Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Studi: Kebanyakan Kacamata Hitam Tidak Memenuhi Standar Keamanan UV

Kompas.com - 10/03/2025, 14:00 WIB
Wisnubrata

Penulis

KOMPAS.com - Kita sering memakai kacamata hitam untuk melindungi mata dari sinar matahari. Tapi apakah semua kacamata benar-benar aman? Sebuah studi yang diterbitkan dalam Research on Biomedical Engineering mengungkap fakta mengejutkan: dari 12 model kacamata hitam yang diuji, hanya satu yang memenuhi standar keamanan internasional terhadap paparan sinar ultraviolet (UV).

Bukan hanya berbahaya bagi kulit, paparan sinar ultraviolet dalam jumlah tinggi juga berisiko bagi kesehatan mata. Beberapa dampak yang bisa timbul, yakni fotokeratitis, pterigium, katarak, iritasi, mata berair, ketajaman yang menurun, hingga yang paling ekstrem: kebutaan.

Salah satu cara melindungi mata dari sinar UV sendiri adalah dengan menggunakan kacamata antiultraviolet. Secara umum, kacamata ini sudah dilapisi dengan bahan tertentu; terutama untuk menolak pancaran UV, sehingga tidak sampai menembus retina. Adapun risiko ini paling besar terjadi, ketika seseorang melakukan aktivitas di luar ruangan pada siang hari.

Oleh karena itu, kacamata hitam yang berkualitas seharusnya dapat menghalangi sinar UV untuk melindungi mata dari kerusakan jangka panjang.

Namun, penelitian yang dilakukan oleh tim dari Laboratorium Instrumentasi Oftalmik di Sekolah Teknik São Carlos, Universitas São Paulo (EESC-USP), Brasil, menemukan bahwa sebagian besar kacamata yang diuji tidak memenuhi setidaknya satu dari standar keamanan yang diperlukan. Bahkan, kemampuan lensa dalam memblokir radiasi UV berkurang seiring waktu, meningkatkan risiko kerusakan mata.

Para peneliti menguji 12 model kacamata hitam dan menemukan bahwa hanya satu yang benar-benar optimal, yakni mampu memblokir sinar UV sepenuhnya, bahkan setelah mengalami simulasi paparan sinar matahari selama 2.500 jam. Sayangnya, penelitian ini tidak menyebutkan merek kacamata yang diuji.

Baca juga: Tips Memilih Warna Lensa Kacamata Hitam Sesuai Fungsinya

Standar Perlindungan UV yang Seharusnya Diterapkan

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Komisi Internasional untuk Perlindungan Radiasi Non-Ionisasi (ICNIRP) menetapkan standar perlindungan UV pada kacamata hitam untuk panjang gelombang antara 280 hingga 400 nanometer (nm). Pembagian sinar UV berdasarkan panjang gelombang adalah:

  • UVC (100-280 nm): Biasanya terserap oleh atmosfer dan tidak mencapai permukaan bumi.
  • UVB (280-315 nm): Bisa merusak kulit dan mata, menjadi penyebab utama sunburn dan beberapa masalah mata.
  • UVA (315-400 nm): Bisa menembus lebih dalam ke dalam mata dan kulit, menyebabkan penuaan dini dan meningkatkan risiko kanker kulit serta penyakit mata.

“Kami telah meneliti topik ini sejak tahun 1990-an. Kami mengembangkan ilmu yang dapat digunakan sebagai dasar untuk menetapkan standar keselamatan. Saat ini, penelitian kami telah diakui secara internasional dan sering dikutip dalam berbagai pedoman serta buku,” ujar Profesor Liliane Ventura dari Departemen Teknik Elektro dan Komputer EESC-USP, yang juga merupakan penulis utama studi ini.

Baca juga: Cara Memilih Kacamata Hitam yang Bisa Melindungi Mata

Orang yang memakai kacamata Orang yang memakai kacamata

Kacamata Gelap Tidak Selalu Aman

Dalam studi lain yang diterbitkan pada Maret 2024 di jurnal Scientific Reports, para peneliti menemukan bahwa warna lensa—baik terang maupun gelap—tidak selalu menentukan tingkat perlindungan UV. Kacamata hitam seharusnya mampu memblokir lebih dari 86% sinar UVA agar efektif melindungi mata.

Menariknya, penelitian ini juga menunjukkan bahwa risiko paparan UV yang lebih tinggi bukan disebabkan oleh pelebaran pupil saat mengenakan kacamata hitam, seperti yang sebelumnya diduga dalam literatur ilmiah. Sebaliknya, hal ini lebih berkaitan dengan peningkatan bidang penglihatan yang terjadi ketika seseorang menggunakan kacamata hitam, yang bisa membuat mata lebih rentan terhadap paparan UV jika lensa tidak memberikan perlindungan yang cukup.

“Kami telah membuat tabel yang menghitung tingkat perlindungan UV, UVA, dan UVB. Dalam hal pelebaran pupil, tidak ada kacamata yang ‘buruk’. Semua tetap memberikan perlindungan," jelas Mauro Masili, peneliti utama dalam studi ini.

"Namun, jika kita mempertimbangkan bagaimana kacamata memengaruhi bidang penglihatan, itu menjadi cerita lain. Dalam lingkungan dengan sinar matahari yang terang, refleks alami kita adalah menyipitkan mata untuk mengurangi paparan cahaya. Saat memakai kacamata hitam, lingkungan terasa lebih gelap, yang dapat memperluas bidang penglihatan dan meningkatkan paparan UV jika perlindungan lensa tidak cukup.” 

Baca juga: Memilih Kacamata Hitam untuk Berbagai Bentuk Wajah

Solusi: Label Perlindungan UV untuk Konsumen

Untuk membantu konsumen memilih kacamata hitam yang benar-benar melindungi dari sinar UV, Ventura dan timnya sedang mengembangkan prototipe alat yang dapat mengukur paparan sinar UV pada mata. Mereka juga mengusulkan label faktor perlindungan matahari, serupa dengan SPF pada tabir surya, yang bisa membantu konsumen mengetahui tingkat perlindungan kacamata sebelum membelinya.

Nah, untuk mendapatkan kacamata antiultraviolet yang mampu melindungi, berikut adalah beberapa hal yang harus kita perhatikan menurut penjelasan Optik Seis.

1. Jaminan Perlindungan

Halaman:


Terkini Lainnya
Ilmuwan Temukan Spesies Baru Laba-Laba Seram yang Bersembunyi di California
Ilmuwan Temukan Spesies Baru Laba-Laba Seram yang Bersembunyi di California
Oh Begitu
Bukan Hiu Putih, Studi Stanford Ungkap Spesies Hiu yang Rentan Punah Akibat Manusia
Bukan Hiu Putih, Studi Stanford Ungkap Spesies Hiu yang Rentan Punah Akibat Manusia
Oh Begitu
10 Fenomena Langit November 2025: Dari Hujan Meteor hingga Supermoon
10 Fenomena Langit November 2025: Dari Hujan Meteor hingga Supermoon
Fenomena
Krayon Oker Berusia 42.000 Tahun Ditemukan di Ukraina, Bukti Neanderthal Berjiwa Seni
Krayon Oker Berusia 42.000 Tahun Ditemukan di Ukraina, Bukti Neanderthal Berjiwa Seni
Oh Begitu
Chupacabra, Monster Mitos yang Tercipta Karena Evolusi dan Penyakit
Chupacabra, Monster Mitos yang Tercipta Karena Evolusi dan Penyakit
Oh Begitu
Wahana Juice yang Menuju Jupiter Ambil Risiko Pengamatan Komet 3I/ATLAS
Wahana Juice yang Menuju Jupiter Ambil Risiko Pengamatan Komet 3I/ATLAS
Oh Begitu
Ada Supermoon 5 November, BMKG: Waspada Banjir Rob di Pesisir Indonesia
Ada Supermoon 5 November, BMKG: Waspada Banjir Rob di Pesisir Indonesia
Fenomena
Supermoon Beaver 5 November Jadi Bulan Purnama Paling Dekat Bumi Sejak 2019
Supermoon Beaver 5 November Jadi Bulan Purnama Paling Dekat Bumi Sejak 2019
Fenomena
Penampakan Jika Seluruh Es Antartika Mencair, Ada Jurang dan Pegunungan
Penampakan Jika Seluruh Es Antartika Mencair, Ada Jurang dan Pegunungan
Oh Begitu
BMKG Konfirmasi 43,8 Persen Wilayah Indonesia Masuk Musim Hujan, Kenali Potensi Cuaca Ekstrem
BMKG Konfirmasi 43,8 Persen Wilayah Indonesia Masuk Musim Hujan, Kenali Potensi Cuaca Ekstrem
Fenomena
Berusia 6 Juta Tahun, Sampel Udara Tertua di Bumi Ditemukan di Es Antartika
Berusia 6 Juta Tahun, Sampel Udara Tertua di Bumi Ditemukan di Es Antartika
Fenomena
Alarm dari Laut: Lumba-Lumba Kena Alzheimer Gegara Limbah Manusia, Ini Bukti Ilmiahnya
Alarm dari Laut: Lumba-Lumba Kena Alzheimer Gegara Limbah Manusia, Ini Bukti Ilmiahnya
Oh Begitu
Teleskop James Webb Bongkar Rahasia Komet 3I/ATLAS: Diselimuti Kerak Radiasi Kosmis Miliaran Tahun
Teleskop James Webb Bongkar Rahasia Komet 3I/ATLAS: Diselimuti Kerak Radiasi Kosmis Miliaran Tahun
Fenomena
Identik dengan Halloween, Labu Ternyata Bisa Simpan Bahan Kimia Beracun
Identik dengan Halloween, Labu Ternyata Bisa Simpan Bahan Kimia Beracun
Oh Begitu
Fosil Badak Salju dari Kutub Utara Ungkap Jembatan Darat Atlantik Kuno
Fosil Badak Salju dari Kutub Utara Ungkap Jembatan Darat Atlantik Kuno
Oh Begitu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau