Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Keliru! Ini Perbedaan Lintah dan Siput Tanpa Cangkang

Kompas.com - 04/09/2025, 10:28 WIB
Wisnubrata

Penulis

KOMPAS.com - Pernahkah kamu melihat hewan kecil, licin, dan berlendir di halaman rumah? Banyak orang langsung mengira itu lintah dan buru-buru mengusirnya. Padahal, bisa jadi hewan tersebut adalah siput tanpa cangkang alias slug. Sekilas keduanya memang mirip, namun faktanya lintah dan siput tanpa cangkang berasal dari dunia yang sama sekali berbeda.

Dosen Departemen Biologi IPB University, Dr. Windra Priawandiputra, menjelaskan bahwa lintah dan siput tanpa cangkang memiliki perbedaan mendasar, baik secara taksonomi maupun morfologi.

“Siput tanpa cangkang merupakan bagian dari filum Molluska kelas Gastropoda, memiliki tubuh lunak dengan lendir tebal dan tentakel di bagian kepala. Hewan ini bergerak perlahan menggunakan kaki perut dan bantuan lendir,” jelas Dr. Windra (28/8/2025).

Sementara itu, lintah masuk dalam filum Annelida kelas Hirudinea. Tubuhnya bersegmen, tanpa tentakel di kepala, dan memiliki pengisap di bagian depan serta belakang.

“Lintah bergerak dengan cara kontraksi tubuh dan menempel menggunakan pengisap,” tambah Dr. Windra.

Baca juga: Mengapa Lintah Mengisap Darah?

Anatomi: Tentakel vs Pengisap

Secara anatomi, siput tanpa cangkang memiliki kaki perut (muscular foot) yang dilapisi lendir, serta dua pasang tentakel: satu untuk mata, satu lagi untuk indra penciuman. Inilah yang membedakannya dari lintah.

Sebaliknya, lintah punya tubuh yang terdiri dari banyak segmen (hingga lebih dari 100 lingkaran), dengan pengisap di kedua ujung tubuh. Cara bergeraknya mirip merayap dengan menempelkan pengisap satu per satu.

Baca juga: Apa yang Terjadi jika Menaburi Siput dengan Garam?

Habitat: Sama-sama Suka Lembap

Meski berbeda filum, keduanya menyukai lingkungan lembap. Siput tanpa cangkang sering ditemukan di kebun, hutan, bebatuan, atau area lembap di sekitar rumah. Ada juga jenis siput laut yang hidup di perairan.

Sedangkan lintah umumnya hidup di perairan tawar seperti sungai, rawa, dan danau, meski ada pula lintah darat yang mendiami hutan hujan tropis. Saat cuaca kering, lintah akan bersembunyi di tanah dan aktif kembali ketika hujan.

Baca juga: 4 Cara Mengatasi Gigitan Lintah

Pola Makan: Tumbuhan vs Darah

Inilah bagian yang paling sering membuat orang keliru. Siput tanpa cangkang adalah herbivora atau detritivor: mereka memakan daun, buah, atau bahan organik yang membusuk. Walau sering dianggap hama tanaman, sebenarnya siput tanpa cangkang berperan penting sebagai dekomposer.

Sedangkan lintah dikenal sebagai hewan parasit dan predator. Mayoritas lintah mengisap darah vertebrata dan invertebrata. Mereka menyuntikkan enzim antikoagulan dan anestesi sehingga korban tidak sadar saat darahnya diisap. Setelah kenyang, lintah bisa mencerna darah dalam jumlah lebih besar dari tubuhnya sendiri.

Baca juga: Mengenal Lintah, Hewan Parasit Pengisap Darah

Manfaat bagi Manusia

Menariknya, meskipun kerap dianggap menjijikkan, kedua hewan ini punya peran penting.

Siput tanpa cangkang membantu mengurai bahan organik di alam.

Lintah bahkan digunakan dalam dunia medis sejak ratusan tahun lalu, terutama dalam terapi bloodletting dan operasi mikro karena sifat antikoagulannya.

Singkatnya, siput tanpa cangkang adalah moluska pemakan tumbuhan, sedangkan lintah adalah annelida pengisap darah atau predator kecil. Perbedaan paling mudah dikenali adalah keberadaan tentakel di kepala siput dan pengisap di tubuh lintah.

Jadi, lain kali saat kamu bertemu hewan berlendir di halaman rumah, jangan buru-buru panik. Bisa jadi itu bukan lintah, melainkan siput tanpa cangkang yang sekadar mencari makan di sekitar tanaman.

Baca juga: Apakah Siput Terlahir dengan Cangkang?

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau