Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Konser Dewa 19 All Stars 2.0 di GBK: Hujan, Flashlight, dan Kolaborasi Dunia

Panggung megah yang mempertemukan Dewa 19 dengan deretan musisi internasional ini menghadirkan lebih dari 30 lagu dan momen kolaborasi bersejarah.

Kompas.com merangkum serba-serbi keseruan konser Dewa 19.

1. Perubahan waktu konser

Sebelum konser berlangsung, pihak promotor mengumumkan adanya perubahan jadwal.

Pertunjukan yang semula direncanakan digelar malam hari, akhirnya dimajukan menjadi pukul 18.30 WIB.

PT. DEWA 19 All Stars Promotor bersama PT. Mega Bintang Investama selaku promotor mengimbau para penonton datang lebih awal agar tidak terjebak antrean panjang.

"Pertunjukan akan dimulai tepat pukul 18.30 WIB, sehingga penonton diharapkan hadir lebih cepat untuk menghindari antrean dan memastikan," tulis pihak promotor dalam keterangannya yang diterima Kompas.com.

Dengan begitu, diharapkan konser bisa berakhir lebih cepat dan tertib.

Langkah ini mendapat respons positif dari Baladewa dan Baladewi yang antusias menyaksikan idolanya di panggung megah.

Penonton mulai berdatangan sejak sore hari, memenuhi tribun hingga lapangan utama SUGBK.

Setelah itu, Ello bergantian melantunkan sejumlah tembang populer seperti “Cukup Siti Nurbaya”, “Risalah Hati”, hingga “Aku Sedang Ingin Bercinta.”

Tak lama, Ahmad Dhani memanggil musisi dunia seperti Eric Martin dan Billy Sheehan (Mr. Big) serta Ron “Bumblefoot” Thal (eks-Guns N’ Roses) untuk naik ke atas panggung.

Kehadiran mereka sontak disambut sorakan penonton yang memadati stadion.

“Ini adalah konser yang luar biasa hari ini. Bisa diundang oleh band paling terkenal di Indonesia, Dewa 19,” ujar Eric Martin di hadapan ribuan penonton.

Bersama Sheehan dan Bumblefoot, mereka membawakan hits Mr. Big seperti “Green Tinted Sixties Mind” dan “To Be With You.”

Kolaborasi lintas negara ini menegaskan bahwa Dewa 19 tak hanya berjaya di Tanah Air, tetapi juga menghadirkan musisi kelas dunia dalam satu panggung megah.

Sebagian penonton berlarian mencari tempat teduh, sementara lainnya tetap bertahan dengan jas hujan dan payung.

Meski demikian, penampilan Dewa 19 tak terhenti.

Ari Lasso justru semakin membakar semangat penonton dengan menyanyikan “Roman Picisan.”

“Baladewa, ini saatnya kita beribadah,” seru Ari Lasso dari atas panggung.

Puncak keharuan terjadi saat lagu “Kangen” berkumandang di bawah derasnya hujan.

Ari Lasso meminta seluruh penonton menyalakan flashlight dari ponsel mereka.

“Untuk lagu berikutnya wajib hukumnya lampu digelapkan dan semua menyalakan flashlight,” pinta Ari Lasso.

Seketika, ribuan cahaya ponsel memancar indah dari seluruh penjuru stadion, menciptakan pemandangan spektakuler yang semakin menguatkan ikatan emosional antara Dewa 19 dan Baladewa.

Dhani bahkan menyebut momen itu sebagai sejarah yang hanya terjadi di Jakarta.

“Untuk pertama kalinya Billy Sheehan dan Steve Vai tampil sepanggung dan ini sejarah dan hanya terjadi di Jakarta,” ucap Ahmad Dhani disambut sorakan ribuan penonton.

Mereka kemudian berkolaborasi membawakan lagu legendaris Van Halen, “Jump,” yang langsung menggetarkan stadion. Semangat penonton tak surut meski hujan deras masih mengguyur.

Setelah itu, Steve Vai menunjukkan kepiawaiannya lewat lagu Whitesnake “Still of the Night” serta solo andalannya, “For the Love of God.”

Aksi gitar pria 65 tahun itu membuat penonton terpesona dan memberi warna internasional yang kuat pada konser Dewa 19 featuring All Stars 2.0.

https://www.kompas.com/hype/read/2025/09/07/101151866/konser-dewa-19-all-stars-20-di-gbk-hujan-flashlight-dan-kolaborasi-dunia

Bagikan artikel ini melalui
Oke