Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Trump Kembali Kenakan Tarif 100 Persen untuk China?

Kompas.com - 12/10/2025, 08:55 WIB
Inas Rifqia Lainufar

Penulis

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan rencana memberlakukan tarif tambahan sebesar 100 persen terhadap barang-barang impor dari China mulai bulan depan.

Langkah itu diumumkan pada Jumat (10/10/2025) hanya beberapa bulan setelah kedua negara mencapai kesepakatan untuk memangkas bea masuk yang sempat mencapai rekor tertinggi.

Pengumuman Trump langsung mengguncang pasar keuangan global. Indeks S&P 500 jatuh 2,7 persen, Dow Jones turun 1,9 persen, dan Nasdaq merosot 3,6 persen, menandai hari terburuk bagi bursa AS sejak April.

Baca juga: Perang Dagang AS-China Pecah Lagi, Trump Tiba-tiba Umumkan Tarif 100 Persen

Kenapa Trump kembali kenakan tarif ke China?

Ilustrasi perang dagang AS-China. Ketegangan perdagangan Amerika Serikat (AS) dan China kembali memanas. Presiden AS Donald Trump mengumumkan kebijakan baru berupa tarif tambahan 100 persen terhadap seluruh impor dari China mulai 1 November 2025.FREEPIK/KJPARGETER Ilustrasi perang dagang AS-China. Ketegangan perdagangan Amerika Serikat (AS) dan China kembali memanas. Presiden AS Donald Trump mengumumkan kebijakan baru berupa tarif tambahan 100 persen terhadap seluruh impor dari China mulai 1 November 2025.

Tarif tambahan 100 persen yang diumumkan Trump merupakan bentuk balasan terhadap kebijakan terbaru Beijing.

Secara spesifik, China baru saja memperluas kontrol ekspor atas logam tanah jarang (rare earths) — bahan vital bagi industri Amerika seperti semikonduktor, baterai mobil listrik, mesin jet, dan senjata pertahanan.

Langkah itu membuat perusahaan asing, termasuk AS, harus mendapat izin khusus untuk mengekspor produk yang mengandung sedikit saja unsur logam tersebut, bahkan jika diproduksi di luar China.

Trump menyebut langkah China memperluas kontrol ekspor logam tanah jarang sebagai “tindakan agresif dan berbahaya” yang mengancam rantai pasok industri penting Amerika. Ia menuduh Beijing menggunakan dominasi produksinya untuk “menyandera” dunia.

“Tidak bisa dipercaya bahwa China akan mengambil langkah seperti itu, tapi mereka melakukannya, dan sisanya adalah sejarah,” tulis Trump di platform Truth Social.

“China tidak seharusnya diizinkan menahan dunia sebagai sandera, tapi tampaknya itulah rencana mereka selama ini,” tambahnya.

China diketahui memproduksi lebih dari 90 persen pasokan global logam tanah jarang — 17 unsur penting yang digunakan untuk pembuatan komponen elektronik, kendaraan listrik, hingga senjata pertahanan.

Awal pekan ini, Beijing menambah lima jenis bahan baru ke dalam daftar kendali ekspornya, kebijakan yang mewajibkan izin khusus bahkan untuk produk yang hanya mengandung jejak unsur logam tersebut.

Trump menyebut kebijakan baru China itu sebagai “aib moral” dan menilai saatnya Amerika melawan.

“Saya tidak pernah berpikir ini akan sampai ke titik ini, tapi mungkin, seperti halnya banyak hal lain, waktu yang tepat telah tiba,” tulisnya.

Sebagai respons, Trump mengumumkan bahwa AS akan mengenakan tarif tambahan 100 persen terhadap seluruh barang impor dari China mulai 1 November — di atas tarif yang sudah ada (saat ini 30 persen).

Halaman Berikutnya
Halaman:

Terkini Lainnya
Ketika Uni Soviet Mata-matai AS lewat Karya Seni...
Ketika Uni Soviet Mata-matai AS lewat Karya Seni...
Global
Pelaku Penusukan Massal di Inggris Dituduh 10 Percobaan Pembunuhan
Pelaku Penusukan Massal di Inggris Dituduh 10 Percobaan Pembunuhan
Global
PM Jepang Minta Bertemu Kim Jong Un, Bahas Kasus Lama Puluhan Tahun Lalu
PM Jepang Minta Bertemu Kim Jong Un, Bahas Kasus Lama Puluhan Tahun Lalu
Global
Xi Jinping Bercanda soal “Mata-mata” Saat Hadiahkan Ponsel China ke Presiden Korsel
Xi Jinping Bercanda soal “Mata-mata” Saat Hadiahkan Ponsel China ke Presiden Korsel
Global
Tetangga RI Terancam Diterjang Topan Kalmaegi, Ribuan Orang Mengungsi
Tetangga RI Terancam Diterjang Topan Kalmaegi, Ribuan Orang Mengungsi
Global
Selamat dari Tragedi Air India, Ramesh: Saya Orang Paling Beruntung tapi Juga Paling Menderita
Selamat dari Tragedi Air India, Ramesh: Saya Orang Paling Beruntung tapi Juga Paling Menderita
Global
Kronologi Kejatuhan Pangeran Andrew: Dari Favorit Ratu Elizabeth hingga Teman Epstein
Kronologi Kejatuhan Pangeran Andrew: Dari Favorit Ratu Elizabeth hingga Teman Epstein
Global
China Sukses Kembangkan Helikopter Nirawak, Rampungkan Penerbangan Perdana
China Sukses Kembangkan Helikopter Nirawak, Rampungkan Penerbangan Perdana
Global
Kisah Ibu Selamatkan Putrinya dari Kelompok Penyembah Setan 764
Kisah Ibu Selamatkan Putrinya dari Kelompok Penyembah Setan 764
Global
Masih Bisa Jadi Raja, Pangeran Andrew Tetap Warisi Takhta Inggris meski Gelar Dicopot
Masih Bisa Jadi Raja, Pangeran Andrew Tetap Warisi Takhta Inggris meski Gelar Dicopot
Global
Turkiye Jajaki Dukungan Negara Muslim untuk Tentukan Masa Depan Gaza
Turkiye Jajaki Dukungan Negara Muslim untuk Tentukan Masa Depan Gaza
Global
Kenapa Afghanistan Rawan Gempa Bumi? Ini Penjelasannya
Kenapa Afghanistan Rawan Gempa Bumi? Ini Penjelasannya
Global
Sudah Jatuh Tertimpa Tangga, Pangkat Militer Pangeran Andrew Juga Dicopot
Sudah Jatuh Tertimpa Tangga, Pangkat Militer Pangeran Andrew Juga Dicopot
Global
Gencatan Senjata Dilanggar, Warga Palestina Tewas dan Hamas Serahkan 3 Jenazah
Gencatan Senjata Dilanggar, Warga Palestina Tewas dan Hamas Serahkan 3 Jenazah
Global
Tuduh Rusia dan China Diam-diam Uji Coba Nuklir, Trump Pengin AS Ikutan
Tuduh Rusia dan China Diam-diam Uji Coba Nuklir, Trump Pengin AS Ikutan
Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau