LUXEMBOURG-VILLE, KOMPAS.com - McDonald's kalah gugatan dalam pertarungan hukum melawan jaringan makanan cepat saji Supermac's dari Irlandia, sehingga harus mengganti nama produk Chicken Big Mac.
Pengadilan tinggi Uni Eropa pada Rabu (5/6/2024) memutuskan, McD tak lagi bisa menyebut burger ayamnya sebagai Big Mac secara eksklusif.
Pertarungan di meja hijau ini bermula pada 2017 ketika Supermac's menggugat merek dagang Big Mac yang dipakai McDonald's di Uni Eropa, tetapi waralaba makanan cepat saji asal Amerika Serikat (AS) tersebut menolaknya.
Baca juga: Restoran McDonalds yang Terbengkalai sejak 1994 Ditemukan, Harga Makanannya Masih Murah
Badan Kekayaan Intelektual Uni Eropa (EUIPO) awalnya mendukung pengajuan Supermac's, tetapi setelah McD mengajukan banding, merek dagang Big Mac pun kembali ke tergugat.
Kemudian pada Rabu (5/6/2024), Pengadilan Umum yang berlokasi di Luksemburg mengubah keputusan EUIPO dengan memutuskan, McD tidak dapat mengeklaim merek dagang Big Mac untuk versi daging ayam, tetapi versi sapi masih sah dipakai.
"Pengadilan Umum memutuskan bahwa McDonald's belum membuktikan merek yang disengketakan adalah asli sehubungan dengan bahan-bahan 'roti lapis ayam', bahan-bahan 'makanan yang dibuat dari produk unggas' dan layanan terkait," demikian bunyi putusan itu, dikutip dari kantor berita AFP.
Chicken Big Mac McDonald's, yang berisi dua lapis daging ayam, keju, selada, bawang, acar mentimun, dan saus Big Mac spesial, lebih banyak dijual di luar Uni Eropa.
Adapun McDonald's dapat mengajukan banding atas keputusan tersebut di pengadilan tertinggi Uni Eropa.
Baca juga:
Akan tetapi, menurut McDonald's, putusan tersebut tidak memengaruhi hak mereka untuk menggunakan merek dagang Big Mac.
Sementara itu, Direktur Pelaksana Supermac's yaitu Pat McDonagh menyambut baik putusan ini.
"Tujuan awal pengajuan kami adalah menyoroti intimidasi penggunaan merek dagang oleh perusahaan multinasional guna menghambat persaingan," kata McDonagh.
"(Putusan ini) mewakili kemenangan signifikan bagi bisnis-bisnis kecil di seluruh dunia," lanjutnya.
Baca juga: CEO McDonalds Keluhkan Dampak Boikot: Bisnis Kami Terdampak...
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini