KOMPAS.com - Neanderthal adalah kerabat manusia purba yang paling dekat dan pernah menjelajahi Bumi ratusan ribu tahun yang lalu. Meski kini telah punah, sebagian kecil dari DNA mereka masih hidup dalam tubuh manusia modern.
Neanderthal merupakan bagian dari kelompok hominin, yaitu cabang evolusi yang mencakup manusia (Homo sapiens), kerabat kita yang telah punah, serta kerabat evolusioner terdekat seperti simpanse dan bonobo.
Manusia dan Neanderthal berbagi nenek moyang yang sama, yang diperkirakan hidup sekitar 600.000 hingga 800.000 tahun lalu. Setelah itu, Neanderthal berkembang menjadi kelompok yang berbeda antara 400.000 hingga 350.000 tahun lalu, dan akhirnya punah sekitar 34.000–40.000 tahun yang lalu.
Mereka juga memiliki hubungan yang erat dengan kelompok manusia purba lainnya yang lebih misterius, yaitu Denisovan, yang ditemukan di Asia.
Baca juga: Hari-hari Terakhir Neanderthal: Misteri Kepunahan Kerabat Terdekat Manusia
Dari belakang, Neanderthal mungkin akan terlihat seperti manusia biasa—sedikit lebih pendek, namun berjalan tegak dan kuat. Namun, dari depan, perbedaan mulai terlihat jelas.
Neanderthal memiliki tengkorak dan ukuran otak yang besar seperti manusia modern, tetapi dengan bentuk yang berbeda. “Kepala mereka lebih panjang, tidak bulat seperti kita,” jelas para peneliti. Mereka juga memiliki dahi dan bagian atas kepala yang lebih rendah.
Struktur internal otak mereka juga berbeda, yang mungkin memengaruhi perilaku dan fungsi kognitif mereka. Selain itu, beberapa ciri anatomi seperti rongga dada yang besar dan hidung lebar kemungkinan besar membantu mereka bertahan hidup dalam cuaca dingin dan menjalani aktivitas fisik berat.
Baca juga: Apa Saja Perbedaan Homo sapiens dengan Neanderthal?
Perbedaan rupa Neanderthal dengan manusia modernPara ilmuwan sepakat bahwa Neanderthal adalah spesies yang berbeda, yang diberi nama Homo neanderthalensis. Nama ini pertama kali diberikan pada tahun 1864 setelah penemuan tulang-tulang mereka di Lembah Neander, Jerman.
Meski mereka bisa kawin dengan Homo sapiens dan menghasilkan keturunan yang subur, hal ini tidak cukup untuk menggabungkan mereka ke dalam spesies yang sama. Sebagaimana dijelaskan, “Beruang kutub dan beruang cokelat pun bisa menghasilkan keturunan subur, tetapi tetap dianggap spesies berbeda.”
Baca juga: Peneliti Tahu Kapan Neanderthal dan Manusia Melakukan Perkawinan?
Sebagian besar ilmuwan percaya bahwa Neanderthal bisa berkomunikasi secara vokal, meskipun masih menjadi perdebatan apakah mereka memiliki bahasa kompleks seperti manusia modern.
Struktur telinga bagian dalam mereka menunjukkan bahwa kemampuan berbicara kemungkinan penting dalam kehidupan sehari-hari mereka. Mereka diduga mampu menghasilkan beragam suara seperti manusia modern.
Namun, tingkat kompleksitas bahasa mereka masih belum jelas. Seorang ahli menyatakan bahwa “mereka mungkin berbicara setara dengan anak usia 3 tahun—dapat menyebut warna, bentuk, dan jumlah, tetapi kesulitan dalam menceritakan kisah kompleks atau menggunakan kata kerja dalam berbagai waktu (lampau, kini, dan masa depan).”
Penelitian pada 2023 juga menyebutkan bahwa Neanderthal mungkin menggunakan gestur sosial yang mirip dengan manusia dan simpanse modern.
Mereka juga memiliki versi gen FOXP2, yang berperan penting dalam kemampuan bahasa manusia. Tapi versi mereka tampaknya bekerja sedikit berbeda dari milik kita.
Baca juga: Anak Lapedo: Bukti Persilangan Neanderthal dan Manusia Modern 28.000 Tahun Lalu
Ilustrasi manusia purba Neanderthal hidup di dalam gua menyalakan api untuk menghangatkan tubuh.Neanderthal menghilang sekitar 40.000 tahun lalu, namun penyebab pastinya masih menjadi misteri besar.