YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Sutradara Hanung Bramantyo mengaku tak memikirkan soal laris atau tidak saat membuat film Ipar adalah Maut.
Kini, setelah 25 hari tayang, Ipar adalah Maut telah meraup 4.305.026 penonton.
"Ini penting sekali saya buat karena itu terjadi atas permintaan dari mertua atau orangtua, menitipkan adik di rumahnya. Kalau sebagai menantu menolak permintaan mertua kan (dianggap) durhaka," kata Hanung Bramantyo usai syuting film baru di Yogyakarta, Selasa (9/7/2024).
Baca juga: Film Ipar Adalah Maut Tembus 4 Juta Penonton
Sedangkan, kata Hanung, dalam hadist agama Islam sudah disebutkan bahwa seharusnya menolak ipar tinggal di rumah.
"Ada sesuatu kebiasaan yang salah, berbahaya tetapi dibiarkan. Maka kemudian saya membuat Ipar adalah Maut," jelas Hanung Bramantyo lagi.
Sebelum Ipar adalah Maut, Hanung juga sukses dengan film Tuhan Izinkan Aku Berdosa.
Baca juga: 14 Hari Tayang di Bioskop, Ipar Adalah Maut Tembus 3 Juta Penonton
Hanung menganggap kesuksesannya baru-baru ini sebagai berkah.
Ia mengaku, di usianya yang sudah 48 tahun ini hanya memiliki tujuan untuk menggarap film yang mempunyai arti untuk dirinya sendiri dan negara.
Adapun Ipar adalah Maut diangkat dari kisah nyata yang dialami sepasang suami-istri yang identitasnya disembunyikan.
Baca juga: Sukses Bikin Penonton Geram di Film Ipar Adalah Maut, Deva Mahenra: Saya Dihujat sampai Dipukul
Kisah mereka diceritakan oleh kreator konten Eliza Sifaa di TikTok pada mulanya, kemudian diadaptasi menjadi film oleh MD Pictures.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang