Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Pramugari Gugat Boeing atas Ledakan Panel Kabin MAX 9

Kompas.com - 01/08/2025, 13:39 WIB
Albertus Adit

Penulis

Sumber Reuters

KOMPAS.com – Empat pramugari yang bertugas di pesawat Alaska Airlines dalam insiden ledakan panel kabin Boeing 737 MAX 9 pada Januari 2024 menggugat perusahaan Boeing.

Melansir The Seattle Times, gugatan diajukan ke Pengadilan Tinggi King County, Seattle, pada Selasa (30/7/2025).

Dalam dokumen tersebut, para pramugari menuntut kompensasi atas cedera fisik dan psikologis yang mereka alami, serta kerugian ekonomi yang terjadi akibat insiden tersebut.

Baca juga: Boeing dan FAA Pastikan Kunci Sakelar Bahan Bakar Aman pada Air India yang Jatuh

“Masing-masing dari keempat pramugari bertindak dengan berani saat insiden dan mereka mengutamakan keselamatan penumpang meskipun nyawa mereka sendiri terancam,” ujar pengacara Tracy Brammeier, yang mewakili para penggugat.

“Mereka berhak mendapatkan kompensasi penuh atas pengalaman traumatis yang mengubah hidup ini,” lanjutnya.

Dalam gugatannya, para pramugari menuding Boeing lalai dalam proses produksi dan dinilai telah menyerahkan pesawat dalam kondisi tidak aman untuk dioperasikan.

Mereka juga menyebut adanya kelalaian manufaktur yang menyebabkan ledakan panel kabin saat pesawat tengah mengudara.

Boeing hingga saat ini menolak memberikan komentar atas gugatan tersebut. Sementara itu, pihak Alaska Airlines dan pengacara Brammeier belum memberikan tanggapan terhadap permintaan klarifikasi dari Reuters.

Pada bulan lalu, Dewan Keselamatan Transportasi Nasional Amerika Serikat (NTSB) menyatakan bahwa Boeing gagal memberikan pelatihan, panduan, dan pengawasan yang memadai bagi para pekerja selama proses perakitan pesawat.

NTSB juga mengkritik budaya keselamatan kerja Boeing, serta menyebut kegagalan perusahaan dalam memasang empat baut penting pada bagian panel kabin MAX 9. Temuan ini dinilai menjadi penyebab utama insiden.

Baca juga: China Cabut Larangan Boeing, Sinyal Meredanya Perang Dagang dengan AS

Selain itu, lembaga tersebut menyoroti lemahnya pengawasan dari Badan Penerbangan Federal (FAA), yang seharusnya memastikan kualitas dan keamanan produksi sebelum pesawat dioperasikan secara komersial.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau