Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penampakan Penico, Kota Kuno 3.500 Tahun yang Ditemukan di Peru

Kompas.com - 14/07/2025, 21:37 WIB
Shintaloka Pradita Sicca,
Aditya Jaya Iswara

Tim Redaksi

Sumber BBC

LIMA, KOMPAS.com - Tim arkeolog menemukan kota kuno berusia 3.500 tahun bernama Penico di Provinsi Barranca, Peru bagian utara.

Melansir BBC pada Minggu (6/7/2025), kota itu diyakini pernah menjadi pusat perdagangan penting yang menghubungkan komunitas pesisir Samudra Pasifik dengan masyarakat di pegunungan Andes hingga lembah Amazon.

Terletak sekitar 200 kilometer di utara Lima, di ketinggian 600 meter di atas permukaan laut, Penico diperkirakan berdiri antara tahun 1.800 hingga 1.500 SM.

Baca juga: Kota Tua Maaloula di Suriah Merajut Lagi Kerukunan Beragama Setelah Perang Usai

Menariknya, masa ini bersamaan dengan periode berkembangnya peradaban awal di Timur Tengah dan Asia.

Temuan penting di kota tua Penico

Penampakan kota tua Penico berusia 3.500 tahun yang ditemukan di Provinsi Huaura, Departemen Lima, Peru, 12 Juli 2025.AFP/ERNESTO BENAVIDES Penampakan kota tua Penico berusia 3.500 tahun yang ditemukan di Provinsi Huaura, Departemen Lima, Peru, 12 Juli 2025.
Menurut rekaman drone yang dirilis peneliti, ada struktur bundar di teras bukit pusat kota, yang dikelilingi sisa bangunan batu dan lumpur.

Dari delapan tahun penelitian, para arkeolog berhasil mengidentifikasi 18 struktur, termasuk kuil upacara dan kompleks perumahan.

Tak hanya itu, benda-benda upacara, patung tanah liat berbentuk manusia dan hewan, serta kalung dari manik-manik dan cangkang kerang ditemukan di bangunan-bangunan tersebut.

Penampakan kota tua Penico berusia 3.500 tahun yang ditemukan di Provinsi Huaura, Departemen Lima, Peru, 12 Juli 2025.AFP/ERNESTO BENAVIDES Penampakan kota tua Penico berusia 3.500 tahun yang ditemukan di Provinsi Huaura, Departemen Lima, Peru, 12 Juli 2025.
Dr Ruth Shady, arkeolog yang memimpin penelitian, mengatakan bahwa komunitas Penico terletak di lokasi strategis untuk perdagangan dengan masyarakat dari pantai, pegunungan, dan hutan.

Para peneliti mengatakan, penemuan kota tua Penico sekaligus menjelaskan apa yang terjadi pada peradaban tertua di Amerika, Caral.

Baca juga: Gaza, Titik Konflik Israel-Hamas, Kota Tua Berusia 3.000 Tahun

Hubungan Penico dengan peradaban Caral

Penampakan salah satu benteng di kota tua Penico berusia 3.500 tahun yang ditemukan di Provinsi Huaura, Departemen Lima, Peru, 12 Juli 2025.ZONA ARQUELOGICA CARAL via AFP Penampakan salah satu benteng di kota tua Penico berusia 3.500 tahun yang ditemukan di Provinsi Huaura, Departemen Lima, Peru, 12 Juli 2025.
Penico berada tak jauh dari Lembah Supe, tempat berdirinya Caral, peradaban kuno yang diakui sebagai yang tertua di Amerika, berdiri sekitar 3.000 SM.

Caral dikenal memiliki 32 monumen, termasuk piramida besar, sistem irigasi pertanian canggih, dan permukiman urban yang berkembang tanpa pengaruh dari peradaban awal lain seperti di India, Mesir, Sumeria, atau China.

Menurut Shady sebagai tokoh penting di balik penggalian situs Caral pada 1990-an, penemuan Penico sangat penting untuk memahami apa yang terjadi pada peradaban Caral setelah dihantam perubahan iklim.

Dalam konferensi pers, Marco Machacuay, arkeolog dari Kementerian Kebudayaan Peru, menyebut bahwa arti penting Penico terletak pada fakta bahwa kota kuno itu merupakan kelanjutan dari masyarakat Caral.

Penemuan arkeolog tentang Penico menjadi tambahan penting dalam daftar panjang warisan sejarah Peru.

Negara di Amerika Selatan ini dikenal sebagai rumah bagi situs-situs ikonik, seperti Machu Picchu dan Nazca Lines.

Kini, Penico hadir sebagai potongan baru untuk memahami jejak peradaban tertua yang pernah ada di benua Amerika.

Baca juga: Sejarah Lebanon, dari Peradaban Fenisia hingga Konflik Modern di Timur Tengah

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau