Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serangan Drone Ukraina Tewaskan 4 Orang di Rusia, Balasan atas Gempuran Moskwa

Kompas.com - 20/09/2025, 18:41 WIB
Albertus Adit

Penulis

Sumber AFP

MOSKWA, KOMPAS.com – Ukraina melancarkan serangan balasan menggunakan pesawat nirawak (drone) ke wilayah Samara, Rusia barat daya, pada Sabtu (20/9/2025).

Serangan itu menewaskan empat orang, menurut keterangan gubernur setempat, Vyacheslav Fedorishchev.

“Dengan duka yang mendalam, saya melaporkan bahwa empat orang tewas dalam serangan pesawat nirawak musuh tadi malam,” kata Fedorishchev di media sosial. Ia menambahkan, satu orang lainnya mengalami luka.

Baca juga: 580 Drone dan 40 Rudal Rusia Hantam Ukraina, 3 Orang Tewas

Serangan ke Samara tersebut menjadi salah satu serangan balasan paling mematikan Ukraina terhadap Rusia, sebagaimana diberitakan AFP.

Sementara itu, otoritas di Kyiv menyebut tiga orang tewas akibat serangan Rusia sepanjang malam di berbagai wilayah Ukraina.

Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan pihaknya berhasil menembak jatuh atau mencegat 149 drone Ukraina dalam semalam.

Dari jumlah itu, 15 di antaranya dicegat di atas Samara, wilayah yang terletak sekitar 800 kilometer dari garis depan pertempuran di Ukraina.

Moskwa hampir setiap hari melaporkan keberhasilan menghancurkan drone Ukraina. Di sisi lain, Kyiv menegaskan bahwa serangan drone mereka kerap menyasar fasilitas energi Rusia sebagai balasan atas gempuran rudal dan drone Rusia ke kota-kota Ukraina.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dalam pernyataan di aplikasi Telegram mengungkapkan bahwa Rusia meluncurkan sekitar 580 drone dan 40 rudal dalam semalam.

Serangan tersebut menargetkan infrastruktur vital, perusahaan manufaktur sipil, serta kawasan permukiman di berbagai wilayah Ukraina.

Baca juga: Trump Umumkan Serangan Ketiga AS terhadap Kapal Narkoteroris, 3 Tewas

“Sepanjang malam, Ukraina diserang besar-besaran oleh Rusia. Setiap serangan semacam itu bukanlah kebutuhan militer, melainkan strategi yang disengaja oleh Rusia untuk meneror warga sipil dan menghancurkan infrastruktur kami,” ujar Zelensky.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang


Terkini Lainnya
Petarung Indonesia dan Malaysia Berkelahi Saat Konferensi Pers
Petarung Indonesia dan Malaysia Berkelahi Saat Konferensi Pers
Global
Jamaika Porak-poranda Dihantam Badai Melissa, Terkuat di Dunia dalam 90 Tahun
Jamaika Porak-poranda Dihantam Badai Melissa, Terkuat di Dunia dalam 90 Tahun
Global
Ketika Uni Soviet Mata-matai AS lewat Karya Seni...
Ketika Uni Soviet Mata-matai AS lewat Karya Seni...
Global
Pelaku Penusukan Massal di Inggris Dituduh 10 Percobaan Pembunuhan
Pelaku Penusukan Massal di Inggris Dituduh 10 Percobaan Pembunuhan
Global
PM Jepang Minta Bertemu Kim Jong Un, Bahas Kasus Lama Puluhan Tahun Lalu
PM Jepang Minta Bertemu Kim Jong Un, Bahas Kasus Lama Puluhan Tahun Lalu
Global
Xi Jinping Bercanda soal “Mata-mata” Saat Hadiahkan Ponsel China ke Presiden Korsel
Xi Jinping Bercanda soal “Mata-mata” Saat Hadiahkan Ponsel China ke Presiden Korsel
Global
Tetangga RI Terancam Diterjang Topan Kalmaegi, Ribuan Orang Mengungsi
Tetangga RI Terancam Diterjang Topan Kalmaegi, Ribuan Orang Mengungsi
Global
Selamat dari Tragedi Air India, Ramesh: Saya Orang Paling Beruntung tapi Juga Paling Menderita
Selamat dari Tragedi Air India, Ramesh: Saya Orang Paling Beruntung tapi Juga Paling Menderita
Global
Kronologi Kejatuhan Pangeran Andrew: Dari Favorit Ratu Elizabeth hingga Teman Epstein
Kronologi Kejatuhan Pangeran Andrew: Dari Favorit Ratu Elizabeth hingga Teman Epstein
Global
China Sukses Kembangkan Helikopter Nirawak, Rampungkan Penerbangan Perdana
China Sukses Kembangkan Helikopter Nirawak, Rampungkan Penerbangan Perdana
Global
Kisah Ibu Selamatkan Putrinya dari Kelompok Penyembah Setan 764
Kisah Ibu Selamatkan Putrinya dari Kelompok Penyembah Setan 764
Global
Masih Bisa Jadi Raja, Pangeran Andrew Tetap Warisi Takhta Inggris meski Gelar Dicopot
Masih Bisa Jadi Raja, Pangeran Andrew Tetap Warisi Takhta Inggris meski Gelar Dicopot
Global
Turkiye Jajaki Dukungan Negara Muslim untuk Tentukan Masa Depan Gaza
Turkiye Jajaki Dukungan Negara Muslim untuk Tentukan Masa Depan Gaza
Global
Kenapa Afghanistan Rawan Gempa Bumi? Ini Penjelasannya
Kenapa Afghanistan Rawan Gempa Bumi? Ini Penjelasannya
Global
Sudah Jatuh Tertimpa Tangga, Pangkat Militer Pangeran Andrew Juga Dicopot
Sudah Jatuh Tertimpa Tangga, Pangkat Militer Pangeran Andrew Juga Dicopot
Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau