtu (6/9/2025).

Mendikdasmen mengatakan para pelajar dapat menyalurkan aspirasi demokrasi dengan cara-cara yang lebih pas.

"Ada cara-cara yang lebih damai, cara-cara yang pesannya bisa sampai tanpa harus misalnya meninggalkan sekolah dan sebagainya," kata Abdul Mu'ti.

Baca juga: Mendikdasmen Ingin Lulusan SMK Tidak Hanya Jadi Pencari Kerja

Sampaikan aspirasi memang hak siapa saja

Abdul Mu'ti mengatakan menyampaikan aspirasi memang hak siapa saja. Tetapi juga kita harus melihat situasi dan kondisi.

"Sehingga kami berharap agar para guru, para kepala sekolah, juga para kepala dinas memberikan pembinaan agar aktualisasi demokrasi anak-anak kita ini sebaiknya disampaikan dengan cara-cara yang lebih damai," jelasnya.

Getty Images/iStockphoto/champc ilustrasi massa, ormas. Mengapa ada banyak ormas di Indonesia?

Ia menyebut demonstrasi pekan lalu terbukti anarkis.

Kepada para guru, para orangtua, para Kepala Sekolah, Kepala Dinas ia berharap bekerja sama untuk mengingatkan tugas utama pelajar.

"Marilah kita mengajak para pelajar ini untuk lebih fokus mereka belajar, lebih fokus untuk mereka mencapai cita-cita yang mulia dalam meraih masa depan yang gemilang," ujarnya.

Baca juga: Mendikdasmen Usul Tunjangan Guru Honorer Ditambah Jadi Rp 500.000

Diberitakan sebelumnya sebanyak 196 murid di bawah umur diamankan polisi dari aksi demo di depan DPR area Senayan dan sekitarnya. pada Senin (25/8/2025) lalu.