“Enam orang (yang dinyatakan tersangka),” kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur, AKBP Dicky Fertofan, melalui pesan singkat, Rabu (3/9/2025).
Dicky menjelaskan, dari belasan orang yang sempat diamankan, sembilan di antaranya dipulangkan. Salah satunya adalah tukang parkir yang kedapatan mengambil AC dari rumah Uya Kuya.
“Delapan ya (yang dipulangkan) sama satu tadi (restorative justice). Jadi sembilan orang (yang dipulangkan),” ujar Dicky.
Meski demikian, polisi masih memburu pihak yang diduga menjadi provokator dalam aksi penjarahan tersebut. “Masih diburu,” tambah Dicky.
Baca juga: Masih Trauma dengan Aksi Penjarahan, Uya Kuya Kini Tinggal di Safe House
Sebelumnya, Dicky juga menyebut massa sempat membawa sejumlah perabotan dari rumah mertua Uya Kuya. Aparat Polsek Duren Sawit kala itu mencoba meredam aksi dengan memberikan imbauan langsung, namun tidak berhasil.
“Polsek Duren Sawit mencoba lakukan imbauan kepada massa bahwa tindakan yang akan dilakukan dikategorikan sebagai pidana, dan himbauan tersebut gagal,” kata Dicky, Minggu (31/8/2025).
Usai insiden penjarahan, Uya Kuya menegaskan dirinya memilih fokus menjaga keluarga dan memulihkan kondisi mental. Tinggal di safe house menjadi pilihannya agar terhindar dari ancaman yang mungkin masih ada.
“Terus terang saya masih di safe house, masih trauma,” ucapnya.
*Disclaimer*:
Pemberitaan ini untuk kepentingan informasi publik, agar hak masyarakat untuk tahu tetap terjaga. Redaksi menolak kekerasan/perusakan/pembakaran/penjarahan, karena bangsa ini hanya akan kuat jika kita setia melindungi sesama, merawat fasilitas umum, dan menjaga dunia usaha tetap berjalan agar ekonomi tak makin terpuruk.
Sebagian Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Masih Trauma dengan Aksi Penjarahan, Uya Kuya Kini Tinggal di Safe House"
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini