Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buron Sejak 2021, Pemilik Kapal yang Picu Ledakan Dahsyat di Beirut Ditangkap

Kompas.com - 16/09/2025, 18:49 WIB
Inas Rifqia Lainufar

Penulis

Sumber AFP

SOFIA, KOMPAS.com - Igor Grechushkin (48), pemilik kapal yang disebut-sebut membawa amonium nitrat penyebab ledakan dahsyat di pelabuhan Beirut, Lebanon, lima tahun lalu, telah ditangkap di Bulgaria.

Pejabat Bulgaria mengonfirmasi bahwa pria berkewarganegaraan Rusia-Kyprus tersebut telah ditahan di Bandara Sofia pada 5 September 2025.

Diketahui, ia ditangkap saat baru saja tiba dari Paphos, Siprus, berdasarkan red notice Interpol yang dikeluarkan sejak 2021.

Baca juga: Ledakan di Pabrik Baja US Steel Tewaskan 2 Orang, Penyebab Masih Misteri

“Ia tidak memberikan perlawanan. Ia berkali-kali meminta pengacara dan setelah berkonsultasi, ia sangat kooperatif dengan kepolisian,” kata Zdravko Samuilov, Kepala Polisi Perbatasan Bandara Sofia.

Ledakan di Beirut

Grechushkin diketahui merupakan pemilik kapal Rhosus, kapal kargo berbendera Moldova yang mengangkut amonium nitrat dari Georgia menuju Mozambik pada 2013. Kapal itu sempat menghadapi masalah teknis dan ditahan di Beirut.

Muatan berbahaya di dalam kapal kemudian dipindahkan ke gudang pelabuhan yang tidak memadai, hingga akhirnya meledak pada 4 Agustus 2020 setelah bertahun-tahun tersimpan sembarangan.

Dikutip dari AFP, peristiwa itu bahkan tercatat sebagai salah satu ledakan non-nuklir terbesar di dunia hingga mampu meratakan sebagian besar ibu kota Lebanon.

Sebanyak lebih dari 220 orang tewas dan 6.500 orang lainnya mengalami luka-luka.

Menurut jaksa Bulgaria, Grechushkin diburu otoritas Lebanon atas tuduhan “memasukkan bahan peledak ke Lebanon, melakukan aksi teror yang menewaskan banyak orang, serta upaya menenggelamkan kapal.”

Meski demikian, kasus ini sempat mandek akibat tarik ulur politik di Lebanon.

Baca juga: 4 Pramugari Gugat Boeing atas Ledakan Panel Kabin MAX 9

Hakim Tarek Bitar, yang memimpin penyelidikan, baru bisa melanjutkan kasus ini tahun ini setelah peta kekuasaan di Lebanon berubah pasca perang antara Israel dan Hizbullah.

Tokoh yang diperiksa dalam kasus tersebut termasuk mantan Perdana Menteri Lebanon Hassan Diab hingga pejabat militer.

Sementara itu, kapal Rhosus sendiri sudah tenggelam di pelabuhan Beirut pada 2018.

Proses hukum setelah penangkapan

Pengadilan Kota Sofia memutuskan bahwa Grechushkin akan ditahan selama 40 hari sambil menunggu dokumen ekstradisi resmi dari Lebanon.

“Penahanan telah diputuskan pada 7 September dan dikonfirmasi dalam banding,” kata juru bicara pengadilan kepada AFP.

Sesuai hukum Bulgaria, pihak yang meminta ekstradisi punya waktu 40 hari untuk melengkapi berkas.

Baca juga: Mengenal Pesawat Hari Kiamat AS, Mampu Tahan Ledakan Nuklir

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang


Terkini Lainnya
Petarung Indonesia dan Malaysia Berkelahi Saat Konferensi Pers
Petarung Indonesia dan Malaysia Berkelahi Saat Konferensi Pers
Global
Jamaika Porak-poranda Dihantam Badai Melissa, Terkuat di Dunia dalam 90 Tahun
Jamaika Porak-poranda Dihantam Badai Melissa, Terkuat di Dunia dalam 90 Tahun
Global
Ketika Uni Soviet Mata-matai AS lewat Karya Seni...
Ketika Uni Soviet Mata-matai AS lewat Karya Seni...
Global
Pelaku Penusukan Massal di Inggris Dituduh 10 Percobaan Pembunuhan
Pelaku Penusukan Massal di Inggris Dituduh 10 Percobaan Pembunuhan
Global
PM Jepang Minta Bertemu Kim Jong Un, Bahas Kasus Lama Puluhan Tahun Lalu
PM Jepang Minta Bertemu Kim Jong Un, Bahas Kasus Lama Puluhan Tahun Lalu
Global
Xi Jinping Bercanda soal “Mata-mata” Saat Hadiahkan Ponsel China ke Presiden Korsel
Xi Jinping Bercanda soal “Mata-mata” Saat Hadiahkan Ponsel China ke Presiden Korsel
Global
Tetangga RI Terancam Diterjang Topan Kalmaegi, Ribuan Orang Mengungsi
Tetangga RI Terancam Diterjang Topan Kalmaegi, Ribuan Orang Mengungsi
Global
Selamat dari Tragedi Air India, Ramesh: Saya Orang Paling Beruntung tapi Juga Paling Menderita
Selamat dari Tragedi Air India, Ramesh: Saya Orang Paling Beruntung tapi Juga Paling Menderita
Global
Kronologi Kejatuhan Pangeran Andrew: Dari Favorit Ratu Elizabeth hingga Teman Epstein
Kronologi Kejatuhan Pangeran Andrew: Dari Favorit Ratu Elizabeth hingga Teman Epstein
Global
China Sukses Kembangkan Helikopter Nirawak, Rampungkan Penerbangan Perdana
China Sukses Kembangkan Helikopter Nirawak, Rampungkan Penerbangan Perdana
Global
Kisah Ibu Selamatkan Putrinya dari Kelompok Penyembah Setan 764
Kisah Ibu Selamatkan Putrinya dari Kelompok Penyembah Setan 764
Global
Masih Bisa Jadi Raja, Pangeran Andrew Tetap Warisi Takhta Inggris meski Gelar Dicopot
Masih Bisa Jadi Raja, Pangeran Andrew Tetap Warisi Takhta Inggris meski Gelar Dicopot
Global
Turkiye Jajaki Dukungan Negara Muslim untuk Tentukan Masa Depan Gaza
Turkiye Jajaki Dukungan Negara Muslim untuk Tentukan Masa Depan Gaza
Global
Kenapa Afghanistan Rawan Gempa Bumi? Ini Penjelasannya
Kenapa Afghanistan Rawan Gempa Bumi? Ini Penjelasannya
Global
Sudah Jatuh Tertimpa Tangga, Pangkat Militer Pangeran Andrew Juga Dicopot
Sudah Jatuh Tertimpa Tangga, Pangkat Militer Pangeran Andrew Juga Dicopot
Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau