Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gerhana Matahari Parsial September 2025: Di Mana, Kapan, dan Bagaimana Menyaksikannya

Kompas.com - 04/09/2025, 17:55 WIB
Wisnubrata

Penulis

Sumber space.com

KOMPAS.com - Fenomena langit istimewa akan terjadi pada Minggu, 21 September 2025, ketika Bulan tampak “menggigit” sebagian piringan Matahari. Peristiwa ini dikenal sebagai gerhana matahari parsial. Walau tidak sedramatis gerhana total, pemandangan unik ini tetap menjadi daya tarik para pengamat langit di berbagai belahan dunia.

Gerhana matahari terjadi saat Bulan melintas di antara Bumi dan Matahari. Pada gerhana parsial, Bulan tidak sepenuhnya menutupi Matahari, sehingga tampak seolah-olah ada “gigitan” pada piringan Matahari. Fenomena kali ini disebut sebagai “the second and final solar eclipse of 2025” karena memang menjadi gerhana matahari terakhir di tahun 2025.

Menariknya, gerhana ini berlangsung sehari sebelum titik ekuinoks September—momen ketika siang dan malam memiliki panjang waktu yang hampir sama di seluruh dunia.

Baca juga: Kapan Gerhana Matahari Terjadi di 2025? Ini Jadwalnya 

Kapan Gerhana Terjadi?

Berdasarkan data NASA, berikut perkiraan waktunya (dalam waktu universal GMT):

  • Mulai: 17:29 GMT (01:29 siang EDT)
  • Puncak: 19:41–19:43 GMT (sekitar 03:41–03:43 sore EDT)
  • Berakhir: 21:53 GMT (05:53 sore EDT)

Pada puncaknya, hingga 80% piringan Matahari akan tertutup Bulan, terutama di area Samudra Pasifik Selatan antara Selandia Baru dan Antartika. Diperkirakan sekitar 16,6 juta orang yang berada di jalur pengamatan dapat menyaksikan fenomena ini secara langsung.

Di Mana Bisa Dilihat?

Karena jalurnya melewati wilayah terpencil, tidak ada lokasi yang akan mengalami gerhana total. Namun, beberapa tempat akan mendapatkan pemandangan yang cukup signifikan:

  • Balleny Islands (wilayah Selandia Baru, tak berpenghuni): 78% tertutup
  • Stasiun Zucchelli, Antartika (Italia): 72% tertutup
  • Stasiun McMurdo, Antartika (AS): 69% tertutup
  • Wilayah Selandia Baru (22 September waktu lokal):
  • Auckland: Mulai 05:52, puncak 06:55 (60%), selesai 08:04
  • Christchurch & South Island: Mulai 06:03, puncak 07:08 (~70%), selesai 08:18
  • Invercargill & Stewart Island: Mulai 06:09, puncak 07:13 (~73%), selesai 08:22

Baca juga: Gerhana Ekuinoks 21 September 2025, Saat Gerhana Matahari dan Ekuinoks Bertemu

Apakah Terlihat dari Indonesia?

Sayangnya, Indonesia tidak termasuk jalur pengamatan langsung gerhana matahari parsial ini. Jalur gerhana berada jauh di selatan, dekat kawasan Samudra Pasifik dan Antartika. Namun, masyarakat Indonesia tetap bisa menyaksikan fenomena ini lewat siaran langsung (live streaming) yang disediakan berbagai lembaga astronomi.

Bagaimana Menyaksikan dengan Aman?

Penting untuk diingat: jangan pernah melihat Matahari secara langsung dengan mata telanjang. Radiasi Matahari bisa merusak retina dan menyebabkan kebutaan permanen. Berikut cara aman untuk mengamatinya:

  • Gunakan kacamata khusus gerhana matahari dengan standar internasional (ISO 12312-2).
  • Pasang solar filter pada teleskop, teropong, atau kamera sebelum diarahkan ke Matahari.
  • Alternatif sederhana: gunakan proyektor lubang jarum (pinhole projector) untuk memantulkan bayangan Matahari ke permukaan lain.

Menurut NASA, aturan emasnya adalah: “Jika kamu tidak menggunakan filter surya yang tepat, jangan melihat langsung ke matahari—bahkan saat terjadi gerhana."

Fenomena Kosmik dan Simbolisme

Gerhana matahari kerap dikaitkan dengan pergeseran energi kosmik. Menurut para astrolog, gerhana 21 September 2025 terjadi di rasi Virgo dan berdekatan dengan ekuinoks musim gugur.

Fenomena ini diyakini sebagai simbol peralihan, pelepasan pandangan lama, dan pembukaan energi baru. Meski begitu, secara ilmiah, peristiwa ini tetap menjadi pengingat betapa dinamisnya interaksi Matahari, Bulan, dan Bumi.

Bila kamu melewatkan gerhana parsial ini, jangan khawatir. Catat agenda langit berikut: gerhana matahari total pada 12 Agustus 2026 yang akan terlihat di Greenland, Islandia, Spanyol, Rusia, dan sebagian Portugal (NASA).

Baca juga: Fenomena Bulan Merah Darah Akan Terjadi 7–8 September 2025

 

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau