Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cicak di Rumah: Mengganggu atau Membantu? Ini Penjelasan Pakar IPB

Kompas.com - 22/08/2025, 19:12 WIB
Wisnubrata

Penulis

KOMPAS.com - Keberadaan cicak di rumah kerap dianggap mengganggu. Bentuk tubuhnya yang licin, suara khasnya di malam hari, hingga kotoran yang menempel di dinding membuat banyak orang merasa tidak nyaman. Namun, tahukah kamu bahwa cicak justru memiliki peran penting bagi ekosistem rumah?

Menurut Dr. Achmad Farajalah, dosen Departemen Biologi FMIPA IPB University, cicak adalah pengendali alami serangga. Selama populasinya terkendali, hewan ini dapat membantu mengurangi jumlah nyamuk, semut, dan serangga kecil lainnya di sekitar kita.

Empat Jenis Cicak yang Sering Ada di Rumah

Dr. Achmad menjelaskan ada empat jenis cicak yang umum ditemui di sekitar rumah:

  • Cosymbotus platyurus – Sering terlihat di tembok dekat lampu.
  • Gehyra mutilata – Lebih suka area gelap, seperti dapur atau belakang lemari.
  • Hemidactylus frenatus – Umumnya menempel di dinding kayu atau plafon luar rumah.
  • Cyrtodactylus marmoratus – Banyak ditemukan di pagar atau pepohonan sekitar rumah.

“Dua jenis yang paling sering dianggap mengganggu adalah Cosymbotus dan Gehyra, karena keduanya kerap beraktivitas dekat manusia. Namun, seberapa mengganggu sebenarnya tergantung persepsi masing-masing orang,” jelasnya.

Baca juga: Ternyata Cicak Hewan yang Pemilih

Apakah Cicak Berbahaya untuk Kesehatan?

Isu cicak sebagai pembawa penyakit sering membuat orang khawatir. Namun, menurut Dr. Achmad, bukti ilmiah yang menguatkan hal ini masih terbatas.

Penelitian Universitas Malaya memang menemukan bahwa 20–60 persen cicak membawa bakteri Salmonella di saluran pencernaannya. Namun, WHO dan CDC menegaskan, sumber utama kontaminasi makanan biasanya berasal dari unggas dan bahan makanan mentah, bukan dari cicak.

Meski demikian, kita tetap disarankan menjaga kebersihan rumah dan menghindari kotoran cicak menempel di peralatan makan.

Baca juga: Bagaimana Cicak Bisa Menempel di Dinding? Ini Penjelasannya

Fobia Cicak, Masalah Nyata bagi Sebagian Orang

Bagi sebagian orang, cicak bukan hanya menjijikkan, tapi juga menimbulkan rasa takut berlebihan. Kondisi ini disebut herpetofobia. Studi di Malaysia dan India menemukan sekitar 15–20 persen orang, terutama perempuan dan anak-anak, mengalami ketakutan ekstrem terhadap cicak.

“Dalam kasus ekstrem, fobia cicak dapat mengganggu aktivitas harian, bahkan memengaruhi pendidikan. Ada kasus di Malaysia (2019) dan India (2021) di mana penderitanya harus menjalani terapi,” ungkap Dr. Achmad.

Baca juga: Ekor Cicak Putus Saat Terancam Bahaya, Bagaimana Mereka Melakukannya?

Cara Mengendalikan Cicak Secara Alami

Membasmi cicak bukanlah solusi terbaik, karena mereka berperan sebagai pengendali alami serangga. Sebagai gantinya, pakar IPB menyarankan cara-cara ramah lingkungan, seperti:

  • Menjaga kebersihan rumah agar tidak banyak serangga yang jadi makanan cicak.
  • Menutup celah atau retakan yang bisa menjadi pintu masuk cicak.
  • Mengurangi cahaya terang di malam hari, karena lampu menarik serangga, yang kemudian menarik cicak.
  • Membersihkan kotoran cicak secara rutin agar tidak menumpuk.

Selain itu, beberapa bahan alami bisa digunakan untuk mengusir cicak, misalnya daun salam, kapur barus, dan bubuk kopi.

“Selama tidak menimbulkan gangguan kenyamanan atau masalah kesehatan, sebaiknya cicak tidak dibasmi. Mereka bagian penting dari ekosistem rumah,” pungkasnya.

Baca juga: 11 Cara Mudah Mengusir Cicak dari Rumah

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Aktivitas Manusia Membuat Satwa Liar Mengecil, Hewan Ternak Membesar
Aktivitas Manusia Membuat Satwa Liar Mengecil, Hewan Ternak Membesar
Kita
Kenapa Alam Semesta Ada? Rahasia Pertarungan Materi dan Antimateri
Kenapa Alam Semesta Ada? Rahasia Pertarungan Materi dan Antimateri
Oh Begitu
Paphiopedilum Memoria Jakob Oetama: Anggrek Hibrida Nusantara untuk Mengenang Perintis Kompas Gramedia
Paphiopedilum Memoria Jakob Oetama: Anggrek Hibrida Nusantara untuk Mengenang Perintis Kompas Gramedia
Oh Begitu
Patung Singa Bersayap di Venesia Mungkin Berasal dari Dinasti Tang, Cina
Patung Singa Bersayap di Venesia Mungkin Berasal dari Dinasti Tang, Cina
Oh Begitu
Jejak Meteorit 1 Miliar Tahun Lalu: Awal Kehidupan Kompleks Daratan?
Jejak Meteorit 1 Miliar Tahun Lalu: Awal Kehidupan Kompleks Daratan?
Oh Begitu
Gerhana Matahari Parsial September 2025: Di Mana, Kapan, dan Bagaimana Menyaksikannya
Gerhana Matahari Parsial September 2025: Di Mana, Kapan, dan Bagaimana Menyaksikannya
Fenomena
Dua Anjing Pelacak Temukan Jejak Badak Sumatra yang Diduga Hilang
Dua Anjing Pelacak Temukan Jejak Badak Sumatra yang Diduga Hilang
Oh Begitu
JWST Temukan Jejak Galaksi Paling Murni di Alam Semesta?
JWST Temukan Jejak Galaksi Paling Murni di Alam Semesta?
Oh Begitu
Jangan Keliru! Ini Perbedaan Lintah dan Siput Tanpa Cangkang
Jangan Keliru! Ini Perbedaan Lintah dan Siput Tanpa Cangkang
Oh Begitu
Mengungkap Kisah Cinta di Zaman Purba, Bagaimana Dinosaurus Kawin?
Mengungkap Kisah Cinta di Zaman Purba, Bagaimana Dinosaurus Kawin?
Oh Begitu
Situs Permukiman Samaria Berusia 1.600 Tahun Ditemukan di Israel
Situs Permukiman Samaria Berusia 1.600 Tahun Ditemukan di Israel
Oh Begitu
Fenomena Bulan Merah Darah Akan Terjadi 7–8 September 2025
Fenomena Bulan Merah Darah Akan Terjadi 7–8 September 2025
Fenomena
Fosil Dinosaurus “Berkepala Dua” Masih Menjadi Misteri Evolusi
Fosil Dinosaurus “Berkepala Dua” Masih Menjadi Misteri Evolusi
Oh Begitu
Fenomena Langit Merah: Penjelasan Ilmiah di Balik Video Viral ‘Matahari Jatuh’
Fenomena Langit Merah: Penjelasan Ilmiah di Balik Video Viral ‘Matahari Jatuh’
Oh Begitu
Misteri Partikel Tercepat Matahari Akhirnya Terpecahkan
Misteri Partikel Tercepat Matahari Akhirnya Terpecahkan
Oh Begitu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau