Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelantun Gangnam Style, PSY Diselidiki Atas Dugaan Pelanggaran Hukum Medis

Kompas.com - 01/09/2025, 17:54 WIB
Rintan Puspita Sari

Penulis

KOMPAS.com- Penyanyi Park Jae Sang atau PSY telah ditangkap atas dugaan pelanggaran Undang-Undang Pelayanan Medis.

P Nation, perusahaan manajemen PSY, mengeluarkan pernyataan pada hari Kamis (28/8/2025). 

"Tidak dapat disangkal bahwa pihak ketiga mengambil pil tidur resep atas namanya merupakan kesalahan dan kelalaian," kata agensi tersebut.

Menurut agensi, pelantun "Gangnam Style" itu telah lama menderita gangguan tidur kronis dan telah mengonsumsi pil tidur yang diresepkan oleh dokter.

Baca juga: Lagu Who Jimin BTS Salip Gangnam Style Milik PSY di Billboard Hot 100

Agensi menekankan bahwa PSY telah mengikuti petunjuk medis dan dosis sesuai resep, dan menolak resep pengganti apa pun.

"Ada beberapa kasus di mana pil tidur dikumpulkan oleh pihak ketiga," kata agensi. 

"Dan polisi saat ini sedang menyelidikinya," kata perusahaan itu menambahkan.

Mereka juga menegaskan bahwa tidak ada kesalahan yang disengaja dalam hal ini. 

Kontroversi ini mencuat setelah PSY dan seorang profesor di sebuah rumah sakit universitas, yang diidentifikasi hanya sebagai A, dilaporkan pada 27 Agustus atas dugaan pelanggaran Undang-Undang Pelayanan Medis.

Baca juga: Alasan Vila Mewah Milik PSY Didenda dan Disita

Polisi mengatakan, PSY dituduh menerima resep obat-obatan psikotropika dari sebuah rumah sakit umum di Seoul tanpa konsultasi tatap muka.

Meski begitu, dokter tersebut membantah melakukan kesalahan apa pun dan bersikeras bahwa dia masih melakukan pemeriksaan jarak jauh dengan PSY.

Berdasarkan hukum Korea, obat-obatan psikotropika hanya dapat diresepkan setelah berkonsultasi langsung dengan dokter dan pasien umumnya diharuskan mengambil sendiri obatnya.

Hanya dalam keadaan yang sangat terbatas, seperti melalui anggota keluarga dekat atau pengasuh, pengambilan proksi diizinkan.

Obat-obatan yang dilaporkan diterima PSY antara lain Xanax dan Stilnox, yang umumnya digunakan untuk mengobati insomnia dan gangguan kecemasan.

Kedua obat tersebut diatur secara ketat karena potensi kecanduan dan ketergantungannya yang tinggi.

Polisi telah mengamankan catatan medis melalui penggeledahan dan penyitaan di rumah sakit dan masih melanjutkan penyelidikan.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau