Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Neanderthal: Siapa Mereka dan Seperti Apa Rupa Kerabat Manusia Ini?

Kompas.com - 26/03/2025, 09:13 WIB
Wisnubrata

Penulis

KOMPAS.com - Neanderthal adalah kerabat manusia purba yang paling dekat dan pernah menjelajahi Bumi ratusan ribu tahun yang lalu. Meski kini telah punah, sebagian kecil dari DNA mereka masih hidup dalam tubuh manusia modern.

Neanderthal merupakan bagian dari kelompok hominin, yaitu cabang evolusi yang mencakup manusia (Homo sapiens), kerabat kita yang telah punah, serta kerabat evolusioner terdekat seperti simpanse dan bonobo.

Manusia dan Neanderthal berbagi nenek moyang yang sama, yang diperkirakan hidup sekitar 600.000 hingga 800.000 tahun lalu. Setelah itu, Neanderthal berkembang menjadi kelompok yang berbeda antara 400.000 hingga 350.000 tahun lalu, dan akhirnya punah sekitar 34.000–40.000 tahun yang lalu.

Mereka juga memiliki hubungan yang erat dengan kelompok manusia purba lainnya yang lebih misterius, yaitu Denisovan, yang ditemukan di Asia.

Baca juga: Hari-hari Terakhir Neanderthal: Misteri Kepunahan Kerabat Terdekat Manusia

Penampilan Neanderthal: Mirip Kita, Tapi Tak Sama

Dari belakang, Neanderthal mungkin akan terlihat seperti manusia biasa—sedikit lebih pendek, namun berjalan tegak dan kuat. Namun, dari depan, perbedaan mulai terlihat jelas.

Neanderthal memiliki tengkorak dan ukuran otak yang besar seperti manusia modern, tetapi dengan bentuk yang berbeda. “Kepala mereka lebih panjang, tidak bulat seperti kita,” jelas para peneliti. Mereka juga memiliki dahi dan bagian atas kepala yang lebih rendah.

Struktur internal otak mereka juga berbeda, yang mungkin memengaruhi perilaku dan fungsi kognitif mereka. Selain itu, beberapa ciri anatomi seperti rongga dada yang besar dan hidung lebar kemungkinan besar membantu mereka bertahan hidup dalam cuaca dingin dan menjalani aktivitas fisik berat.

Baca juga: Apa Saja Perbedaan Homo sapiens dengan Neanderthal?

Perbedaan rupa Neanderthal dengan manusia modern Perbedaan rupa Neanderthal dengan manusia modern

Apakah Neanderthal Termasuk Spesies yang Sama dengan Manusia?

Para ilmuwan sepakat bahwa Neanderthal adalah spesies yang berbeda, yang diberi nama Homo neanderthalensis. Nama ini pertama kali diberikan pada tahun 1864 setelah penemuan tulang-tulang mereka di Lembah Neander, Jerman.

Meski mereka bisa kawin dengan Homo sapiens dan menghasilkan keturunan yang subur, hal ini tidak cukup untuk menggabungkan mereka ke dalam spesies yang sama. Sebagaimana dijelaskan, “Beruang kutub dan beruang cokelat pun bisa menghasilkan keturunan subur, tetapi tetap dianggap spesies berbeda.”

Baca juga: Peneliti Tahu Kapan Neanderthal dan Manusia Melakukan Perkawinan?

Apakah Neanderthal Bisa Berbicara?

Sebagian besar ilmuwan percaya bahwa Neanderthal bisa berkomunikasi secara vokal, meskipun masih menjadi perdebatan apakah mereka memiliki bahasa kompleks seperti manusia modern.

Struktur telinga bagian dalam mereka menunjukkan bahwa kemampuan berbicara kemungkinan penting dalam kehidupan sehari-hari mereka. Mereka diduga mampu menghasilkan beragam suara seperti manusia modern.

Namun, tingkat kompleksitas bahasa mereka masih belum jelas. Seorang ahli menyatakan bahwa “mereka mungkin berbicara setara dengan anak usia 3 tahun—dapat menyebut warna, bentuk, dan jumlah, tetapi kesulitan dalam menceritakan kisah kompleks atau menggunakan kata kerja dalam berbagai waktu (lampau, kini, dan masa depan).”

Penelitian pada 2023 juga menyebutkan bahwa Neanderthal mungkin menggunakan gestur sosial yang mirip dengan manusia dan simpanse modern.

