WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump resmi menaikkan tarif impor terhadap produk Brasil hingga 50 persen, Rabu (30/7/2025).
Kebijakan ini dinilai berpotensi memicu perang dagang dengan Brasil, ekonomi terbesar di Amerika Latin, sebagaimana dilansir Reuters.
Langkah tersebut diumumkan Trump pada Rabu (30/7/2025) waktu setempat dan menjadikan Brasil sebagai salah satu negara dengan tarif tertinggi dari AS.
Produk ekspor utama seperti daging sapi, kopi, dan baja akan terdampak secara signifikan.
Namun, tarif ini tampaknya tidak semata-mata soal neraca perdagangan.
Gedung Putih menyatakan, kebijakan tersebut merupakan bentuk tanggapan atas dugaan pelanggaran terhadap kebebasan berbicara serta penindakan terhadap mantan Presiden Brasil Jair Bolsonaro.
Baca juga: Thailand-Kamboja Bahas Gencatan Senjata Usai Trump Ancam Tarif Tinggi
Donald Trump sebelumnya menuding bahwa AS mengalami defisit perdagangan dengan Brasil.
Namun, data menunjukkan sebaliknya. AS justru mencatat surplus jutaan dollar AS dalam hubungan dagang kedua negara.
Di balik tarif ini, terdapat eskalasi ketegangan politik antara kedua negara, utamanya terkait kasus hukum yang menjerat Bolsonaro.
Mantan Presiden Brasil itu kini menghadapi dakwaan atas dugaan upaya kudeta setelah kalah dalam pemilu 2022 dari Presiden Luiz Inacio Lula da Silva.
Baca juga: Indonesia Masuk 5 Negara Pertama yang Sukses Nego Tarif Impor Trump
Gedung Putih juga mengecam Hakim Mahkamah Agung Brasil Alexandre de Moraes yang dianggap sebagai sosok utama dalam penyelidikan kasus Bolsonaro.
Moraes kerap memerintahkan penutupan akun media sosial yang dituding menyebarkan disinformasi.
Langkah Trump tak hanya berhenti pada kebijakan tarif. AS juga menjatuhkan sanksi terhadap Moraes serta memberlakukan larangan visa terhadap hakim tersebut dan keluarganya. Tindakan ini memperkeruh hubungan diplomatik kedua negara.
"Tindakan ini merupakan respons terhadap kampanye penyensoran yang represif, penahanan sewenang-wenang, serta penuntutan yang dipolitisasi," ucap Menteri Keuangan AS Scott Bessent.
Baca juga: AS-Indonesia Sepakati Pemangkasan Tarif, Ekspor Mineral Strategis Bakal Dilonggarkan
Pemerintah Brasil mengecam tarif Trump. Lula menyebut langkah AS tidak dapat diterima.