Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Thailand Klaim Jenderal Kamboja Tewas dalam Perang

Kompas.com - 29/07/2025, 16:58 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

BANGKOK, KOMPAS.com - Thailand mengeklaim bahwa perwira tinggi Kamboja tewas dalam bentrokan di sepanjang perbatasan Thailand-Kamboja.

Seorang sumber militer dari Komando Daerah Militer Kedua Thailand mengatakan, perwira tinggi Kamboja yang tewas tersebut adalah Jenderal Srey Duk.

Srey Duk merupakan Wakil Panglima Angkatan Darat Kamboja dan Komandan Divisi Dukungan ke-3, sebagaimana dilansir The Nation, Selasa (29/7/2025).

Baca juga: Cerita Anwar Ibrahim Damaikan Thailand-Kamboja, Bicara Sesama Orang Asia

Dia dikenal luas sebagai salah satu orang kepercayaan mantan Perdana Menteri Kamboja Hun Sen dan pernah bertempur bersamanya dalam konflik-konflik sebelumnya.  

Secara khusus, Srey Duk juga bertindak sebagai perwakilan utama Kamboja dalam negosiasi dengan Mayor Jenderal Somphop Paravech, komandan Pasukan Tugas Suranaree Thailand.

Negosiasi tersebut digelar untuk menyelesaikan sengketa pelanggaran perbatasan di Chong Bok.

Pembicaraan yang akhirnya menyepakati pemindahan pasukan ke lokasi semula pada 8 Juni 2025 tersebut dianggap sebagai langkah kunci dalam meredakan ketegangan antara dua negara, hingga pertempuran kembali meletus pada bulan ini.  

Baca juga: Sesumbar Damaikan Thailand-Kamboja, Trump: Aku Ini Presiden Perdamaian

Pada Senin (28/7/2025) pukul 22.28, Angkatan Udara Kerajaan Thailand mengerahkan dua jet tempur F-16 untuk melaksanakan misi di kawasan Kuil Ta Kwai.

Operasi ini bertujuan untuk memotong rute pasokan Kamboja dan menetralkan posisi artileri yang memberikan tembakan penutup. 

Misi tersebut dilaporkan berhasil, dengan pesawat kembali dengan selamat ke pangkalan.

Baca juga: Kata Kamboja soal Gencatan Senjata Gagal dengan Thailand...

Gencatan senjata

Perdana Menteri Malaysia (tengah) berjabat tangan dengan Perdana Menteri Kamboja Hun Manet (kiri) dan Perdana Menteri interim Thailand Phumtham Wechayachai (kanan) ketika merundingkan gencatan senjata Thailand-Kamboja di Putrajaya, Malaysia, Senin (28/7/2025). Kedua pihak yang bertempur itu pun sepakat gencatan senjata tanpa syarat.AFP/MOHD RASFAN Perdana Menteri Malaysia (tengah) berjabat tangan dengan Perdana Menteri Kamboja Hun Manet (kiri) dan Perdana Menteri interim Thailand Phumtham Wechayachai (kanan) ketika merundingkan gencatan senjata Thailand-Kamboja di Putrajaya, Malaysia, Senin (28/7/2025). Kedua pihak yang bertempur itu pun sepakat gencatan senjata tanpa syarat.

Setelah lima hari perang Thailand-Kamboja yang mematikan, pemimpin kedua negara akhirnya menyepakati gencatan senjata tanpa syarat pada Senin.

Perang yang dipicu sengketa perbatasan ini telah menyebabkan sedikitnya 36 orang tewas, dan lebih dari 200.000 warga terpaksa mengungsi akibat serangan artileri, roket, dan senjata api.

Gencatan senjata ini diumumkan dalam pertemuan damai yang difasilitasi oleh Malaysia.

Pada konferensi pers yang diadakan di Putrajaya, Malaysia, Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim membacakan pernyataan bersama dari para pemimpin Thailand dan Kamboja.

Baca juga: Gencatan Senjata Dilanggar, Thailand-Kamboja Tetap Gelar Pertemuan

Dalam pernyataannya, Anwar mengatakan bahwa kedua negara sepakat untuk gencatan senjata tanpa syarat yang mulai berlaku pada Senin tengah malam waktu setempat.

"Ini adalah langkah awal yang sangat penting menuju de-eskalasi dan pemulihan perdamaian serta keamanan," kata Anwar, yang didampingi oleh Pelaksana Tugas (Plt) Perdana Menteri Thailand Phumtham Wechayachai dan Perdana Menteri Kamboja Hun Manet.

Anwar juga menyebutkan bahwa pertemuan antara komandan militer dari kedua negara akan dilakukan pada Selasa.

Sementara, pertemuan lintas batas antara kedua negara dijadwalkan pada 4 Agustus di Kamboja.

Baca juga: Thailand Kecam Kamboja atas Dugaan Pelanggaran Gencatan Senjata

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau