Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ribuan Warga Istanbul Mengungsi di Masjid dan Sekolah Usai Gempa Turkiye, Korban Luka 236

Kompas.com - 25/04/2025, 16:27 WIB
Albertus Adit

Penulis

Sumber Reuters, Antara

ISTANBUL, KOMPAS.com – Lebih dari 1.000 orang mengungsi ke masjid, sekolah, dan tempat penampungan sementara lainnya di Istanbul pada Kamis (24/4/2025), setelah gempa Turkiye bermagnitudo 6,2 mengguncang kota tersebut sehari sebelumnya.

Dikutip dari Antara, jumlah korban luka akibat gempa bumi yang terjadi pada Rabu (23/4/2025) di Istanbul, Turkiye bertambah menjadi 236 orang, menurut Menteri Kesehatan Turkiye Kemal Memisoglu.

Gempa Turkiye itu mengancam sekitar 1,5 juta bangunan, seperti yang disampaikan oleh pihak berwenang.

Baca juga: Gempa Istanbul Turkiye, Belum Ada WNI yang Jadi Korban

Gempa Turkiye memicu kepanikan di kalangan warga, yang berlarian keluar rumah, mengingatkan mereka pada gempa dahsyat yang melanda wilayah tenggara dua tahun lalu.

Hal ini juga meningkatkan kecemasan mengenai kesiapan kota dalam menghadapi bencana alam semacam ini, sebagaimana diberitakan Reuters pada Kamis (24/4/2025).

Istanbul, yang tengah dilanda protes massal akibat penangkapan Wali Kota Ekrem Imamoglu, kembali menghadapi krisis.

Meskipun begitu, pemerintah mengonfirmasi, tidak ada korban jiwa akibat gempa terbesar dalam beberapa tahun terakhir ini.

Namun, gempa tersebut memicu kekhawatiran akan potensi gempa lebih besar yang bisa melanda kota yang terletak tepat di utara garis patahan Laut Marmara itu.

Data terbaru menunjukkan, sekitar 5 juta dari 16 juta penduduk Istanbul tinggal di bangunan yang berisiko tinggi terhadap gempa.

Pada hari yang sama, Imamoglu, yang merupakan saingan utama PresidenTurkiye Recep Tayyip Erdogan, mengungkapkan melalui media sosial bahwa ia merasa sangat sedih karena tidak dapat langsung membantu warganya, mengingat ia kini berada di penjara.

Penangkapan Imamoglu dan beberapa pejabat tanggap bencana lainnya memicu kontroversi. Banyak pihak menganggapnya sebagai upaya politisasi yang anti-demokrasi.

Baca juga: 3 Gempa Berdekatan Guncang Istanbul Turkiye, Warga Panik Keluar Rumah

Meskipun gempa Turkiye tidak menyebabkan korban jiwa, puluhan orang mengalami luka akibat terjatuh ketika melompat keluar dari bangunan.

Selain itu, beberapa bangunan juga mengalami kerusakan, dengan tujuh bangunan dilaporkan mengalami kerusakan ringan.

Menteri Dalam Negeri Turkiye Ali Yerlikaya menyampaikan, kebutuhan tempat tinggal sementara untuk 101.000 warga telah dipenuhi dengan efektif, dan sebagian besar menginap di masjid, sekolah, dan asrama. Sementara itu, yang lainnya tidur di tenda atau kendaraan.

Menteri Urbanisasi Turkiye Murat Kurum menyatakan, sekitar sepertiga dari 1,5 juta bangunan yang dianggap berisiko membutuhkan renovasi segera.

Ia menegaskan, "Kita tidak punya waktu untuk disia-siakan." Pemerintah kota berusaha bekerja sama dengan pemerintah pusat dalam melakukan transformasi infrastruktur guna meningkatkan kesiapan menghadapi gempa yang lebih besar, dikutip dari kantor berita Reuters.

Kenangan akan gempa mematikan pada Februari 2023 yang menewaskan lebih dari 55.000 orang di Turkiye dan Suriah kembali mengemuka.

Sementara itu, gempa besar tahun 1999 yang menewaskan lebih dari 17.000 orang di dekat Istanbul juga turut membayangi warga kota ini.

Baca juga: Gempa M 5,6 Guncang Filipina, Belum Ada Laporan Kerusakan

Pemerintah setempat terus mendesak agar usulan Dewan Gempa Istanbul segera dilaksanakan demi meningkatkan kesiapsiagaan kota terhadap ancaman gempa di masa depan.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau