Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Osteoporosis, Penyakit Tulang yang Bisa Buat Tulang Patah Tiba-Tiba

Kompas.com - 23/08/2021, 19:15 WIB
Nadia Faradiba

Penulis

KOMPAS.com - Osteoporosis adalah penyakit yang menyebabkan tulang menjadi rapuh. Osteoporosis berarti tulang yang berporus atau berpori-pori. Normalnya, tulang yang sehat di bawah mikroskop akan tampak seperti sarang lebah.

Sedangkan tulang yang telah terkena osteoporosis akan kehilangan kepadatan tulang sehingga ruang diantara sarang lebah tersebut akan lebih besar.

Pada penderitanya, gerakan sesederhana batuk atau bersin bisa membuat patah tulang. Fraktur akibat osteoporosis banyak terjadi pada tulang panggul, pergelangan tangan dan kaki, dan tulang belakang.

Gejala 

Sebenarnya, osteoporosis selalu diawali dengan osteopenia atau penurunan kepadatan tulang. Namun, kepadatannya belum cukup rendah untuk dikatakan sebagai osteoporosis.

Osteopenia tidak menunjukkan gejala apapun. Biasanya kondisi ini terdiagnosis ketika pemeriksaan rutin oleh dokter. Jika mengalami ini, dokter akan memberikan beberapa suplemen dan saran untuk memperkuat tulang.

Namun, sebagian besar justru mengetahui penyakit ini setelah mengalami gejala. Dilansir dari Mayo Clinic, berikut gejala osteoporosis:

  • Sakit punggung, biasanya disebabkan tulang belakang yang retak atau patah
  • Kehilangan berat badan
  • Postur membungkuk
  • Tulang mudah patah

Baca juga: 4 Mitos Osteoporosis, dari Penyebab hingga Faktor Usia

Penyebab osteoporosis

Penyebab osteoporosis ada empat: massa tulang, hormon, nutrisi, dan konsumsi obat-obatan tertentu.

Osteoporosis terjadi ketika proses pembentukan sel tulang tidak bisa menyeimbangi sel tulang yang rusak. Normalnya, seseorang akan mencapai puncak massa tulangnya pada usia 30 tahun. Semakin usia bertambah, massa tulangnya akan semakin menurun.

Penting untuk menjaga kesehatan tulang sejak dini. Semakin tinggi massa tulang ketika mencapai usia 30 tahun, maka akan semakin rendah risiko terkena osteoporosis.

Penyebab kedua adalah kekurangan hormon. Kekurangan hormon estrogen pada wanita terbukti meningkatkan kehilangan tulang. Sedangkan pada pria, yang terkena adalah pria dengan kadar testosteron rendah. Kadar hormon ini rendah biasanya akibat menerima perawatan kanker prostat.

Ketiga, nutrisi yang kurang. Biasanya bisa karena kurang memakan makanan yang mengandung kalsium, atau memiliki gangguan makan dan operasi gastrointestinal.

Sedangkan obat-obatan yang bisa memicu penyakit kerapuhan tulang ini adalah obat steroid dan obat kanker. Biasanya obat steroid dikonsumsi oleh orang dengan penyakit hati dan ginjal, dan rheumathoid arthritis.

Siapa yang berisiko terkena osteoporosis?

Osteoporosis bisa menyerang siapa saja, baik pria maupun wanita, dan dari berbagai ras. Hanya saja, pada wanita lebih banyak terkena osteoporosis, terutama setelah menopause.

Selain itu, ras juga berpengaruh. Jika Anda berkulit putih atau ras Asia, risiko Anda lebih besar dibanding ras lainnya.

Baca juga: 5 Tips Mudah agar Tulang Sehat dan Tidak Kena Osteoporosis

Apa osteoporosis bisa disembuhkan?

Upaya perawatan yang bisa dilakukan adalah mencegah tulang untuk patah. Caranya adalah dengan mengonsumsi suplemen dan makanan yang mengandung kalsium tinggi dan rutin berolahraga. Konsultasikan dengan dokter Anda jenis olahraga yang aman bagi pasien.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Ilmuwan Temukan Spesies Baru Laba-Laba Seram yang Bersembunyi di California
Ilmuwan Temukan Spesies Baru Laba-Laba Seram yang Bersembunyi di California
Oh Begitu
Bukan Hiu Putih, Studi Stanford Ungkap Spesies Hiu yang Rentan Punah Akibat Manusia
Bukan Hiu Putih, Studi Stanford Ungkap Spesies Hiu yang Rentan Punah Akibat Manusia
Oh Begitu
10 Fenomena Langit November 2025: Dari Hujan Meteor hingga Supermoon
10 Fenomena Langit November 2025: Dari Hujan Meteor hingga Supermoon
Fenomena
Krayon Oker Berusia 42.000 Tahun Ditemukan di Ukraina, Bukti Neanderthal Berjiwa Seni
Krayon Oker Berusia 42.000 Tahun Ditemukan di Ukraina, Bukti Neanderthal Berjiwa Seni
Oh Begitu
Chupacabra, Monster Mitos yang Tercipta Karena Evolusi dan Penyakit
Chupacabra, Monster Mitos yang Tercipta Karena Evolusi dan Penyakit
Oh Begitu
Wahana Juice yang Menuju Jupiter Ambil Risiko Pengamatan Komet 3I/ATLAS
Wahana Juice yang Menuju Jupiter Ambil Risiko Pengamatan Komet 3I/ATLAS
Oh Begitu
Ada Supermoon 5 November, BMKG: Waspada Banjir Rob di Pesisir Indonesia
Ada Supermoon 5 November, BMKG: Waspada Banjir Rob di Pesisir Indonesia
Fenomena
Supermoon Beaver 5 November Jadi Bulan Purnama Paling Dekat Bumi Sejak 2019
Supermoon Beaver 5 November Jadi Bulan Purnama Paling Dekat Bumi Sejak 2019
Fenomena
Penampakan Jika Seluruh Es Antartika Mencair, Ada Jurang dan Pegunungan
Penampakan Jika Seluruh Es Antartika Mencair, Ada Jurang dan Pegunungan
Oh Begitu
BMKG Konfirmasi 43,8 Persen Wilayah Indonesia Masuk Musim Hujan, Kenali Potensi Cuaca Ekstrem
BMKG Konfirmasi 43,8 Persen Wilayah Indonesia Masuk Musim Hujan, Kenali Potensi Cuaca Ekstrem
Fenomena
Berusia 6 Juta Tahun, Sampel Udara Tertua di Bumi Ditemukan di Es Antartika
Berusia 6 Juta Tahun, Sampel Udara Tertua di Bumi Ditemukan di Es Antartika
Fenomena
Alarm dari Laut: Lumba-Lumba Kena Alzheimer Gegara Limbah Manusia, Ini Bukti Ilmiahnya
Alarm dari Laut: Lumba-Lumba Kena Alzheimer Gegara Limbah Manusia, Ini Bukti Ilmiahnya
Oh Begitu
Teleskop James Webb Bongkar Rahasia Komet 3I/ATLAS: Diselimuti Kerak Radiasi Kosmis Miliaran Tahun
Teleskop James Webb Bongkar Rahasia Komet 3I/ATLAS: Diselimuti Kerak Radiasi Kosmis Miliaran Tahun
Fenomena
Identik dengan Halloween, Labu Ternyata Bisa Simpan Bahan Kimia Beracun
Identik dengan Halloween, Labu Ternyata Bisa Simpan Bahan Kimia Beracun
Oh Begitu
Fosil Badak Salju dari Kutub Utara Ungkap Jembatan Darat Atlantik Kuno
Fosil Badak Salju dari Kutub Utara Ungkap Jembatan Darat Atlantik Kuno
Oh Begitu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau