JAKARTA, KOMPAS.com - PT Hakaaston atau HKA mendorong masyarakat mengelola limbah plastik dari jalan tol dan rest area di ruas Tol Bakauheni-Terbanggi Besar (Bakter), Provinsi Lampung.
Program ini dijalankan HKA bersama Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Lampung Selatan dan penggiat lingkungan melalui pelatihan pengolahan sampah kepada Kelompok Wanita Tani (KWT) binaan HKA di Desa Panca Tunggal, Kecamatan Merbau Mataram, Kabupaten Lampung Selatan, Lampung.
Tidak hanya membersihkan lingkungan, pengelolaan limbah plastik ini juga akan memberikan manfaat bagi pengelolanya.
Baca juga: 51 Persen Permukiman di Indonesia Hadapi Masalah Sampah
Sampah plastik yang dikumpulkan diproses menjadi produk fungsional seperti kursi melalui teknik ecobrick, yaitu pemadatan limbah plastik ke dalam botol yang kemudian disusun dan dijahit hingga menjadi bangku duduk yang kokoh.
Saat ini, anggota KWT mendapatkan manfaat dari hasil penjualan bangku buatan mereka untuk kemudian hasil penjualan dibelikan pupuk bagi pertanian.
Baca juga: FamilyMart Gandeng Robries Ubah Sampah Plastik Sungai Jadi Kursi
Menurut Direktur Utama HKA J Aries Dewantoro, keberlanjutan telah menjadi pijakan utama perusahaan dalam menjalankan bisnis, terutama sebagai operator jalan tol.
“Kami percaya keberhasilan pengelolaan lingkungan dan sosial datang dari keterlibatan masyarakat. Karena itu, seluruh inisiatif ESG dirancang tidak hanya mengurangi dampak negatif, tetapi juga menciptakan manfaat ekonomi dan sosial nyata bagi komunitas di sekitar," jelasnya dalam rilis, Rabu (23/7/2025).
Aries menambahkan, proses daur ulang sampah plastik di Bakter dimulai dari pengumpulan dan pemilahan sampah dalam serangkaian kegiatan pengolahan terintegrasi mulai dari edukasi, pemilahan, hingga penyusunan hasil daur ulang.
Sejak program ini dimulai pada pertengahan 2023, volume sampah plastik yang dibuang dari rest area dan ruas tol berhasil dikurangi hingga 42 persen setiap bulan.
Melalui pendekatan mencakup pengelolaan limbah, penguatan peran komunitas, efisiensi proses bisnis, dan konservasi lingkungan, HKA terus berupaya menciptakan kontribusi jangka panjang yang berdampak positif bagi masyarakat dan sekitar.
“Setiap inisiatif ESG yang kami jalankan lahir dari keyakinan keberlanjutan dimulai dari kepedulian. Di HKA, kami ingin meninggalkan jejak yang tidak hanya terlihat di atas jalan, tapi juga terasa dalam kehidupan masyarakat melalui keterlibatan, kesempatan, dan rasa memiliki bersama,” tutup Aries.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini