Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Varian Baru Virus Corona Ditemukan di Afrika Selatan, Diduga Picu Gelombang Kedua Covid-19

Kompas.com - 19/12/2020, 15:00 WIB
Tita Meydhalifah,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Menteri Kesehatan Afrika Selatan, Zweli Mkhize mengumumkan pada Jumat (18/12/2020) tentang adanya varian baru virus corona SARS-CoV-2 penyebab Covid-19.

Varian ini diduga lebih ganas karena mendorong terjadinya gelombang kedua pandemi Covid-19 di negara tersebut.

Bahkan, mutasi virus tersebut telah banyak dialami anak-anak usia muda dengan minim riwayat penyakit bawaan layaknya orang dengan lanjut usia.

Mengutip Reuters (19/12/2020), Mkhize memaparkan, varian baru virus tersebut diberi nama 501.V2 oleh para ilmuwan genomik Afrika Selatan, Kwazulu-Natal Research Innovation and Sequencing Platform (KRISP).

Baca juga: Varian Baru Virus Corona Ditemukan di Inggris, Diduga Lebih Menular

Hingga 20 mutasi

Dilansir dari Business Insider (18/12/2020), para peneliti telah menganalisis sampel genetik virus corona dari berbagai wilayah di Afrika Selatan sejak awal pandemi dan hingga beberapa pekan terakhir.

Para peneliti pun melihat adanya 10 hingga 20 mutasi yang sampai akhir September 2020 lalu belum terdeteksi keberadaannya

Sampai saat ini, jumlah pasien positif Covid-19 di Afrika Selatan melewati angka 900.000 kasus, dengan 24.285 orang yang meninggal dunia. 

Angka tersebut menjadikan Afrika Selatan sebagai negara dengan jumlah kasus pasien positif Covid-19 terbanyak di Benua Afrika. 

Ahli epidemiologi dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Maria Van Kerkhove telah berkomunikasi dengan para peneliti Afrika Selatan.

Hasilnya, tidak ada perbedaan signifikan antara jenis virus corona pada umumnya dengan varian baru tersebut.

Baca juga: Muncul Varian Baru Virus Corona, Inggris Terapkan Lockdown Ketat

Lebih menular

Meskipun demikian, Otoritas Kesehatan Afrika Selatan menyatakan, varian 501.V2 ini dianggap lebih cepat menyebar daripada virus corona yang sebelumnya.

Otoritas Kesehatan Afrika pun menduga bahwa varian baru ini menyebar pertama kali dari Nelson Mandela Bay melalui Eastern Cape ke Garden Route dan KaZulu-Natal.

Pihak berwenang mengatakan belum ada yang tahu apakah jenis baru tersebut menyebabkan gejala yang lebih parah daripada varian sebelumnya.

Dr Richard Lessells, peneliti senior di Universitas KwaZulu-Natal, mengatakan sangat tidak mungkin pasien memiliki gejala yang berbeda.

Tetapi para peneliti sekarang segera mencoba untuk mengonfirmasi apakah ada perubahan dalam seberapa cepat dan agresif perkembangan Covid-19 pada pasien dengan varian baru.

Baca juga: Uang Koin Bergambar Palu Arit Uni Soviet Tersangkut di Hidung Pria Ini Selama 53 Tahun

Varian Afrika Selatan mungkin memiliki mutasi yang memungkinkan penyebaran lebih cepat. Virus bermutasi seiring waktu, tetapi biasanya dengan kecepatan lambat sekitar dua per bulan.

Tetapi para ilmuwan sekarang melihat antara 10 hingga 20 mutasi yang sebelumnya tidak terlihat pada akhir September.

Ilmuwan Afrika Selatan berspekulasi bahwa viral load yang lebih tinggi yang mereka lihat pada sampel usap dari garis keturunan baru, dibandingkan dengan versi Covid-19 sebelumnya, dapat menunjukkan bahwa virus itu lebih efisien dalam penularan.

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Gejala Virus Corona dan Cara Mencegahnya

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Lansia 72 Tahun Kritis Usai Diserang Beruang di AS, Kasus Pertama Sejak 1850
Lansia 72 Tahun Kritis Usai Diserang Beruang di AS, Kasus Pertama Sejak 1850
Tren
Arkeolog Temukan Setumpuk Koin Emas Dalam Pot, Diduga Milik Tentara Bayaran
Arkeolog Temukan Setumpuk Koin Emas Dalam Pot, Diduga Milik Tentara Bayaran
Tren
Studi Ungkap Duduk Lebih Dari 5 Menit di Toilet Tingkatkan Risiko Wasir
Studi Ungkap Duduk Lebih Dari 5 Menit di Toilet Tingkatkan Risiko Wasir
Tren
Daftar Harta Mukhtarudin, Menteri P2MI Baru Hasil Reshuffle Hari Ini
Daftar Harta Mukhtarudin, Menteri P2MI Baru Hasil Reshuffle Hari Ini
Tren
Kronologi Kreator Konten di Bogor Diteror Kepala Babi, Kerap Unggah Video Edukasi soal Aksi Demonstrasi
Kronologi Kreator Konten di Bogor Diteror Kepala Babi, Kerap Unggah Video Edukasi soal Aksi Demonstrasi
Tren
Daftar Kekayaan Purbaya Yudhi Sadewa, Menkeu Baru yang Gantikan Sri Mulyani
Daftar Kekayaan Purbaya Yudhi Sadewa, Menkeu Baru yang Gantikan Sri Mulyani
Tren
Head to Head Indonesia U23 Vs Korea Selatan U23 Jelang Kualifikasi Piala Asia U23 2026
Head to Head Indonesia U23 Vs Korea Selatan U23 Jelang Kualifikasi Piala Asia U23 2026
Tren
Tanda-tanda Seseorang Perlu Segera Pergi ke Psikolog
Tanda-tanda Seseorang Perlu Segera Pergi ke Psikolog
Tren
Ekonom Jelaskan Alasan IHSG Anjlok karena Reshuffle Kabinet, Terkait Sri Mulyani?
Ekonom Jelaskan Alasan IHSG Anjlok karena Reshuffle Kabinet, Terkait Sri Mulyani?
Tren
Kena Reshuffle Kabinet Hari Ini, Berikut Karier Budi Arie Setiadi
Kena Reshuffle Kabinet Hari Ini, Berikut Karier Budi Arie Setiadi
Tren
Alasan Menpora Pengganti Dito Ariotedjo Belum Dilantik pada Reshuffle Hari Ini
Alasan Menpora Pengganti Dito Ariotedjo Belum Dilantik pada Reshuffle Hari Ini
Tren
Profil Ferry Juliantono, Menteri Koperasi Baru Pengganti Budi Arie
Profil Ferry Juliantono, Menteri Koperasi Baru Pengganti Budi Arie
Tren
Siapa Mukhtarudin yang Dilantik Prabowo Jadi Menteri P2MI Kabinet Merah Putih?
Siapa Mukhtarudin yang Dilantik Prabowo Jadi Menteri P2MI Kabinet Merah Putih?
Tren
Daftar Nama Menteri yang Dilantik Prabowo Hari Ini
Daftar Nama Menteri yang Dilantik Prabowo Hari Ini
Tren
Ramai Diperbincangkan, Perusahaan di Jepang Punya Layanan Sewa 'Orang Seram'
Ramai Diperbincangkan, Perusahaan di Jepang Punya Layanan Sewa "Orang Seram"
Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau