KOMPAS.com – Habib Jafar mengunggah momen penuh empati saat bertemu dengan pengemudi ojek online (ojol) yang terdampak situasi sosial dan politik belakangan ini.
“Semalam. Duduk bersama, merenung, bercerita, menangis, dan berpelukan,” tulis Habib Jafar di akun Instagram pribadinya, Selasa (2/9/2025).
Baca juga: Daftar Konser Agustus-September 2025 yang Batal Imbas Gelombang Demo
Dalam unggahannya, terlihat Habib Jafar tengah memeluk pengemudi ojol dan berada di tengah-tengah pengemudi ojol lainnya.
Habib Jafar mengingatkan agar seluruh elemen masyarakat, termasuk pengemudi ojol untuk saling menjaga solidaritas dan kontribusi atas apa yang tengah diperjuangkan.
Baca juga: Penyanyi Korea Selatan, eaJ Park Soroti Kematian Pengemudi Ojol Affan Kurniawan
“Pokoknya mari terus melakukan apa yang bisa dan kompeten untuk kita lakukan sebagai sumbangsih untuk perjuangan ini,” kata Habib Jafar.
Tak lupa, Habib Jafar mengingatkan pengemudi ojol untuk tak terprovokasi oleh pihak-pihak yang tak bertanggung jawab.
Baca juga: Joko Anwar Berharap Tragedi Driver Ojol Tewas Dilindas Rantis Brimob Tidak Boleh Terulang
“Ingat, lakukan apa yang kita punya keahliannya, sehingga kita tahu apa yang kita lakukan, tanpa bisa diprovokasi. Berbagi kerja, saling jaga. Bismillah, bersama kesulitan ini ada kemudahan. Allah bantu kita,” imbuh Habib Jafar.
Unggahan ini memperlihatkan sisi humanis Habib Jafar, yang memilih berdialog dan berbagi empati dengan masyarakat terdampak, khususnya pengemudi ojol yang menghadapi tekanan di lapangan.
Baca juga: Nicholas Saputra Tuntut Kapolri Bertanggung Jawab usai Driver Ojol Tewas Dilindas Rantis Brimob
Habib Jafar juga mengingatkan pentingnya saling menjaga, berbagi tugas, dan fokus pada kemampuan masing-masing agar tetap produktif dan tidak terprovokasi.
Diketahui, gelombang demonstrasi besar yang melanda Indonesia sejak akhir Agustus 2025 menyoroti kehadiran para pengemudi ojek online (ojol)—terutama Affan Kurniawan, yang tragis menjadi korban saat dilindas rantis Brimob selama aksi di depan DPR, Jakarta pada 28 Agustus 2025.
Baca juga: Atta Halilintar Bagikan Makanan ke Pendemo di Depan DPR, Ada Momen Peluk Driver Ojol
Peristiwa ini langsung memicu kemarahan publik dan menjadi katalis meredam gerakan protes nasional.
Kematian Affan memantik empati secara luas, termasuk dari sesama driver ojol yang mengawal pemakamannya di TPU Karet Bivak.
Baca juga: Bersuara soal Ojol Dilindas Mobil Rantis Brimob, Kiky Saputri Ditagih Janji Berjuang dari Dalam
Aksi pengiringan jenazah ini dipandang sebagai bentuk solidaritas kuat dan bentuk protes atas tindakan represif aparat.
Sebelumnya, pada Mei 2025, para driver ojol telah lebih dulu menyuarakan aksi kolektif.
Mereka menggelar unjuk rasa besar (Demo Ojol 20 Mei) menuntut penurunan potongan komisi aplikator maksimal 10 persen (dari sebelumnya mencapai 50 persen).
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di siniView this post on Instagram