Mereka juga memiliki versi gen FOXP2, yang berperan penting dalam kemampuan bahasa manusia. Tapi versi mereka tampaknya bekerja sedikit berbeda dari milik kita.

Baca juga: Anak Lapedo: Bukti Persilangan Neanderthal dan Manusia Modern 28.000 Tahun Lalu

Ilustrasi manusia purba Neanderthal hidup di dalam gua menyalakan api untuk menghangatkan tubuh.Shutterstock Ilustrasi manusia purba Neanderthal hidup di dalam gua menyalakan api untuk menghangatkan tubuh.

Mengapa Neanderthal Punah?

Neanderthal menghilang sekitar 40.000 tahun lalu, namun penyebab pastinya masih menjadi misteri besar.

Halaman:


Terkini Lainnya
Ilmuwan Temukan Spesies Baru Laba-Laba Seram yang Bersembunyi di California
Ilmuwan Temukan Spesies Baru Laba-Laba Seram yang Bersembunyi di California
Oh Begitu
Bukan Hiu Putih, Studi Stanford Ungkap Spesies Hiu yang Rentan Punah Akibat Manusia
Bukan Hiu Putih, Studi Stanford Ungkap Spesies Hiu yang Rentan Punah Akibat Manusia
Oh Begitu
10 Fenomena Langit November 2025: Dari Hujan Meteor hingga Supermoon
10 Fenomena Langit November 2025: Dari Hujan Meteor hingga Supermoon
Fenomena
Krayon Oker Berusia 42.000 Tahun Ditemukan di Ukraina, Bukti Neanderthal Berjiwa Seni
Krayon Oker Berusia 42.000 Tahun Ditemukan di Ukraina, Bukti Neanderthal Berjiwa Seni
Oh Begitu
Chupacabra, Monster Mitos yang Tercipta Karena Evolusi dan Penyakit
Chupacabra, Monster Mitos yang Tercipta Karena Evolusi dan Penyakit
Oh Begitu
Wahana Juice yang Menuju Jupiter Ambil Risiko Pengamatan Komet 3I/ATLAS
Wahana Juice yang Menuju Jupiter Ambil Risiko Pengamatan Komet 3I/ATLAS
Oh Begitu
Ada Supermoon 5 November, BMKG: Waspada Banjir Rob di Pesisir Indonesia
Ada Supermoon 5 November, BMKG: Waspada Banjir Rob di Pesisir Indonesia
Fenomena
Supermoon Beaver 5 November Jadi Bulan Purnama Paling Dekat Bumi Sejak 2019
Supermoon Beaver 5 November Jadi Bulan Purnama Paling Dekat Bumi Sejak 2019
Fenomena
Penampakan Jika Seluruh Es Antartika Mencair, Ada Jurang dan Pegunungan
Penampakan Jika Seluruh Es Antartika Mencair, Ada Jurang dan Pegunungan
Oh Begitu
BMKG Konfirmasi 43,8 Persen Wilayah Indonesia Masuk Musim Hujan, Kenali Potensi Cuaca Ekstrem
BMKG Konfirmasi 43,8 Persen Wilayah Indonesia Masuk Musim Hujan, Kenali Potensi Cuaca Ekstrem
Fenomena
Berusia 6 Juta Tahun, Sampel Udara Tertua di Bumi Ditemukan di Es Antartika
Berusia 6 Juta Tahun, Sampel Udara Tertua di Bumi Ditemukan di Es Antartika
Fenomena
Alarm dari Laut: Lumba-Lumba Kena Alzheimer Gegara Limbah Manusia, Ini Bukti Ilmiahnya
Alarm dari Laut: Lumba-Lumba Kena Alzheimer Gegara Limbah Manusia, Ini Bukti Ilmiahnya
Oh Begitu
Teleskop James Webb Bongkar Rahasia Komet 3I/ATLAS: Diselimuti Kerak Radiasi Kosmis Miliaran Tahun
Teleskop James Webb Bongkar Rahasia Komet 3I/ATLAS: Diselimuti Kerak Radiasi Kosmis Miliaran Tahun
Fenomena
Identik dengan Halloween, Labu Ternyata Bisa Simpan Bahan Kimia Beracun
Identik dengan Halloween, Labu Ternyata Bisa Simpan Bahan Kimia Beracun
Oh Begitu
Fosil Badak Salju dari Kutub Utara Ungkap Jembatan Darat Atlantik Kuno
Fosil Badak Salju dari Kutub Utara Ungkap Jembatan Darat Atlantik Kuno
Oh Begitu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau