RAMALLAH, KOMPAS.com – Pasukan Israel menggerebek dan menutup sejumlah organisasi hak asasi manusia (HAM) dan bantuan Palestina.
Dilansir BBC, Jumat (19/8/2022), pasukan Israel menyerbu kantor-kantor organisasi HAM dan bantuan Palsetina di Tepi Barat yang diduduki pada dini hari.
Mereka mengambil dokumen-dokumen dan menyegel kantor-kantor tersebut.
Baca juga: Israel dan Turkiye Resmi Pulihkan Hubungan Diplomatik Skala Penuh
Organisasi HAM Al-Haq mengatakan, pasukan Israel memasuki Kota Ramallah pada Kamis sekitar pukul 03.00 waktu setempat dan menyerang kantornya.
Selain itu, pasukan Israel juga menyerbu kantor Addameer, Pusat Penelitian & Pengembangan Bisan, Pertahanan untuk Anak Internasional-Palestina, Komite Persatuan Pekerja Pertanian (UAWC), dan Komite Persatuan Perempuan Palestina (UPWC).
Setelah menyita berbagai barang, pasukan Israel menyegel pintu besi di kantor Al-Haq dan melampirkan salinan perintah militer yang memperingatkan pengelola bahwa kantor harus segera ditutup.
Pada Oktober 2021, Israel mengecap enam organisasi HAM Palestina sebagai kelompok teroris.
Baca juga: Komandan Senior Brigade Martir Al-Aqsa Palestina Tewas dalam Serangan Pasukan Israel di Tepi Barat
Israel berdalih, keenam organisasi tersebut menyalurkan dana ke faksi milisi terlarang Front Rakyat untuk Pembebasan Palestina (PFLP).
“Organisasi-organisasi itu beroperasi dengan kedok melakukan kegiatan kemanusiaan untuk memajukan tujuan organisasi teroris PFLP, untuk memperkuat organisasi dan untuk merekrut operasi,” kata Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz pada Kamis.
Israel tidak memberikan bukti tertulis untuk klaim tersebut dengan mengatakan bahwa hal tersebut bersifat rahasia.
Organisasi-organisasi yang bersangkutan memandang penggerebekan tersebut sebagai upaya pembungkaman karena beberapa mendukung upaya internasional untuk menuntut Israel atas kemungkinan kejahatan perang.
Baca juga: Israel Serbu Tepi Barat, 2 Orang Palestina Tewas, 30 Terluka
“Mereka melakukan tindakan kekejaman perang terhadap kami untuk membungkam kami,” kata Direktur Umum Al-Haq Shawan Jabarin melalui video yang diunggah di Twitter.
“Kami akan melanjutkan pekerjaan kami. Kami tidak akan berhenti,” ucap Jabarin.
Sembilan negara Uni Eropa, termasuk Perancis dan Jerman, mengatakan mereka akan terus mendanai organisasi tersebut karena Israel belum membuktikan klaimnya.
Inggris juga menyatakan keprihatinan atas pengecapan terorisme terhadap beberapa organisasi oleh Israel.
“Bukti yang menjadi dasar keputusan ini adalah urusan pemerintah Israel. Inggris mempertahankan kriterianya sendiri untuk pengecapan," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Inggris.
Baca juga: Israel Disebut Setujui Gencatan Senjata di Gaza yang Ditengahi Mesir
Berita video "Israel-Palestina Bersitegang Lagi, Daerah Dekat Gaza Ditutup untuk Warga Sipil" dapat disimak di bawah ini