JAKARTA, KOMPAS.com - Anjing peliharaan bisa mengalami perubahan sifat menjadi agresif secara tiba-tiba. Sifat agresif ini bisa terjadi pada siapa saja, termasuk anjing dan keluarganya sendiri.
Perilaku agresif ini dapat dialami semua ras dan usia anjing serta muncul bermacam-macam, seperti menyerang, mencakar, bahkan menggigit.
Baca juga: 5 Ras Anjing Bertelinga Panjang, Unik dan Menggemaskan
Agresif anjing ini juga dapat terjadi secara tiba-tiba. Namun, sebelum menyerang, anjing sering kali menunjukkan perubahan posisi tubuh, seperti berjongkok, telinga rata, berpaling dari orang tersebut, mendesis, serta mengangkat cakar.
Dikutip dari The Spruce Pets, Minggu (22/12/2024), berikut beberapa tanda anjing agresif dan penyebabnya.
Tergantung pada penyebab dan intensitas rangsangan, seekor anjing mungkin menunjukkan semua perilaku ini atau hanya memberikan peringatan dengan menggeram, menunjukkan postur tubuh agresif, atau memperlihatkan gigi tanpa menggigit.
Baca juga: 9 Tanaman Hias yang Aman untuk Anjing Peliharaan
Beberapa kondisi medis dapat menyebabkan anjing menjadi agresif. Jika anjing tidak pernah menunjukkan tanda-tanda agresi tiba-tiba mulai menggeram, membentak, atau menggigit, hal itu mungkin disebabkan suatu penyakit.
Rasa sakit merupakan penyebab anjing berperilaku agresif, seperti mengalami cedera, stres besar, radang sendi, patah tulang, cedera, dan tumor.
Selain itu, penyakit yang mempengaruhi otak anjing dapat menyebabkan agresi, seperti disfungsi kognitif dan tumor otak.
Masalah-masalah ini lebih mungkin terjadi pada anjing yang lebih tua, tetapi dapat terjadi pada usia berapa pun.
Jika anjing menunjukkan agresi tiba-tiba dan tidak dapat dijelaskan, bicarakan dengan dokter hewan untuk mengatasi masalahnya.
Baca juga: 10 Ras Anjing yang Tidak Tahan dengan Cuaca Dingin
Selanjutnya, penyebab anjing berperilaku agresif adalah takut. Kebanyakan anjing menunjukkan perilaku agresif jika merasa dalam bahaya, tidak dapat melarikan diri, dan merasa perlu membela diri.
Misalnya, perilaku ini dapat terjadi jika anjing terpojok, tidak ada jalan keluar, serta mengira tangan yang diangkat akan memukulnya.
Jika anjing peliharaan adalah anjing yang diadopsi dari tempat shelter atau tempat penampungan dan menunjukkan perilaku lebih agresif atau takut dari biasanya, anjing tersebut mungkin pernah mendapat penyiksaan, ditelantarkan, mengalami kejadian traumatis, atau tidak disosialisasikan dengan baik saat masih kecil.
Informasi apa pun yang dapat diperoleh dari organisasi tempat mengadopsi anjing dapat membantu menentukan cara terbaik menangani perilaku anjing agresif.
Dalam beberapa kasus, rasa takut dapat dikelola dengan pelatihan dan kesabaran. Konsultasikan dengan dokter hewan tentang tindakan terbaik.