JAKARTA, KOMPAS.com - Pernahkah Anda memperhatikan kucing peliharaan tiba-tiba lari ke sana ke mari atau sangat aktif di malam hari, lengkap dengan suara mengeong tanpa henti?
Perilaku hiperaktif pada kucing ini mungkin mengejutkan bagi kita. Sayangnya, bahasa tubuh kucing tidak mudah dibaca, tidak seperti bahasa tubuh anjing.
Dilansir dari The Spruce Pets, Rabu (25/8/2021), berikut beberapa penyebab kucing bertingkah hiperaktif.
Baca juga: 6 Cara Mencegah Kucing Peliharaan Hamil
Tidak peduli jenisnya, semua kucing memiliki momen ketika mereka berlari melintasi ruangan, mengeong tanpa henti, dan bertindak seolah-olah sedang dikejar. Mereka melesat, berlari kencang, melihat ke mana-mana dan kemudian tiba-tiba berhenti.
Kucing mungkin menghibur dirinya sendiri dengan aktivitas liar atau melompat ke tempat tidur untuk mengais kaki, siku, rambut, atau wajah Anda agar Anda ikut bersenang-senang. Alasan untuk perilaku hiperaktif dan terkadang lucu ini bervariasi.
Kucing adalah predator alami, dan kucing peliharaan dalam ruangan mempertahankan naluri ini sampai batas tertentu. Terkadang, kucing yang bertingkah hiperaktif sebenarnya menunjukkan perilaku berburu, manuver bertarung, atau teknik melarikan diri.
Seekor kucing rumahan yang tidak harus berburu makanannya masih perlu membakar energinya yang terpendam, dan mungkin dalam bentuk perilaku yang tampaknya gila.
Baca juga: Cara Mengetahui Jenis Kelamin Kucing
Mainan, seperti tikus, catnip, laser pointer, teka-teki makanan, dan tongkat bulu mendorong kucing untuk menggunakan naluri alaminya untuk meraih, mengejar, dan melompat. Latihan ini sangat penting untuk kucing jika tidak menghabiskan waktu di luar ruangan.