KOMPAS.com – Pangeran Andrew, Duke of York, dikabarkan melontarkan komentar-komentar ofensif terhadap Putri Wales, Kate Middleton, karena cemburu pada posisi dan pengaruhnya di Keluarga Kerajaan Inggris.
Hal ini diungkapkan penulis biografi kerajaan Inggris, Andrew Lownie.
Menurut Lownie, Pangeran Andrew secara tertutup berbicara kasar tentang Kate Middleton, meskipun Putri Wales secara luas dianggap sebagai sosok yang menstabilkan monarki Inggris dalam beberapa tahun terakhir.
Baca juga: Pangeran Harry Bantah Pernah Tampar Pangeran Andrew sampai Mimisan
Sumber lain menambahkan, ketegangan itu muncul dari keyakinan Pangeran Andrew bahwa ia seharusnya menjadi "anak emas" monarki, terutama sebagai putra kesayangan Ratu Elizabeth II.
Pengaruh Kate Middleton yang semakin besar, ditandai dengan ketenangan, etos kerja, dan ketiadaan skandal, dilaporkan menggeser posisi Andrew di mata publik.
Baca juga: Kate Middleton Disebut Menutup Pintu Rekonsiliasi dengan Pangeran Harry, Fokus Pulihkan Kesehatan
Perubahan ini, kata Lownie, membuat Pangeran Andrew marah, mengingat kehidupan sang pangeran sebelumnya penuh kontroversi.
“Saya tidak habis pikir bagaimana mungkin ada orang yang berkomentar kasar tentang Kate padahal dia adalah penyelamat keluarga. Orang-orang memang bisa iri,” ujar Lownie kepada RadarOnline, sebagaimana tercantum dalam bukunya The Rise and Fall of the House of York.
Baca juga: Pangeran William Sendirian di Royal Ascot, Kate Middleton Masih Batasi Aktivitas Publik
Buku biografi tersebut juga menyoroti hubungan Pangeran Andrew yang tegang dalam keluarga kerajaan serta kontroversi lain, termasuk manajemen keuangannya yang buruk dan hubungannya dengan Jeffrey Epstein dan Ghislaine Maxwell.
Serangan verbal yang dituduhkan kepada Kate Middleton turut memperburuk ketegangan antara Pangeran Andrew dan keponakannya, Pangeran William.
Baca juga: Raja Charles Frustrasi Pangeran Andrew Menjalin Hubungan Dekat dengan Mata-mata China
Lownie mencatat, sikap tidak hormat Pangeran Andrew terhadap calon ratu ini tidak terduga, mengingat ia seharusnya mendukung Pangeran William sebagai pewaris takhta.
“Saya pikir Pangeran Andrew akan menghormati William sebagai calon raja. William memiliki rasa tanggung jawab publik yang sangat besar dan selalu berusaha menjaga segala sesuatunya berjalan lancar,” kata Lownie.
Baca juga: Pangeran Andrew Tak Hadiri Undangan Raja Charles di Tengah Skandal Mata-Mata China
Selain itu, ketegangan juga melibatkan anggota senior kerajaan lainnya, termasuk Raja Charles, Putri Anne, dan Pangeran Edward, yang bersatu mempromosikan citra positif monarki.
Namun, perilaku Pangeran Andrew yang kontroversial disebut merusak upaya tersebut.
Baca juga: Raja Charles Mendesak Saudaranya, Pangeran Andrew, untuk Segera Angkat Kaki dari Royal Lodge
Hubungan Pangeran Andrew dengan Raja Charles digambarkan “sangat tegang”, dan Pangeran William dikabarkan berencana mengeluarkan Pangeran Andrew serta mantan istrinya, Sarah Ferguson, dari Royal Lodge.
Sumber mengatakan Pangeran William juga memiliki ketidaksetujuan terhadap Sarah dan menunggu kesempatan untuk mengambil tindakan tegas.
Baca juga: Skandal Seks Pangeran Andrew Mencuat ke Permukaan lewat Serial Televisi
Sementara itu, Pangeran Harry dikabarkan sedang berusaha memperbaiki hubungannya yang retak dengan Pangeran William menjelang beberapa acara peringatan penting kerajaan Inggris.
Termasuk 30 tahun kematian Putri Diana pada 2027 dan kembalinya Invictus Games ke Inggris.
Sebuah sumber kepada Closer menyebutkan, Pangeran Harry berharap Pangeran William mendukung Invictus Games dan dapat merayakan ulang tahun Putri Diana bersama-sama, sesuai yang diyakini Pangeran Harry sebagai keinginan ibunya.
Namun, Pangeran William tetap enggan, terutama jika Meghan Markle terlibat, karena perselisihan publik masa lalu masih membebani hubungan mereka.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini