KOMPAS.com - Osteoporosis adalah penyakit yang menyebabkan tulang menjadi rapuh. Osteoporosis berarti tulang yang berporus atau berpori-pori. Normalnya, tulang yang sehat di bawah mikroskop akan tampak seperti sarang lebah.
Sedangkan tulang yang telah terkena osteoporosis akan kehilangan kepadatan tulang sehingga ruang diantara sarang lebah tersebut akan lebih besar.
Pada penderitanya, gerakan sesederhana batuk atau bersin bisa membuat patah tulang. Fraktur akibat osteoporosis banyak terjadi pada tulang panggul, pergelangan tangan dan kaki, dan tulang belakang.
Sebenarnya, osteoporosis selalu diawali dengan osteopenia atau penurunan kepadatan tulang. Namun, kepadatannya belum cukup rendah untuk dikatakan sebagai osteoporosis.
Osteopenia tidak menunjukkan gejala apapun. Biasanya kondisi ini terdiagnosis ketika pemeriksaan rutin oleh dokter. Jika mengalami ini, dokter akan memberikan beberapa suplemen dan saran untuk memperkuat tulang.
Namun, sebagian besar justru mengetahui penyakit ini setelah mengalami gejala. Dilansir dari Mayo Clinic, berikut gejala osteoporosis:
Baca juga: 4 Mitos Osteoporosis, dari Penyebab hingga Faktor Usia
Penyebab osteoporosis ada empat: massa tulang, hormon, nutrisi, dan konsumsi obat-obatan tertentu.
Osteoporosis terjadi ketika proses pembentukan sel tulang tidak bisa menyeimbangi sel tulang yang rusak. Normalnya, seseorang akan mencapai puncak massa tulangnya pada usia 30 tahun. Semakin usia bertambah, massa tulangnya akan semakin menurun.
Penting untuk menjaga kesehatan tulang sejak dini. Semakin tinggi massa tulang ketika mencapai usia 30 tahun, maka akan semakin rendah risiko terkena osteoporosis.
Penyebab kedua adalah kekurangan hormon. Kekurangan hormon estrogen pada wanita terbukti meningkatkan kehilangan tulang. Sedangkan pada pria, yang terkena adalah pria dengan kadar testosteron rendah. Kadar hormon ini rendah biasanya akibat menerima perawatan kanker prostat.
Ketiga, nutrisi yang kurang. Biasanya bisa karena kurang memakan makanan yang mengandung kalsium, atau memiliki gangguan makan dan operasi gastrointestinal.
Sedangkan obat-obatan yang bisa memicu penyakit kerapuhan tulang ini adalah obat steroid dan obat kanker. Biasanya obat steroid dikonsumsi oleh orang dengan penyakit hati dan ginjal, dan rheumathoid arthritis.
Osteoporosis bisa menyerang siapa saja, baik pria maupun wanita, dan dari berbagai ras. Hanya saja, pada wanita lebih banyak terkena osteoporosis, terutama setelah menopause.
Selain itu, ras juga berpengaruh. Jika Anda berkulit putih atau ras Asia, risiko Anda lebih besar dibanding ras lainnya.
Baca juga: 5 Tips Mudah agar Tulang Sehat dan Tidak Kena Osteoporosis
Upaya perawatan yang bisa dilakukan adalah mencegah tulang untuk patah. Caranya adalah dengan mengonsumsi suplemen dan makanan yang mengandung kalsium tinggi dan rutin berolahraga. Konsultasikan dengan dokter Anda jenis olahraga yang aman bagi pasien.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang