Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Gyra, Kucing Paling Mematikan di Dunia

Kompas.com - 14/01/2023, 10:00 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Anda jangan tertipu dengan tingginya yang hanya 20 centimeter dan tubuhnya yang mungil serta mungkin menggemaskan.

Namun, Gyra, kucing dengan nama resmi Felis Nigripes ini adalah pembunuh yang ganas. Spesies ini juga yang paling mematikan dari semua kucing di dunia.

Dia bisa menangkap lebih banyak mangsa dalam satu malam daripada yang dilakukan macan tutul dalam satu bulan menurut Smithsonian.

Baca juga: Black-footed Cat, Kucing Kecil yang Lebih Mematikan daripada Singa

Tingkat keberhasilan berburu 60 persen

Menurut penelitian, menunjukkan bahwa tingkat keberhasilan berburu Gyra adalah 60 persen.

Di alam, makanan mereka sebagian besar terdiri dari mamalia kecil dan burung, serangga, arakhnida, dan reptil. 

Sebagai perbandingan, singa hanya berhasil menangkap mangsanya sekitar 20 hingga 25 persen. 

Luke Hunter, Chief Conservation Officer di organisasi Panthera menyebutkan, Gyra membunuh rata-rata 10 hingga 14 hewan pengerat atau burung kecil setiap malam.

Gyra memiliki bentuk tubuh yang kecil dengan kaki pendek seperti kucing jenis Munchkin, dan rata-rata besar tubuhnya masih lebih kecil dari kucing domestik di Indonesia.

Tubuhnya berpola totol seperti kucing-kucing domestik Afrika lainnya, misalnya Serval dan kucing Bengal.

Di beberapa negara, Gyra disebut juga sebagai Black Footed Cat karena memiliki kaki dengan bulu berwarna hitam.

Ukuran tubuhnya yang kecil dan pendek membuatnya lebih mudah bersembunyi saat berburu, dan itu salah satu kekuatan Gyra.

Baca juga: 10 Ras Kucing Paling Pintar di Dunia

Halaman:


Terkini Lainnya
Purbaya Yudhi Sadewa Jadi Menkeu Baru: Kata Istana hingga Ucapan Kontroversial
Purbaya Yudhi Sadewa Jadi Menkeu Baru: Kata Istana hingga Ucapan Kontroversial
Tren
Jadwal Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan di Kualifikasi Piala Asia U23 2026
Jadwal Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan di Kualifikasi Piala Asia U23 2026
Tren
Daftar Sisa Hari Libur Nasional Tahun 2025, Catat Tanggalnya
Daftar Sisa Hari Libur Nasional Tahun 2025, Catat Tanggalnya
Tren
BMKG: Ini WIlayah yang Berpotensi Hujan Lebat pada 9-10 September 2025
BMKG: Ini WIlayah yang Berpotensi Hujan Lebat pada 9-10 September 2025
Tren
[POPULER TREN] Isu PHK Karyawan PT Gudang Garam | Tarif Listrik Pascabayar 8-14 September
[POPULER TREN] Isu PHK Karyawan PT Gudang Garam | Tarif Listrik Pascabayar 8-14 September
Tren
Ada Fenomena Epsilon Perseid pada 9 September 2025, Apa Itu?
Ada Fenomena Epsilon Perseid pada 9 September 2025, Apa Itu?
Tren
Reshuffle Kabinet Prabowo, Siapa Menteri yang Diganti dan Belum Ada Pengganti?
Reshuffle Kabinet Prabowo, Siapa Menteri yang Diganti dan Belum Ada Pengganti?
Tren
Lansia 72 Tahun Kritis Usai Diserang Beruang di AS, Kasus Pertama Sejak 1850
Lansia 72 Tahun Kritis Usai Diserang Beruang di AS, Kasus Pertama Sejak 1850
Tren
Arkeolog Temukan Setumpuk Koin Emas Dalam Pot, Diduga Milik Tentara Bayaran
Arkeolog Temukan Setumpuk Koin Emas Dalam Pot, Diduga Milik Tentara Bayaran
Tren
Studi Ungkap Duduk Lebih Dari 5 Menit di Toilet Tingkatkan Risiko Wasir
Studi Ungkap Duduk Lebih Dari 5 Menit di Toilet Tingkatkan Risiko Wasir
Tren
Daftar Harta Mukhtarudin, Menteri P2MI Baru Hasil Reshuffle Hari Ini
Daftar Harta Mukhtarudin, Menteri P2MI Baru Hasil Reshuffle Hari Ini
Tren
Kronologi Kreator Konten di Bogor Diteror Kepala Babi, Kerap Unggah Video Edukasi soal Aksi Demonstrasi
Kronologi Kreator Konten di Bogor Diteror Kepala Babi, Kerap Unggah Video Edukasi soal Aksi Demonstrasi
Tren
Daftar Kekayaan Purbaya Yudhi Sadewa, Menkeu Baru yang Gantikan Sri Mulyani
Daftar Kekayaan Purbaya Yudhi Sadewa, Menkeu Baru yang Gantikan Sri Mulyani
Tren
Head to Head Indonesia U23 Vs Korea Selatan U23 Jelang Kualifikasi Piala Asia U23 2026
Head to Head Indonesia U23 Vs Korea Selatan U23 Jelang Kualifikasi Piala Asia U23 2026
Tren
Tanda-tanda Seseorang Perlu Segera Pergi ke Psikolog
Tanda-tanda Seseorang Perlu Segera Pergi ke Psikolog
Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau