Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Usai Ajak Warga Perancis Tembak Pendatang, Pria Ini Bunuh Tetangga Asal Tunisia

Kompas.com - 03/06/2025, 13:56 WIB
Inas Rifqia Lainufar

Penulis

Sumber AFP

NICE, KOMPAS.com — Seorang pria menembak mati tetangganya yang berasal dari Tunisia dan melukai seorang laki-laki asal Turkiye di wilayah selatan Perancis pada Sabtu (31/5/2025) malam usai mengunggah video yang berisi ajakan kebencian.

Pelaku diketahui sempat melarikan diri, namun berhasil ditangkap polisi tak jauh dari lokasi kejadian setelah pasangannya menghubungi aparat.

Kini, otoritas setempat tengah menyelidiknya sebagai tindakan terorisme bermotif rasial.

Baca juga: Diduga Hendak Bunuh Ratusan Muslim, Remaja di Singapura Ditangkap

Jaksa wilayah, Pierre Couttenier, mengatakan bahwa pelaku, yang merupakan kelahiran 1971, sebelumnya telah mengunggah video bernada rasis di media sosial sebelum dan sesudah melakukan serangan.

“Pelaku memposting dua video berisi konten rasis dan kebencian di akun media sosialnya sebelum dan setelah serangan itu,” ujar Couttenier.

Korban tewas adalah pria Tunisia kelahiran 1979 yang ditembak lima kali, sedangkan pria asal Turkiye mengalami luka tembak di bagian tangan dan dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.

Dari tindak rasis ke dugaan terorisme

Awalnya, kasus ini ditangani sebagai dugaan pembunuhan bermotif kebencian atas dasar etnis atau agama oleh kejaksaan wilayah.

Kemudian, pada Senin (2/6/2025), Kejaksaan Nasional Antiteror (PNAT) mengambil alih kasus ini dan menyatakan akan menyelidikinya sebagai perencanaan aksi terorisme.

Surat kabar Le Parisien melaporkan bahwa dalam salah satu videonya, pelaku menyatakan bahwa ia telah “bersumpah setia pada bendera Perancis” dan menyerukan kepada warga Perancis untuk menembak orang-orang asing.

Organisasi anti-diskriminasi SOS Racisme menyebut kejahatan ini tidak lepas dari motif kebencian rasial.

“Sifat rasis dari kejahatan ganda ini tak terbantahkan, mengingat ujaran kebencian yang disampaikan oleh pelaku,” kata SOS Racisme dalam pernyataan tertulis.

“Tragedi ini mengingatkan kita pada serangkaian kejahatan rasial yang terjadi dalam beberapa bulan terakhir,” lanjut pernyataan itu, sambil mengkritik iklim sosial yang dinilai “beracun” akibat normalisasi ujaran rasis di ruang publik.

Baca juga: Motif Penembakan Paris Terungkap, Tersangka Punya Kebencian Terhadap Orang Asing

Menteri Dalam Negeri Perancis mengecam

Menteri Dalam Negeri Perancis, Bruno Retailleau, yang sebelumnya dikritik karena tidak mengunjungi lokasi penusukan seorang jemaah asal Mali di sebuah masjid pada April lalu, kali ini secara terbuka mengecam penembakan bermotif rasial tersebut.

“Rasisme di Perancis dan di mana pun adalah racun, dan kita melihat bahwa ini adalah racun yang mematikan,” ujar Retailleau kepada wartawan.

“Setiap tindakan rasis adalah tindakan anti-Prancis,” tambahnya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau