KOMPAS.com – Dunia konstruksi mencetak sejarah baru untuk kategori pengerjaan "Proyek Jalan Bebas Hambatan dengan Tingkat Efisiensi Waktu Tertinggi” atas Jalan Tol Bayung Lencir-Tempino Seksi 3 yang digarap melalui Kerja Sama Operasi (KSO) antara PT Hutama Karya (Persreo), PT Wijaya Karya (Persreo) Tbk, dan PT Brantas Abipraya (Persero).
Penghargaan diserahkan langsung oleh Wakil Direktur Utama Museum Rekor Indonesia (Muri), Osmar Semesta Susilo, kepada Executive Vice President (EVP) Divisi Sipil Umum Hutama Karya, Rizky Agung Saputra, di Auditorium MURI, Jakarta, Jumat (1/8/2025).
Baca juga: WIKA Bakal Jual 5 Ruas Jalan Tol, Ini Daftarnya
EVP Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, Adjib Al Hakim, menjelaskan bahwa proyek tol sepanjang 15,47 km ini berhasil diselesaikan dalam 473 hari kalender, jauh lebih cepat dari target kontrak 600 hari.
Efisiensi waktu ini mencapai 21,7 persen, menjadi yang tertinggi dalam sejarah pembangunan jalan tol di Indonesia.
"Raihan rekor Muri ini adalah bukti komitmen Hutama Karya dalam menghadirkan infrastruktur berkualitas dengan efisiensi waktu yang optimal. Proyek ini tidak hanya selesai lebih cepat, tetapi juga mempertahankan standar kualitas dan keselamatan kerja yang tinggi," kata Adjib.
Baca juga: Atur Perjalanan Kamu, Ada Perbaikan Jalan Tol Jakarta-Cikampek
Proyek Tol Bayung Lencir-Tempino Seksi 3, yang merupakan jalan tol perdana di Provinsi Jambi, telah beroperasi sejak Kamis, 17 Oktober 2024.
Tol ini akan menghubungkan Jambi dengan Sumatera Selatan dan diharapkan dapat mempercepat waktu tempuh perjalanan, serta membuka peluang ekonomi dan investasi di kedua provinsi.
Keberhasilan ini tak lepas dari penerapan teknologi konstruksi digital yang canggih dan inovatif.
Hutama Karya menggunakan beragam teknologi, di antaranya peralatan untuk mengukur kualitas tanah secara instan, sistem pemindai otomatis untuk mengontrol penggunaan material dengan presisi tinggi.
Baca juga: Kenali Perbedaan Rest Area Tipe A, B, dan C di Jalan Tol
Kemudian teknologi perencanaan digital yang meningkatkan koordinasi kerja tim, pemetaan laser dan navigasi satelit untuk mempercepat pengukuran lapangan, dan kamera pengawas yang memantau pekerjaan secara real-time.
Di balik kecepatan pengerjaan, Hutama Karya tetap memprioritaskan aspek keselamatan. Proyek ini membukukan 2.935.573 jam kerja aman tanpa kecelakaan dan diganjar penghargaan nihil kecelakaan dari Kementerian Ketenagakerjaan RI.
Kualitas proyek juga terjamin berkat pengujian mutu berkala oleh laboratorium independen.
Pencapaian ini memperkuat posisi Hutama Karya sebagai pemimpin dalam pembangunan infrastruktur nasional, dengan total ±1.093 kilometer Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) telah dibangun, di mana 952 km di antaranya sudah beroperasi.
Baca juga: Bukan Bebas Hambatan, Inilah Arti Jalan Tol
"Rekor ini mencerminkan implementasi nilai-nilai AKHLAK dan budaya kerja unggul di lingkungan Hutama Karya. Kami akan terus berkomitmen menghadirkan inovasi demi kemajuan bangsa dengan mengedepankan prinsip zero accident, zero unconformity, dan zero waste," tutup Adjib.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini