Menurut Ashanty, pelanggan setianya turut menyadari perbedaan rasa tersebut.
Ashanty bersikeras tak ingin mengganti bahan kuenya. Namun, dari sisi bisnis terkadang harus dilakukan.
Meski demikian, Ashanty menyebut hubungannya dengan rekan bisnis tetap baik dan tidak ada konflik di antara mereka.
Pengalaman mengelola Lu'miere membuat Ashanty lebih berhati-hati dalam membangun bisnis ke depan.
Ia berencana membuka usaha baru tanpa mitra, agar bisa mengelola dan mengontrol langsung jalannya bisnis.
Termasuk jika nantinya Lu'miere akan kembali buka, Ashanty ingin sepenuhnya dikelola olehnya.
“Ya kalau pun akan buka lagi, 100 persen akan saya (yang) jalanin,” ujarnya.
Sekitar 200 karyawan terdampak akibat penutupan ini.
Namun, manajemen telah memberikan pemberitahuan sejak dua hingga tiga bulan sebelumnya untuk memberi waktu dalam mencari pekerjaan baru.
Dari jumlah tersebut, masih ada 50 orang yang bekerja dengan Ashanty.
Untuk mereka, Ashanty sedang menyiapkan usaha kuliner baru berupa bakmi ayam dan es campur, yang akan dijalankan di lokasi bekas outlet Lu'miere di Radio Dalam.
Ashanty menyebut, masa sewa tempat itu masih aktif hingga September 2026 mendatang.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini