Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Divonis 27 Tahun Penjara, Eks Presiden Brasil Didagnosis Kanker Kulit

Kompas.com - 18/09/2025, 17:03 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber AFP

BRASILIA, KOMPAS.com - Mantan presiden Brasil, Jair Bolsonaro, didiagnosis menderita kanker kulit setelah menjalani pemeriksaan medis di Brasilia, Rabu (17/9/2025).

Dokter Claudio Birolini menyebut hasil biopsi menunjukkan adanya tumor jenis karsinoma sel skuamosa.

“Dua di antaranya positif untuk jenis tumor yang disebut karsinoma sel skuamosa, yang bukan paling jinak atau paling agresif,” kata Birolini, seperti dilansir dari AFP pada Kamis (18/9/2025).

Baca juga: Bolsonaro Ditangkap, Tensi Politik AS-Brasil Memuncak

“Itu tingkat menengah, tetapi tetap merupakan jenis kanker kulit yang dapat membawa konsekuensi lebih serius,” imbuhnya.

Saat ini, lesi kulit tersebut telah diangkat, dan menurut Birolini tidak diperlukan perawatan tambahan.

Diagnosis yang datang bersama vonis pengadilan

Diagnosis kanker kulit ini datang sepekan setelah Bolsonaro dijatuhi vonis bersalah karena diduga merencanakan upaya kudeta terhadap Presiden Brasil saat ini Luiz Inacio Lula da Silva.

Pengadilan menjatuhkan hukuman padanya 27 tahun penjara. Pengacara Bolsonaro menyatakan akan mengajukan banding.

Selama proses persidangan, Bolsonaro kerap melaporkan masalah kesehatan dan tidak hadir dalam pembacaan vonis.

Mantan kapten angkatan darat yang memimpin Brasil pada 2019–2022 itu telah menjalani sejumlah operasi sejak mengalami penusukan perut pada 2018 saat berkampanye sebagai presiden.

Baca juga: Eks Presiden Brasil Bolsonaro Harus Pakai Gelang Kaki agar Tak Kabur dari Penyelidikan

Bolsonaro saat ini berada dalam tahanan rumah di kediamannya di Brasilia sejak Agustus 2025.

Jika upaya banding gagal, ia masih memiliki opsi untuk menjalani hukuman di rumah dengan alasan kesehatan.

Vonis terhadap Bolsonaro memicu ketegangan politik, termasuk kritik dari sekutunya, Presiden Amerika Serikat Donald Trump, yang menyebut proses peradilan tersebut seperti “perburuan penyihir”.

Trump telah memberlakukan tarif 50 persen pada banyak impor Brasil dan menjatuhkan sanksi terhadap sejumlah pejabat tinggi.

Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio mengatakan pada Senin (15/9/2025) bahwa tindakan lanjutan dari AS bisa diharapkan untuk menekan Brasil terkait vonis Bolsonaro.

Baca juga: Mantan Pejabat Militer Brasil Ungkap Rencana Kudeta Bolsonaro

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang


Terkini Lainnya
Petarung Indonesia dan Malaysia Berkelahi Saat Konferensi Pers
Petarung Indonesia dan Malaysia Berkelahi Saat Konferensi Pers
Global
Jamaika Porak-poranda Dihantam Badai Melissa, Terkuat di Dunia dalam 90 Tahun
Jamaika Porak-poranda Dihantam Badai Melissa, Terkuat di Dunia dalam 90 Tahun
Global
Ketika Uni Soviet Mata-matai AS lewat Karya Seni...
Ketika Uni Soviet Mata-matai AS lewat Karya Seni...
Global
Pelaku Penusukan Massal di Inggris Dituduh 10 Percobaan Pembunuhan
Pelaku Penusukan Massal di Inggris Dituduh 10 Percobaan Pembunuhan
Global
PM Jepang Minta Bertemu Kim Jong Un, Bahas Kasus Lama Puluhan Tahun Lalu
PM Jepang Minta Bertemu Kim Jong Un, Bahas Kasus Lama Puluhan Tahun Lalu
Global
Xi Jinping Bercanda soal “Mata-mata” Saat Hadiahkan Ponsel China ke Presiden Korsel
Xi Jinping Bercanda soal “Mata-mata” Saat Hadiahkan Ponsel China ke Presiden Korsel
Global
Tetangga RI Terancam Diterjang Topan Kalmaegi, Ribuan Orang Mengungsi
Tetangga RI Terancam Diterjang Topan Kalmaegi, Ribuan Orang Mengungsi
Global
Selamat dari Tragedi Air India, Ramesh: Saya Orang Paling Beruntung tapi Juga Paling Menderita
Selamat dari Tragedi Air India, Ramesh: Saya Orang Paling Beruntung tapi Juga Paling Menderita
Global
Kronologi Kejatuhan Pangeran Andrew: Dari Favorit Ratu Elizabeth hingga Teman Epstein
Kronologi Kejatuhan Pangeran Andrew: Dari Favorit Ratu Elizabeth hingga Teman Epstein
Global
China Sukses Kembangkan Helikopter Nirawak, Rampungkan Penerbangan Perdana
China Sukses Kembangkan Helikopter Nirawak, Rampungkan Penerbangan Perdana
Global
Kisah Ibu Selamatkan Putrinya dari Kelompok Penyembah Setan 764
Kisah Ibu Selamatkan Putrinya dari Kelompok Penyembah Setan 764
Global
Masih Bisa Jadi Raja, Pangeran Andrew Tetap Warisi Takhta Inggris meski Gelar Dicopot
Masih Bisa Jadi Raja, Pangeran Andrew Tetap Warisi Takhta Inggris meski Gelar Dicopot
Global
Turkiye Jajaki Dukungan Negara Muslim untuk Tentukan Masa Depan Gaza
Turkiye Jajaki Dukungan Negara Muslim untuk Tentukan Masa Depan Gaza
Global
Kenapa Afghanistan Rawan Gempa Bumi? Ini Penjelasannya
Kenapa Afghanistan Rawan Gempa Bumi? Ini Penjelasannya
Global
Sudah Jatuh Tertimpa Tangga, Pangkat Militer Pangeran Andrew Juga Dicopot
Sudah Jatuh Tertimpa Tangga, Pangkat Militer Pangeran Andrew Juga Dicopot
Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau