KOMPAS.com – Dunia seakan berhenti bernapas pada 31 Agustus 1997, ketika kabar mengejutkan datang dari Paris.
Putri Diana, yang dikenal sebagai "People’s Princess", meninggal dunia setelah kecelakaan mobil tragis di Terowongan Pont de l’Alma.
Putri Diana meninggal dunia pada usia 36 tahun.
Putri Diana lahir pada 1 Juli 1961 dan wafat hanya dua bulan setelah ulang tahunnya yang ke-36.
Saat itu, Putri Diana bersama kekasihnya, pengusaha Mesir Dodi Al-Fayed, dan sopir mereka Henri Paul, tengah berusaha menghindari kejaran paparazzi.
Baca juga: Kapsul Waktu Putri Diana Ditemukan di Rumah Sakit Anak London
Mobil Mercedes-Benz yang ditumpangi kehilangan kendali dan menabrak pilar beton. Dodi dan Henri tewas seketika, sementara Diana meninggal beberapa jam kemudian di rumah sakit. Hanya satu orang yang selamat, yakni pengawalnya, Trevor Rees-Jones.
Penyelidikan terpisah yang dilakukan kepolisian Inggris dan Prancis menyimpulkan bahwa kecelakaan itu bukanlah peristiwa yang direncanakan.
Baca juga: Ulang Tahun ke-64 Putri Diana, Momen Terakhir Masih Membekas meski 27 Tahun Berlalu
Faktor utama penyebab kecelakaan adalah kelalaian sopir Henri Paul yang saat itu terbukti dalam kondisi mabuk.
Namun, kesimpulan tersebut tidak menghentikan munculnya berbagai teori konspirasi seputar kematian Putri Diana. Banyak pihak meyakini bahwa tragedi itu bukanlah kecelakaan semata.
Baca juga: Keputusan Pangeran William Sewa Pengacara Perceraian Putri Diana
Ayah Dodi, Mohamed Al-Fayed, bersuara lantang menyebut bahwa kecelakaan itu merupakan ulah dinas intelijen Inggris, MI6.
Menurutnya, keluarga kerajaan tidak ingin Putri Diana menikahi Dodi yang seorang Muslim, karena khawatir akan berdampak pada status Pangeran William dan Pangeran Harry.
Baca juga: Terungkap Setelah 40 Tahun, Kisah Hubungan John Travolta dan Putri Diana
Richard Tomlinson, mantan agen MI6, dalam bukunya menyebut Henri Paul kemungkinan besar memiliki hubungan dengan dinas intelijen.
Dugaan ini muncul setelah ditemukannya sejumlah besar uang tunai di bawah kursi sopir.
Bahkan disebutkan, mobil itu kemungkinan dilengkapi mikrofon yang dipasang MI6 untuk memantau pergerakan Diana dan Dodi.
Baca juga: Pangeran William dan Harry Tak Bisa Warisi Rumah Masa Kecil Putri Diana, Kenapa?
Teori lain datang dari jurnalis Prancis Francis Gillery dalam bukunya Lady Died.
Francis Gillery berpendapat bahwa target utama sebenarnya adalah Dodi, yang tengah terlibat urusan bisnis besar dengan ayahnya, Mohamed Al-Fayed.
Putri Diana, dalam hipotesis ini, menjadi korban tak disengaja dari konspirasi yang menyasar keluarga Al-Fayed.
Meskipun sudah hampir tiga dekade berlalu, misteri seputar kematian Putri Diana masih terus dibicarakan hingga kini.
Setiap teori, baik yang menuding pihak kerajaan maupun yang menyebut adanya konspirasi internasional, seakan memperkuat pandangan publik bahwa tragedi itu lebih dari sekadar kecelakaan lalu lintas.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini