Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Venezuela: 1.200 Moncong Rudal AS Diarahkan ke Negara Kami

Kompas.com - 03/09/2025, 21:16 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber AFP

CARACAS, KOMPAS.com - Presiden Venezuela Nicolas Maduro menyebut, ada delapan kapal dengan 1.200 moncong rudal Amerika Serikat (AS) mengarah ke negaranya.

Maduro menyebut langkah itu sebagai ancaman yang benar-benar kriminal dan berdarah, sebagaimana dilansir AFP, Selasa (2/9/2025).

"Ini adalah ancaman terbesar yang pernah terlihat di benua kita dalam 100 tahun terakhir, dalam bentuk delapan kapal militer dengan 1.200 rudal dan sebuah kapal selam yang menargetkan Venezuela," kata Maduro dalam konferensi pers bersama media internasional di Caracas.

Baca juga: Pesawat AS Bom Speedboat Narkoba Diduga Dikendalikan Presiden Venezuela, 11 Tewas

Sebelumnya, Pemerintah AS memang mengumumkan pengerahan kapal perangnya  ke Karibia selatan sebagai bagian dari operasi anti-perdagangan narkoba. 

Washington sendiri telah menuduh Maduro memimpin jaringan kartel narkoba dan mengeluarkan surat penangkapan atasnya.

Meski demikian, AS tidak secara terbuka mengancam akan menyerang Venezuela. 

Namun, Washington telah menggandakan hadiah uang untuk penangkapan Maduro hingga 50 juta dollar AS.

Baca juga: Venezuela Kerahkan Kapal Perang, Hadapi Ancaman Trump

Maduro menegaskan bahwa Caracas siap menghadapi tekanan militer dari luar.

"Menanggapi tekanan militer maksimum, kami telah menyatakan kesiapan maksimum untuk membela Venezuela," ujarnya.

Sebagai respons, ujarnya, Caracas menyatakan akan meningkatkan patroli di perairan teritorialnya. 

Pemerintah Venezuela juga akan memobilisasi lebih dari empat juta anggota milisi untuk mengantisipasi ancaman AS.

Baca juga: Marah Jadi Buron AS, Presiden Venezuela Kerahkan Jutaan Penjaga

Maduro juga menyesalkan terputusnya saluran komunikasi antara Caracas dan Washington. Dia menegaskan negaranya tidak akan tunduk pada tekanan apa pun.

"Venezuela tidak akan pernah menyerah pada pemerasan atau ancaman apa pun," tegasnya.

Dalam kesempatan itu, Maduro juga memperingatkan Presiden AS Donald Trump. 

Dia menuding Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio tengah mendorong Trump ke arah konflik berdarah.

"Rubio ingin menuntunnya ke dalam pertumpahan darah dengan pembantaian terhadap rakyat Venezuela," ujar Maduro.

Baca juga: Kenapa Presiden Venezuela Jadi Buron AS?

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang


Terkini Lainnya
Petarung Indonesia dan Malaysia Berkelahi Saat Konferensi Pers
Petarung Indonesia dan Malaysia Berkelahi Saat Konferensi Pers
Global
Jamaika Porak-poranda Dihantam Badai Melissa, Terkuat di Dunia dalam 90 Tahun
Jamaika Porak-poranda Dihantam Badai Melissa, Terkuat di Dunia dalam 90 Tahun
Global
Ketika Uni Soviet Mata-matai AS lewat Karya Seni...
Ketika Uni Soviet Mata-matai AS lewat Karya Seni...
Global
Pelaku Penusukan Massal di Inggris Dituduh 10 Percobaan Pembunuhan
Pelaku Penusukan Massal di Inggris Dituduh 10 Percobaan Pembunuhan
Global
PM Jepang Minta Bertemu Kim Jong Un, Bahas Kasus Lama Puluhan Tahun Lalu
PM Jepang Minta Bertemu Kim Jong Un, Bahas Kasus Lama Puluhan Tahun Lalu
Global
Xi Jinping Bercanda soal “Mata-mata” Saat Hadiahkan Ponsel China ke Presiden Korsel
Xi Jinping Bercanda soal “Mata-mata” Saat Hadiahkan Ponsel China ke Presiden Korsel
Global
Tetangga RI Terancam Diterjang Topan Kalmaegi, Ribuan Orang Mengungsi
Tetangga RI Terancam Diterjang Topan Kalmaegi, Ribuan Orang Mengungsi
Global
Selamat dari Tragedi Air India, Ramesh: Saya Orang Paling Beruntung tapi Juga Paling Menderita
Selamat dari Tragedi Air India, Ramesh: Saya Orang Paling Beruntung tapi Juga Paling Menderita
Global
Kronologi Kejatuhan Pangeran Andrew: Dari Favorit Ratu Elizabeth hingga Teman Epstein
Kronologi Kejatuhan Pangeran Andrew: Dari Favorit Ratu Elizabeth hingga Teman Epstein
Global
China Sukses Kembangkan Helikopter Nirawak, Rampungkan Penerbangan Perdana
China Sukses Kembangkan Helikopter Nirawak, Rampungkan Penerbangan Perdana
Global
Kisah Ibu Selamatkan Putrinya dari Kelompok Penyembah Setan 764
Kisah Ibu Selamatkan Putrinya dari Kelompok Penyembah Setan 764
Global
Masih Bisa Jadi Raja, Pangeran Andrew Tetap Warisi Takhta Inggris meski Gelar Dicopot
Masih Bisa Jadi Raja, Pangeran Andrew Tetap Warisi Takhta Inggris meski Gelar Dicopot
Global
Turkiye Jajaki Dukungan Negara Muslim untuk Tentukan Masa Depan Gaza
Turkiye Jajaki Dukungan Negara Muslim untuk Tentukan Masa Depan Gaza
Global
Kenapa Afghanistan Rawan Gempa Bumi? Ini Penjelasannya
Kenapa Afghanistan Rawan Gempa Bumi? Ini Penjelasannya
Global
Sudah Jatuh Tertimpa Tangga, Pangkat Militer Pangeran Andrew Juga Dicopot
Sudah Jatuh Tertimpa Tangga, Pangkat Militer Pangeran Andrew Juga Dicopot
Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau